mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Kenali 5 Tanda Ovulasi Gagal, Salah Satunya Menstruasi Tidak Teratur Lho!

Kenali 5 Tanda Ovulasi Gagal, Salah Satunya Menstruasi Tidak Teratur Lho!

Setiap wanita yang sistem reproduksinya subur akan memproduksi satu sel telur secara rutin tiap bulannya setiap masa subur. Biasanya, masa subur tersebut terjadi pada hari ke-12 hingga ke-16 setelah siklus haid hari pertama. Ovulasi terjadi ketika ovarium melepaskan sel telur sebagai persiapan untuk kehamilan.

Namun, ketika sel telur wanita atau ovum gagal matang dan tidak dapat dibuahi oleh sperma, maka itu merupakan tanda ovulasi gagal. Anovulasi atau ovulasi gagal adalah gangguan pada sistem reproduksi perempuan ketika sel telur gagal matang, sehingga tidak dapat dibuahi oleh sperma. Hal tersebut terjadi karena sel telur tersebut tidak dilepaskan oleh indung telur (ovarium) dan masuk ke tuba fallopi. Untuk menghindarinya, perempuan harus menjaga kesehatan sistem reproduksi.


Baca Juga:
Ingin Program Hamil Kembar? Simak Cara dan Kemungkinannya


$[banner_single]$

Penyebab Ovulasi Gagal

Penyebab anovulasi adalah salah satunya dari obesitas. Berikut ini penyebab anovulasi yang perlu Moms perhatikan:

1. Keseimbangan Hormon yang Terganggu

Keseimbangan hormon yang terganggu dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya gagal ovulasi, yaitu PCOS (Polycystic Ovary Syndrome). PCOS mengakibatkan hormon menjadi kesulitan untuk mengatur keseimbangan pelepasan sel telur, lalu haid tidak teratur dan akhirnya terjadilah infertilitas. Banyak kasus gagal matangnya sel telur dikarenakan gangguan dari PCOS.

2. Obesitas

Obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat berakibat pada gagal matangnya sel telur selain karena tidak seimbangnya hormon. Banyak hasil penelitian yang mengambil kesimpulan apabila obesitas berkaitan erat dengan anovulasi pada perempuan. Hal itu disebabkan karena obesitas dapat mengakibatkan terjadinya disfungsi ovarium maupun infertilitas.

3. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Beberapa metode kontrasepsi umumnya mengandung hormon yang dirancang untuk menghentikan ovulasi dan mencegah kehamilan. Kontrasepsi termasuk bentuk sintetis dari hormon progesteron dan estrogen dan beberapa hanya mengandung progesteron sintetis. Jenis-jenis metode kontrasepsi ini, contohnya pil KB, patch kontrol kelahiran, ring vagina, implan KB, alat kontrasepsi, dan suntik KB.

Tanda Ovulasi Gagal

Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur yang sudah dibuahi dari indung telur ke dalam rahim. Sel telur yang ada di rahim inilah yang nantinya bisa dibuahi oleh sperma. Saat menjalankan program hamil, Moms tidak asing dengan ovulasi. Masa ovulasi juga bisa disebut dengan masa subur.

Jika proses ovulasi gagal terjadi, maka otomatis pembuahan tidak bisa terjadi, sehingga perempuan yang mengalaminya akan kesulitan untuk punya momongan. Kondisi ini cukup umum terjadi, dan sekitar 40% perempuan yang punya masalah kesuburan, punya gangguan pada proses ovulasinya. Tanda ovulasi gagal biasanya jarang dikenali. Pasalnya, tanda-tanda ovulasi gagal dibuahi mirip dengan gejala kondisi lain yang berkaitan dengan reproduksi. Berikut ini sejumlah kondisi yang dapat Moms curigai sebagai tanda ovulasi gagal.

1. Tidak Mengalami Pra Mensturasi Sindrom (PMS)

Setiap perempuan yang sudah menikah harus mengetahui apa saja perbedaan hamil dan PMS. Kondisi ini bisa terlihat setelah masa subur dilanjutkan hingga saat menjelang haid tubuh akan menjadi tidak nyaman.

Selain itu, tubuh juga sering merasakan sakit perut, sakit pinggang, lelah berlebihan, sakit kepala dan hal yang tidak nyaman lain. Tapi jika tidak terjadi ovulasi, maka biasanya tidak ada gejala PMS dan selanjutnya haid menjadi tidak teratur.

2. Jadwal Menstruasi Tidak Teratur

Salah satu penyebab haid tidak teratur adalah ketika organ reproduksi gagal melakukan proses ovulasi. Menstruasi tidak teratur sering dipicu oleh masalah kadar hormon yang tidak seimbang. Sebenarnya kondisi ini juga bisa memicu masalah penebalan dinding rahim di mana sel darah tidak bisa dilepaskan selama menstruasi karena jadwalnya yang tidak teratur. Inilah yang menjadi salah satu tanda bahwa indung telur tidak membuat produksi telur yang sehat.

3. Perdarahan Berlebihan saat Menstruasi

Banyaknya darah yang keluar saat menstruasi memang bisa menjadi pertanda apakah kamu subur atau tidak. Ketika menstruasi berlebihan dan sulit untuk berhenti, atau terlalu sering menstruasi bisa jadi petunjuk kegagalan ovulasi. Hal ini paling sering terjadi pada perempuan yang sudah masuk masa subur sehingga mereka berpikir memang subur. Kenyataanya darah menstruasi yang keluar bercampur dengan sel-sel darah yang sudah mati dan menumpuk pada rahim.

4. Nyeri Haid Berlebihan

Nyeri haid berlebihan yang disertai nyeri saat berhubungan intim, perdarahan vagina abnormal, nyeri rektum, atau adanya darah saat buang air, bisa menandakan adanya masalah tertentu.

Salah satunya adalah endomestriosis, yaitu kondisi yang memicu sulit hamil karena timbulnya jaringan lapisan pada rahim yang tumbuh di luar rahim. 

5. Perdarahan Sangat Sedikit saat Menstruasi

Gagal ovulasi juga bisa ditandai dengan menstruasi yang sangat sedikit. Terkadang karena sangat sedikit maka menstruasi hanya berlangsung selama satu hari. Darah yang keluar tidak normal dan lebih cerah serta bercampur dengan keputihan atau cairan yang lebih bening. Perempuan yang mengalami hal ini juga biasanya tidak mengalami masa PMS yang berat. Meskipun ini menyenangkan karena tidak merepotkan, namun ternyata justru bisa berbahaya untuk kesuburan perempuan.

Nah, memang ada banyak sekali tanda ovulasi gagal saat masa subur. Oleh karena itu, setiap perempuan hendaknya sudah bisa mengenali hal ini sehingga sadar dengan kondisi kesehatan reproduksinya. Dengan mongonsumsi suplemen penunjang nutrisi kehamilan seperti PRENAVITA Milk Vanilla, Moms bisa meminimalisir risiko terjadinya ovulasi gagal.

Jaga terus kesehatan dan lakukan olahraga rutin agar tubuh tetap fit selama program hamil. Dapatkan PRENAVITA Milk Vanilla di www.mooimom.id ya!

Bagikan Artikel: