mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Mengenal Warna ASI Berdasarkan Jenis dan Kandungan Nutrisinya

Mengenal Warna ASI Berdasarkan Jenis dan Kandungan Nutrisinya

Warna ASI tak selamanya putih. Moms perlu memahami bahwa ada beberapa perbedaaan warna ASI. Hal ini dipengaruhi oleh jenisnya serta kandungan nutrisi di dalamnya. Maka dari itu, Moms perlu mengetahui sederet jenis warna ASI yang bisa dilihat dari kandungannya.

1. Kolostrum

Seperti yang sering Moms dengar bahwa kolostrum merupakan ASI yang keluar pertama kali. Nah, ada yang berbeda dengan kolostrum dan warna pada umunya. Kolostrum memiliki warna putih agak kekuningan. Tekstur dari ASI itu sendiri cenderung kental. Kondisi ini kerap kali membuat Moms yang belum memahami kondisi ini akhirnya mengira kolostrum merupakan jenis ASI yang kurang baik.

Tak disangka ternyata ada banyak zat gizi penting yang terkandung di dalam jenis ASI kolostrum ini. Umumnya kolostrum keluar pertama kali setelah bayi lahir. Biasanya jenis ASI satu ini bisa langsung diberikan melalui inisiasi menyusui dini (IMD). Dalam beberapa kondisi, ada Moms yang sudah mengalami keluarnya kolostrum ini beberapa hari sebelum kelahiran. Tapi jumlah yang keluar sangat sedikit.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kolostrum dengan warna ASI kekuningan ini biasanya diproduksi sekitar 1-5 hari pertama sejak kelahiran bayi. Ada segudang manfaat gizi yang baik untuk bayi. Salah satu kandungan yang paling tinggi di dalam kolostrum adalah protein. Tak hanya itu, kolostrum juga tinggi kandungan vitamin larut lemak, mineral, antibodi, sel darah putih, vitamin A, serta immunoglobulin.

Imunitas pasif yang terkandung di dalam jenis kolostrum dapat membantu melindungi bayi dari serangan bakteri dan virus penyebab penyakit. Itu sebabnya, Moms harus memastikan untuk memberikan kolostrum alias cairan ASI kental yang pertama kali. Hal ini dilakukan sebagai cara agar bayi supaya mendapatkan banyak zat gizi tersebut.

Warna ASI

2. ASI transisi

Warna ASI kemudian bisa berubah ketika masa kolostrum habis atau sekitar 7-14 hari usai melahirkan. Perubahan air susu ibu ini dinamakan transisi. Kondisi ini merupakan fase peralihan dari kolostrum hingga nantinya menjadi cairan ASI yang sudah benar-benar matang. Ketika ASI berubah menjadi transisi, jumlah karbohidrat khususnya kandungan laktosa akan meningkat.

Bila dibandingkan dengan kolostrum, jenis transisi berisikan lebih banyak lemak dan gula susu (laktosa). Lalu bagaimana dengan warna ASI? Jenis ASI transisi merupakan kombinasi antara kolostrum dan ASI matur (matang). Warnanya akan tampak kekuningan di awal serta memiliki tekstur yang kental.

Kemudian seiring berjalannya waktu, jenis transisi akan mulai terlihat berwarna putih dengan tekstur lebih cair. Jumlah produksinya juga semakin meningkat.  Perubahan warna air susu ibu transisi bisa berlangsung selama kurang lebih 10-14 hari. Tentunya jumlah produksi jenis ASI transisi jauh lebih banyak ketimbang kolostrum.

3. ASI matang

Jenis ASI kemudian masuk ke dalam jenis yang matang. Tentunya air ini sudah masuk ke dalam tahap terakhir dalam fase produksi ASI. Umumnya ASI matang akan mulai keluar sekitar dua minggu pasca kelahiran. Biasanya akan menunggu produksi ASI transisi habis. Ada yang berhubah dalam ASI matang ini khususnya kandungannya.

Berdasarkan American Pregnancy Association, sekitar 90% jenis matur atau matang terdiri atas air dan 10% sisanya mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Mengapa banyak kandungan air di dalam ASI matang? Hal ini berguna menjaga bayi agar tetap terhidrasi dengan baik. Sementara kandungan zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak merupakan gizi yang dibutuhkan bayi.

Warna ASI sendiri biasanya berwarna putih. Terkadang warna ASI matang bisa berubah sesuai dengan makanan yang Moms konsumsi. Warna ASI bisa saja terlhibat agak oranye, kuning, atau hijau bahkan berwarna agak kemerahan atau cokelat. Kondisi ini biasanya diakibatkan jika puting atau saluran susu terluka.

Pada ASI matang umumnya ada beberapa warna dan tekstur. Pertama adalah foremilk yang punya warna ASI sedikit jernih dan kebiru-biruan. Ini bisa menjadi tanda bahwa air susu ibu memiliki kandungan lemak yang cukup rendah. Foremilk merupakan jenis air susu ibu yang biasanya keluar di awal-awal menyusui.

Kandungan lemaknya yang cukup sedikit sehingga teksturnya encer. Jangan heran juga bila warna foremilk agak jernih. Tak perlu khawatir sebab warna ini masih termasuk jenis air susu ibu yang bagus atau baik. Berikutnya adalah tekstur hindmilk.

Jenis ASI ini punya tekstur yang jauh lebih kental tapi tidak kalah bagus dan baik. Warna ASI hindmilk cenderung putih bahkan agak kekuningan. Tentu ini sebagai pertanda kandungan lemaknya yang tinggi. Tampilan hindmilk sekilas tampak seperti cairan susu pada umumnya yakni putih atau agak kekuningan.

Semakin banyak dipompa, kandungan lemak di dalam air susu ibu akan terus meningkat sehingga membuatnya lebih kental. Apalagi jika Moms menyusui dan memompa ASI sampai benar-benar habis. Ini menjadi kebiasaan yang bagus karena banyak mengandung hindmilk.

Jika bayi sudah keburu kenyang sebelum menyusu sampai akhir, Moms bisa mengakalinya dengan menggunakan pompa ASI. Maka, Moms bisa memilih jenis pompa ASI supaya mendapatkan manfaat dari keseluruhan ASI. Salah satu yang bisa dipakai adalah MOOIMOM New Natural Comfort Electric Breast Pump. 

MOOIMOM New Natural Comfort Electric Breast Pump

 

Bagikan Artikel: