mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Sampai Diet Selama Menyusui Memengaruhi Pencernaan Bayi

Jangan Sampai Diet Selama Menyusui Memengaruhi Pencernaan Bayi

Saat menyusui, seorang ibu perlu mempertimbangkan makanan-makanan yang menunjang produksi air susu ibu (ASI). Dokter akan menyarankan asupan gizi seimbang dengan variasi makanan, supaya ibu dan bayi memperoleh manfaatnya.

Meski begitu, kebanyakan ibu menyusui ingin berat badannya kembali seperti sebelum mengandung. Rasanya tak nyaman menopang badan yang terus melebar. Selain tak nyaman, terkadang Moms jadi kurang percaya diri.

Beberapa ibu menyusui kemudian berupaya menerapkan diet. Tak jarang pula, diet yang diterapkan justru memengaruhi produksi serta kualitas ASI, lantaran habis-habisan ingin cepat kurus. Moms tentu tak ingin pertumbuhan bayi terdampak diet yang kurang baik. Berikut beberapa referensi diet seimbang untuk ibu menyusui.

Perbanyak sayuran yang kaya akan serat

Berbagai jenis sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan kacang-kacangan diketahui mengandung raffinose. Zat gula tersebut harus difermentasi oleh bakteri di usus karena seratnya sulit dicerna. Tidak jarang, sayuran jenis ini sering menimbulkan gas pada pencernaan orang dewasa sekalipun.

Baca juga: Tanda-Tanda Pencernaan Bayi Bermasalah

Beberapa ahli laktasi menyimpulkan jejak karbohidrat dan gula penyebab gas dari makanan berserat ini bisa masuk ke dalam air susu ibu. Jika Moms mencurigai bahwa makanan berserat tersebut menimbulkan gas dan kembung pada perut bayi, baiknya hentikan asupan sayur mayur tersebut dalam beberapa saat. Alternatif lainnya, Moms bisa merebus atau mengkukus sayuran tersebut guna melunakan serat sayuran sebelum dimakan.

Hindari makanan dan minuman berkafein

Makanan dan minuman yang mengandung kafein, belum tentu akan menimbulkan gas pada perut. Tapi kandungan kafein dapat menyebabkan adanya iritasi pada perut bayi. Terlebih jika bayi mudah kembung dan ditambah ibu mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak, hal tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bayi sehabis menyusui.

Beberapa contoh makanan dan minuman yang mengandung kafein antara lain adalah kopi, teh, minuman bersoda atau minuman ringan lainnya, serta cokelat. Untuk menghindari adanya gas berlebih dalam perut bayi, batasi 8 ons perhari untuk makan makanan atau minuman yang mengandung kafein.

Bagaimana dengan makanan pedas?

Bawang putih, cabai, jinten, bumbu kari, dan paprika merah merupakan beberapa jenis rempah-rempah yang dapat memengaruhi produksi serta kualitas ASI. Selain itu, serangkaian rempah-rempah tersebut dipercaya dapat nmengganggu sistem pencernaan bayi.

Memang, belum ada penelitian pasti terkait risiko konsumsi jenis rempah-rempah tersebut terhadap sistem pencernaan bayi. Yang pasti, sistem pencernaan beberapa bayi masih lemah dan belum bisa menerima kandungan rempah-rempah, sehingga menyebabkan kembung dan diare.

Baca juga: Fakta dan Mitos Pengaruh Makanan Pedas terhadap ASI

 

Buah atau makanan yang mengandung asam, bolehkah dikonsumsi?

Buah dan makanan yang kandungan asamnya tinggi juga bisa menyebabkan rasa begah, kembung, dan bahkan diare pada pencernaan bayi. Makanan dan buah-buahan seperti jeruk, tomat, stroberi, dan anggur dipercaya menghasilkan rasa asam yang bisa membuat perut kembung. Para ibu menyusui bisa menemukan alternatif buah-buahan lain tanpa rasa asam selama menyusui guna menghindari timbulnya gas berlebih pada perut bayi.

Jangan lupa untuk melengkapi nutrisi pascamelahirkan. Moms dapat menemukannya lewat sebungkus Prenavita Honey Lychee. Bentuknya yang berupa serbuk dalam kemasan ringkas dapat dengan mudah dibawa bepergian.

Bagikan Artikel: