mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Janin Masuk Panggul, Ia Sudah Siap Dilahirkan

Janin Masuk Panggul, Ia Sudah Siap Dilahirkan

 

Saat kehamilan berusia sembilan bulan dan Si Kecil mulai bergerak masuk panggul, artinya ia sudah siap untuk dilahirkan. Akibat gerakannya ke panggul, Moms akan merasakan berbagai hal perubahan serta bisa juga rasa sakit dan nyeri akibat gerakan janin yang sudah masuk panggul. Berikut daftar dampak pada tubuh Moms, saat janin sudah masuk panggul agar Moms bisa bersiap-siap!

Napas lebih mudah dan merasa lapar

Saat janin mulai turun, tubuh bagian atas mulai longgar, hal itu membuat ibu lebih mudah untuk bernapas dibandingkan saat janin masih di bagian atas. Selain itu, janin yang turun dan mengurangi tekanan pada perut, sehingga selain menjadi napas lebih mudah Moms juga akan merasa lapar.

Nyeri panggul dan punggung

Ketika janin turun, beberapa ibu hamil mungkin mengalami kilatan nyeri panggul. Ini mungkin terjadi karena kepala janin mendorong ligamen (pita penghubung) yang ada di panggul. Apalagi panggul juga akan terasa tertekan karena tekanan dari janin. Bukan hanya panggung, janin yang mulai turun dapat memberikan tekanan tambahan pada otot-otot di punggung bawah.

Leher rahim mengembang

Leher rahim juga mulai mempersiapkan kelahiran, saat Si Kecil bergerak ke panggul sehingga rahim mulai membesar (membuka) dan mengecil (menipis) pada hari-hari atau minggu sebelum melahirkan. Pada pemeriksaan mingguan, mintalah dokter atau bidan mengukur pelebaran dan penipisan melalui tes internal. Leher rahim kaya dengan ujung saraf, dan ketika ia mulai membesar, akan menimbulkan rasa sakit khas persalinan.

Produksi lendir meningkat

Akibat gerakan bayi ke panggul dan posisi kepala bayi sudah di bawah akan meningkatkan produksi lendir. Jatuhnya bayi ke panggul akan meningkatkan tekanan pada serviks. Ini menyebabkannya kehilangan sumbat lendir yang berada di bagian atas serviks hingga akhir kehamilan. Itu ada untuk menghentikan bakteri memasuki rahim. Setelah bayi turun, sumbat lendir bisa keluar dari vagina sebagai cairan seperti jeli atau kuning telur.

Sering buang air kecil

Kepala bayi yang berada lebih rendah di kandung kemih, berbarengan dengan bayi yang bertambah satu pon setiap minggunya akan membuat lebih sering mampir ke kamar kecil dari biasanya. Bahkan, bisa saja hingga setiap 10 detik sekali.

 

Sekadar Pengingat untuk Moms dan Dads

Jika kehamilan Moms sehat, hubungan seksual saat janin masuk panggul tetap aman dilakukan. Penetrasi penis tidak akan mencelakai janin dalam kandungan karena telah terlindungi kantung ketuban.

Hubungan seks saat hamil tua memang memicu kontraksi karena sperma mengandung prostaglandin, hormon yang juga diproduksi tubuh ibu untuk mempersiapkan rahim saat kelahiran. Namun, itu tergantung pula pada kondisi serviks dan leher rahim siap menuju persalinan atau tidak. Jika kondisi serviks dan leher rahim belum matang maka hubungan seks tidak akan memicu kontraksi.

Baca juga: Kontraksi Seumpama Alarm pada Bulan Keenam Kehamilan

Berhubungan seks selama kehamilan dinilai membawa banyak manfaat baik bagi ibu maupun calon bayi. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa Moms rasakan:

- Hubungan seksual akan membantu Moms merasa lebih rileks dalam menjalani hari-hari menunggu persalinan

- Hubungan seksual dapat meningkatkan kualitas tidur yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil

- Hubungan seksual mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan ibu hamil

Seks bisa menjadi cara menyenangkan untuk beristirahat dari berbagai pikiran, seperti kapan calon bayi akan lahir, bagaimana bersalin itu, apakah Moms akan memiliki bayi yang sehat, dan sebagainya.

Hubungan seksual saat janin masuk panggul tetap aman dilakukan, selama dokter tidak memberikan larangan dan peringatan. Tapi, itu tidak berarti hubungan seksual akan berlangsung lancar seperti sebelumnya. Gairah seksual yang meningkat pada trimester kedua, mungkin akan terasa menurun dan mati rasa pada trimester ketiga.

Moms mungkin akan mendapati sedikit bercak darah setelah berhubungan jika serviks sudah mulai matang. Bagi Dads, berhubungan saat trimester ketiga akan sulit mempertahankan ereksi karena kondisi vagina yang ekstra licin. Dads mungkin akan merasakan leher rahim Moms, sesuatu yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Banyak Moms merasa tidak nyaman melakukan hubungan seks di usia ini, karena faktor fisik yang berubah. Perut yang membesar membuat aktivitas seksual tidak semenyenangkan dulu. Selain itu, Moms merasa gerakan terbatas dan cepat sekali lelah. Apabila faktor fisik ini tidak menjadi masalah, maka hubungan seks bisa menjadi kesempatan terakhir sebelum aktivitas seksual harus berhenti sejenak karena melahirkan.

Meskipun demikian, hubungan seksual tidak dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan kehamilan berisiko seperti mengalami placenta previa, air ketuban pecah dini, riwayat persalinan prematur dan mengandung bayi kembar.

Plasenta previa

Plasenta previa adalah posisi plasenta terbalik sehingga menghadap bagian depan bayi. Pada kondisi ini, hubungan seks bisa menyebabkan perdarahan pada plasenta dan berbahaya bagi bayi.

Air ketuban pecah dini

Saat air ketuban pecah dini sebelum waktunya, lendir atau mucus plug yang melindungi leher rahim akan terlepas dan membuat janin terpapar dari luar rahim. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Selama ketuban belum pecah, maka Moms dan Dads masih bisa melakukan hubungan seks. Namun, jika air ketuban sudah keluar dan tetap berhubungan seksual, maka risiko terjadinya infeksi akan meningkat.

Baca juga: Menghindari Ketuban Pecah Sebelum Waktunya

Riwayat persalinan prematur

Pada ibu yang pernah punya riwayat persalinan prematur, dokter biasanya akan melarang berhubungan seks di trimester akhir kehamilan. Pasalnya, hormon yang keluar saat berhubungan seks bisa memicu kelahiran prematur lagi.

Mengandung bayi kembar

Ibu yang mengandung bayi kembar, berisiko lebih besar melahirkan prematur. Sehingga, berhubungan seks saat janin sudah masuk panggul tidaklah disarankan.

Aman atau tidaknya berhubungan seksual saat janin telah masuk panggul, atau saat usia hamil tua, bisa dikonsultasikan dengan dokter kandungan. Hubungan seksual pada usia ini bisa menjadi pelepasan yang bagus. Akan tetapi, jika karena kondisi yang tidak memungkinkan, jangan khawatir.

Sebaliknya, cobalah untuk menikmati hari-hari terakhir kehamilan dan mencari cara lain untuk tetap terhubung dengan pasangan. Selain itu, tak ada salahnya mulai mempersiapkan keperluan persalinan Moms dan Si Kecil yang ditata dalam hospital bag. Jika saatnya telah tiba, tas ini tinggal dibawa untuk mempersingkat waktu ke rumah sakit.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan

Bagikan Artikel: