mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ibu Menyusui, Kenali Efek Samping Paracetamol

Ibu Menyusui, Kenali Efek Samping Paracetamol

Meski ibu menyusui kerap menjaga kesehatan dengan makan-makanan sehat dan berolahraga, pelbagai keluhan bisa sewaktu-waktu datang. Tak terkecuali sakit kepala. Sayangnya, ibu menyusui harus sangat harus hati-hati dalam memilih obat untuk mengurangi sakit kepala yang dihadapinya.

Paracetamol untuk Ibu Menyusui

Paracetamol diketahui sebagai obat yang cukup aman dan dapat meredakan beragam sakit ringan, termasuk sakit kepala. Paracetamol (acetaminophen) adalah obat pereda nyeri dan pereda demam. Tidak ada yang tahu persis bagaimana cara paracetamol bekerja, tetapi para ilmuwan berpikir bahwa obat ini bekerja terutama di sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang).

Paracetamol diduga dapat mengurangi intensitas sinyal nyeri ke otak. Ini juga dapat mencegah pelepasan zat, yang disebut prostaglandin, yang meningkatkan rasa sakit dan suhu tubuh. Biasanya, paracetamol digunakan untuk mengobati berbagai kondisi seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung, sakit gigi, masuk angin, dan demam.

Obat ini juga mengurangi rasa sakit pada arthritis ringan tetapi tidak berpengaruh pada peradangan dan pembengkakan sendi yang mendasarinya. Paracetamol juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan.

Beberapa pendapat menyebutkan kalau ibu hamil boleh mengonsumsi paracetamol. Hanya sedikit dari obat ini yang masuk ke ASI dan kemungkinan juga tidak akan membahayakan Si Kecil. Minumlah untuk waktu sesingkat mungkin dan pertahankan dosis yang disarankan. Moms akan menemukan anjuran pemakaiannya pada kemasan atau di selebaran di dalam kemasannya.

Tetapi, meskipun paracetamol untuk ibu menyusui dapat digunakan, sebaiknya Moms berkonsultasi dengan ahli kesehatan, seperti dokter umum, jika Si Kecil mengalami kondisi: lahir prematur, berat badan lahir rendah, punya kondisi medis. Selain itu, berhati-hatilah tentang paracetamol yang dikombinasikan dengan obat lain.

Paracetamol membutuhkan waktu hingga satu jam untuk bekerja. Selain itu, dosis paracetamol yang biasa adalah satu atau dua tablet 500mg sekaligus. Penting dicatat agar jangan minum paracetamol dengan obat lain yang mengandung paracetamol. Paracetamol aman dikonsumsi selama kehamilan dan saat menyusui, dengan dosis yang dianjurkan. Beberapa nama merek obat paracetamol yang terkenal termasuk Disprol, Hedex, Medinol dan Panadol.

Tak hanya paracetamol, ada beberapa obat lain yang dianggap masih aman untuk dikonsumsi ibu menyusui, antibiotik, obat asma, dan vitamin. Mengenai jenis apa saja obat yang termasuk aman dalam kategori di atas, tentu perlu diskusi lebih lanjut dengan pihak dokter anak. Sebisa mungkin, obat-obatan hanya dikonsumsi apabila dirasa benar-benar perlu. Apabila rasa sakit masih bisa dialihkan atau diobati dengan cara-cara tradisional dan alami, tentu itu jauh lebih baik.


Baca Juga:
Moms Sering Merasa Migrain? Ini Penyebabnya!


$[banner_single]$

Efek Samping Paracetamol pada Ibu Menyusui

Paracetamol saat ini dipasarkan sebagai analgesik dan antipiretik, untuk digunakan tidak lebih dari 3 hari tanpa berkonsultasi dengan dokter. Namun, karena dimasukkan dalam jenis analgesik di WHO, serta pengalaman klinis puluhan tahun, paracetamol juga diresepkan dalam kondisi kronis seperti osteoartritis dan nyeri punggung bawah.

Sama seperti obat lainnya, penggunaan paracetamol untuk ibu menyusui juga dapat memberikan efek samping. Efek samping paracetamol yang paling umum adalah mengantuk dan kelelahan, serta ruam dan gatal. Pada anak-anak, terkadang mengalami gula darah rendah dan tremor, serta merasa lapar, pingsan, dan bingung setelah mengonsumsi paracetamol.


Baca Juga:
10+ Macam KB Alami yang Minim Efek Samping, Sudah Coba yang Mana Moms?


Sebagai catatan, berhenti menggunakan paracetamol dan hubungi dokter jika Moms masih mengalami demam setelah 3 hari penggunaan, masih merasakan nyeri setelah 7 hari penggunaan (atau 5 hari jika merawat anak). Selain itu, bila Moms mengalami ruam kulit, sakit kepala terus-menerus, atau kemerahan atau bengkak; atau jika gejala memburuk, atau jika Moms memiliki gejala baru, konsultasikan langsung ke dokter.

Jika dosisnya terlalu tinggi atau dosis harian yang direkomendasikan terlampaui, Moms harus memanggil gawat darurat karena dikhawatirkan terjadi overdosis. Gejala overdosis, biasanya hanya terjadi 24 jam setelah mengonsumsi obat. Penangkal dapat diberikan jika ambulans dipanggil segera setelah minum paracetamol.

Beberapa gejala overdosis seperti sakit perut, mual, muntah, masalah pada hati, kejang, koma dan kematian. Kematian akibat overdosis paracetamol bisa memakan waktu antara dua dan empat hari dan biasanya karena gagal hati. Sementara, efek jangka panjang dari penggunaan paracetamol untuk ibu menyusui secara teratur dapat menyebabkan efek seperti kelelahan, sesak napas, jari dan bibir berwarna kebiruan, anemia, kerusakan hati dan ginjal.

Bagikan Artikel: