mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Hati-hati, Makan Junk Food Saat Hamil, Ini 5 Risikonya!

Hati-hati, Makan Junk Food Saat Hamil, Ini 5 Risikonya!

Makanan cepat saji atau junk food sering dikategorikan sebagai makanan yang tidak baik untuk kesehatan apalagi jika dikonsumsi terus menerus. Bahaya Makan Junk Food Saat Hamil. Klik disini! Saat hamil biasanya ibu hamil sering merasa mual dan tidak enak makan, sehingga hanya mau mengonsumsi junk food yang memiliki cita rasa lezat. Ngidam junk food merupakan salah satu godaan terbesar ibu hamil. Rasa mual yang melanda membuat bumil ingin memakan masakan yang memiliki cita rasa manis, asin, pedas, sampai asam, ataupu ingin mie instant. Bolehkah Ibu Hamil Makan Mie Instan? Ini Penjelasannya. Klik Disini!

Saat sedang hamil, sebaiknya wanita menjaga asupan makanan agar janin dalam kandungan mendapatkan nutrisi cukup dan seimbang. Nutrisi tersebut dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan sang calon bayi. Berat badan ibu juga perlu dijaga agar tidak terlalu berlebihan. Sayangnya, tak sedikit ibu hamil yang gemar konsumsi junk food, entah karena pada dasarnya sudah doyan atau karena alasan mengidam. Apa pun alasannya, konsumsi junk food tidak dianjurkan untuk ibu hamil. 5 Kebiasaan Buruk Ibu Hamil yang Perlu Di Hindari

Junk food atau makanan cepat saji tidak memiliki nutrisi yang baik untuk ibu hamil. Jika ibu hamil tetap nekat mengonsumsinya, kebutuhan nutrisi kehamilan tak akan terpenuhi. Junk food membuat penikmatnya merasa kenyang dan seakan tak ada lagi ruang di perut untuk diisi makanan sehat seperti buah dan sayuran.

Read more :Ini Risiko Konsumsi Junk Food Saat Hamil

Hati-hati, Makan Junk Food Saat Hamil, Ini 5 Risikonya!

1. Tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan

Makanan cepat saji umumnya tidak mengandung cukup nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk pembentukan organ-organ penting dan sistem kekebalan tubuh. Jika makanan yang masuk ke dalam tubuh ibu terus-terusan rendah nutrisi, bisa terjadi gangguan pada proses pertumbuhan bayi.

2. Meningkatkan risiko alergi

Kebanyakan junk food mengandung banyak karbohidrat dan gula. Menurut penelitian, wanita yang banyak mengonsumsi gula pada masa kehamilan lebih berisiko memiliki anak yang mengalami alergi atau asma.

3. Meningkatkan risiko cacat lahir

Selain tinggi karbohidrat dan gula, junk food juga populer akan kadar lemaknya yang tinggi. Sebuah studi pada hewan menunjukkan konsumsi makanan tinggi lemak selama kehamilan meningkatkan risiko anak terlahir dengan cacat. Meski begitu, hal ini belum dibuktikan pada manusia.

4. Meningkatkan risiko kecanduan

Hasil studi pada hewan yang lainnya menunjukkan bahwa ibu yang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, seperti junk food, dapat dikatakan sedang “memprogram” anaknya untuk kecanduan terhadap makanan tersebut.

Studi lain juga mendukung pernyataan di atas. Pada penelitian lain, ditemukan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak selama hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan neuropsikiatri yang salah satunya adalah kecanduan. Meskipun dibutuhkan penelitian lebih lanjut, hal ini harus menjadi catatan untuk ibu hamil.

5. Berisiko mengalami obesitas

Uji klinis lainnya juga menunjukkan bahwa kebanyakan bayi yang lahir dari ibu yang terbiasa mengonsumsi makanan junk food sejak hamil memiliki berat badan berlebih. Hal ini juga akan meningkatkan risiko ia mengalami obesitas di masa kanak-kanak, maupun saat ia dewasa.

Selain berdampak buruk pada bayi, terlalu banyak mengonsumsi junk food juga bisa membuat ibu hamil menjadi lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti kelelahan, sakit maag, dan diabetes. Pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil juga akan menyebabkan stretch mark yang sulit hilang setelah melahirkan.

Read more : Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi untuk Ibu Hamil 5 Bulan

Tips Menghindari Junk Food Untuk Ibu Hamil

Ibu hamil harus pandai mencari makanan substitusi yang sehat sebagai pengganti junk food  favorit. Dengan cita rasa yang tentunya tidak kalah lezat. Lalu apa saja makanan substitusi yang dapat Moms pilih? Berikut inspirasinya :

1. Ganti es krim dengan frozen yoghurt rendah gula dan lemak, sorbet maupun es krim rendah lemak.
2. Ganti soda dengan sparkling water yang dicampur air perasan jeruk nipis maupun jus buah.
3. Ganti roti dan tart dengan roti gandum yang dipanggang dan ditaburi kismis, bubuk kayu manis dan potongan buah segar.
4. Ganti keripik kentang dengan tortilla maupun popcorn.
5. Ganti fried chicken dengan ayam panggang yang telah dilapisi tepung roti.
6.Ganti french fries dengan kentang panggang.
7. Ganti burger dengan roti gandum isi telur, sayur, dan jamur.
8. Ganti pizza dengan adonan gandum yang ditaburi sayuran, paprika, daging giling, potongan tomat dan keju permesan.

Lalu bagaimana cara untuk menghindari junk food saat hamil?

Moms dapat membiasakan untuk sarapan pagi setiap hari dengan asupan bergizi sehingga otomatis akan mengurangi keinginan makan cemilan. Sarapan yang dapat Moms pilih antara lain telur rebus, susu, sayur maupun buah.

Bila ingin memakan cemilan, alihkan pada makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan. Selain itu tekankan pada pikiran bahwa mengkonsumsi makanan sehat saat hamil merupakan investasi yang harus dilakukan agar bayi yang dikandung Moms dapat tumbuh sehat dan cerdas dengan perkembangan otak dan kekebalan tubuh yang baik.

Dengan begitu Moms dapat mengontrol ego sesaat untuk makan junk food dengan lebih bijaksana. Jadi boleh ya Moms, sesekali makan junk food asalkan bersih dan higienis tempat dan makanannya. Selain itu sebisa mungkin cari makanan substitusi yang jauh lebih sehat sebagai pengganti junk food agar perkembangan adik bayi di kandungan dapat tumbuh dengan baik dan sempurna.

Bagikan Artikel: