mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Panik, Ini Penyebab Munculnya Darah pada Asi

Jangan Panik, Ini Penyebab Munculnya Darah pada Asi

Beberapa ibu yang memiliki ASI berdarah sering ragu untuk menyusui bayinya karena takut darah tersebut akan merusak kandungan nutrisi ASI. Namun, ASI yang bercampur sedikit darah tidak apa untuk dikonsumsi bayi. Aman-aman saja. Selama darahnya tidak terlalu banyak yang tercampur ke ASI, ibu masih bisa memberikan ASI tersebut ke bayi.

Memiliki ASI berdarah tentu saja membuat panik, terutama para Moms baru yang mengalaminya pertama kali. Lalu, sebetulnya apa penyebab munculnya darah pada ASI? Berikut ini penjelasannya dilansir dari Very Well Family:

1. Puting Lecet

Puting lecet atau retak dapat menjadi efek samping saat menyusui ASI. Komplikasi dalam memberikan ASI, seperti pelekatan menyusui atau latch yang tidak efektif, kerap mengakibatkan iritasi dan luka yang sakit, bahkan pendarahan.

Pada dasarnya, menyusui adalah pengalaman yang seharusnya nyaman dan menyenangkan. Jadi, jangan menyerah pada kondisi puting lecet. Moms bisa mengganti posisi menyusui dan berkonsultasi dengan tenaga medis ahli. Ikuti beberapa tips ini untuk mengatasi puting lecet:

- Gunakan sisi payudara yang tidak mengalami luka/sakit
- Minum pil pereda rasa sakit seperti acetaminophen
- Kompres dingin/hangat bagian puting setelah menyusui
- Berikan ASI pada saat bayi belum sangat lapar, sehingga tidak menghisap secara agresif
- Gunakan pelindung puting
- Oleskan krim lanolin murni setelah sesi menyusui ASI

2. Pembengkakan Vaskuler

Sindrom Rusty Pipe atau pembengkakan vaskuler bisa menyebabkan darah dalam ASI, akibat peningkatan aliran darah ke bagian payudara setelah melahirkan. Kolostrum atau ASI pertama ibu bisa mengandung warna, seperti karat, oranye, atau merah muda.

Tidak ada perawatan spesifik untuk kondisi ini karena biasanya akan berangsur hilang dalam jangka waktu seminggu setelah melahirkan.

3. Pecahnya Pembuluh Darah Kecil (Kapiler)

Payudara memiliki pembuluh darah kecil yang bisa pecah karena trauma atau luka. Jika Moms memompa ASI dengan tangan atau pompa, lakukan dengan lembut supaya tidak menimbulkan luka.

Jika menggunakan tangan, perah ASI dari bagian payudara, bukan puting. Jika aliran ASI berhenti, jangan dipaksa. Ganti ke payudara sebelahnya. Sementara itu, saat menggunakan pompa ASI, ikuti instruksi pemakaian secara benar. Pilih kecepatan dan fungsi hisap yang nyaman dan tidak menyebabkan iritasi payudara.

4. Intraductal Papilloma Jinak

Pendarahan bisa disebabkan oleh tumor jinak berukuran kecil yang ada di jaringan saluran susu. Tumor jinak ini bisa diraba dengan tangan dan berada di belakang atau samping puting. Tumor ini bisa jadi menakutkan. Namun, potensi kanker payudara hanya akan meningkat jika Moms menemui banyak papilloma.

5. Mastitis

Mastitis adalah jenis infeksi payudara yang muncul saat menyusui dengan gejala, antara lain:

- Payudara membengkak
- Kemerahan pada payudara
- Nyeri pada payudara
- Demam
- Meriang

Beberapa wanita dengan mastitis juga mengeluhkan keluarnya cairan dari puting dan darah dalam ASI. Infeksi ini bisa disebabkan oleh akumulasi ASI dalam payudara akibat frekuensi ASI yang rendah, atau cara menyusui yang tidak tepat. Cegah mastitis dengan sering menyusui bayi.

Artikel terkait : Asi Merembes? Saatnya Gunakan Breast Pad 

Mastitis bisa disembuhkan dengan cara banyak beristirahat, banyak minum, dan menggunakan obat pereda rasa sakit seperti acetaminophen. Moms juga boleh melanjutkan menyusui yang akan membantu kondisi penyembuhan.

Gunakan pakaian longgar dan hindari iritasi lebih lanjut. Hubungi dokter jika kondisi mastitis terus berlanjut atau berkonsultasi dengan tenaga medis ahli untuk solusi menyusui ASI yang lebih aman.

Jika menemukan darah dalam ASI, jangan langsung panik. Sebab, kondisi umumnya bisa disembuhkan dan tidak membutuhkan perawatan serius. Jika darah dalam ASI terus berlangsung selama 1 minggu lebih, Moms bisa hubungi dokter. 

Bagikan Artikel: