mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Diet Pascamelahirkan Tanpa Melupakan Nutrisi bagi Si Kecil

Diet Pascamelahirkan Tanpa Melupakan Nutrisi bagi Si Kecil

Ketika hamil, Moms pasti kerap diingatkan: "Kamu harus makan untuk berdua. Jadi, makan yang banyak!"

Makan untuk berdua, maksudnya Moms dan janin dalam rahim. Sementara makan yang banyak, ya seperti makna denotatifnya, makan dengan porsi banyak.

Pengingat itu sudah sepatutnya berubah, Moms. Ketika hamil, bukan berarti harus makan dalam porsi besar. Lebih dari itu, Moms harus menjaga gizi seimbang. Nutrisi yang memadai--tak kurang maupun tak lebih--akan memaksimalkan pertumbuhan janin dalam kandungan. Sementara untuk Moms, mengasup gizi seimbang akan menghindarkan dari pelbagai penyakit yang kerap muncul semasa kehamilan. Misalnya diabetes gestasional. Atau, yang kerap juga dialami ibu hamil: hipertensi.

Setelah melahirkan, masalahnya beda lagi. Banyak perempuan yang kaget melihat perubahan pada tubuhnya. Apakah Moms termasuk kelompok yang ini? Terkejut karena tubuh semakin melebar ke samping. Ketika becermin, yang bisa Moms lakukan hanya mengembuskan napas panjang sembari mengelus dada.

Ingin sekali rasanya cepat-cepat mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum hamil. Namun, Moms sedang menyusui. Artinya nutrisi Moms harus tetap terjaga demi memaksimalkan perkembangan Si Kecil. Jika Moms memaksa diri melakukan diet kilat, dampaknya akan pula mendera Si Kecil. Kualitas air susu ibu (ASI) akan berkurang, membuat bayi tak kecukupan nutrisi. Moms tak mau itu terjadi, bukan?

Nah, bagaimana sebaiknya menu diet yang sehat pascamelahirkan? Simak, yuk!

 1. Pertahankan asupan yang menopang pertumbuhan Si Kecil

Moms membutuhkan nutrisi yang mampu menyokong pertumbuhan serta perkembangan otak bayi. Itulah mengapa Moms perlu mengonsumsi makan-makanan yang mengandung serat, asam folat, kalsium, protein, dan zat besi.

Perbanyak konsumsi sayur dan buah, yang diimbangi dengan protein hewani. Misalnya telur atau daging. Jangan keterusan mengasup makanan yang mengandung karbohidrat.

Diet rendah karbohidrat dapat membantu ibu menyusui tetap mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi kadar insulin serta mendorong penurunan lemak.

2. Kurangi mengonsumsi makanan yang mengandung gas

Ada baiknya mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit namun sering. Cara ini dibutuhkan untuk menghindari tumpukan gas dalam perut. Hindari juga makanan yang mencakup gas, seperti kol, minuman bersoda serta yang mengandung ragi. Sebaliknya, perbanyak camilan sehat. Misalnya dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya akan asam folat. Kandungan asam folat dalam buah dan sayur dapat memaksimalkan pertumbuhan otak serta tulang bayi.

3. Mau mengemil? Pilih yang sehat, ya

Bayam adalah pilihan sayuran yang bagus untuk dikonsumsi pascamelahirkan. Bayam kaya akan kalsium, vitamin C, folat, dan kalium. Untuk dijadikan camilan, Moms dapat menambahkan segenggam daun bayam ke segelas smoothie, bersama yogurt vanila dan pisang matang.

Baca juga: Tips Diet Sehat untuk Ibu Menyusui

Buah jeruk kaya dengan vitamin C, kalsium, dan kalium. Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, vitamin C dari buah jeruk juga dapat membantu tubuh Moms lebih baik dalam menyerap zat besi dari sumber non-daging. Untuk meningkatkan diet, cobalah minum segelas jus jeruk atau taburi salad dengan kucuran irisan jeruk.

Kacang-kacangan seperti almond dan mete juga menyehatkan untuk Moms sehabis melahirkan. Almond mengandung asam folat yang bagus untuk bayi. Kacang mete mengandung zat besi supaya Moms tak mudah terserang anemia.

Jangan lupa untuk melengkapi nutrisi pascamelahirkan. Moms dapat menemukannya lewat sebungkus Prenavita Honey Lychee. Bentuknya yang berupa serbuk dalam kemasan ringkas dapat dengan mudah dibawa bepergian.

Bagikan Artikel: