mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Daftar Merk Antibiotik yang Aman untuk Ibu Menyusui yang Terkena Mastitis

Daftar Merk Antibiotik yang Aman untuk Ibu Menyusui yang Terkena Mastitis

Mastitis biasanya menyerang ibu menyusui pada trimester awal, tapi bisa juga terjadi saat proses menyusui sudah berjalan lama. Mastitis bisa membuat ibu mengalami kesulitan memberikan ASI karena payudara yang terasa sakit. Mastitis di masa menyusui biasanya hanya terjadi pada salah satu payudara. Gejala penyakit ini sendiri bisa muncul dengan tiba-tiba. Penyumbatan yang dimaksud adalah ketika ASI yang tersisa mengendap di dalam saluran susu. Komplikasinya dapat berupa infeksi payudara.

Berdasarkan riset yang diterbitkan European Journal of Breast Health, gejala mastitis adalah:

  • Pegal dan lelah.
  • Nyeri otot.
  • Demam.
  • Nyeri payudara.
  • Produksi ASI berkurang.
  • Payudara terasa hangat, kencang, dan bengkak.
  • Muncul kemerahan pada payudara.
  • Pembesaran kelenjar getah bening pada ketiak.

Obat Antibiotik untuk Mastitis Ibu Menyusui

Jika tidak ada abses yang terbentuk dalam payudara, Anda dapat mengonsumsi obat mastitis tanpa operasi. Obat mastitis ringan tanpa abses umumnya berupa antibiotik resep oral. Cephalexin dan dicloxacillin adalah dua dari obat mastitis antibiotik yang paling umum digunakan.

Antibiotik yang diresepkan akan ditentukan berdasarkan pertimbangan kondisi Anda. Oleh sebab itu, obat mastitis yang diresepkan pun akan aman digunakan saat sedang menyusui dan tidak akan membahayakan bayi.


Baca Juga: 

Bawang Putih dan Sejumlah Obat Alami Lainnya untuk Mengatasi Mastitis pada Ibu Menyusui


 

Obat mastitis antibiotik bekerja dengan cara membasmi bakteri penyebab mastitis. Pengobatan dengan antibiotik bahkan terbukti menyembuhkan mastitis.

Namun, perlu diingat, Anda tidak boleh mengonsumsi antibiotik yang tidak diresepkan oleh dokter.

Cara Atasi Mastitis Secara Alami

Minyak esensial

Minyak esensial dapat membantu mengatasi mastitis. Misalnya, tea tree oil memiliki sifat antibakteri, antijamur, dan antiradang. Anda dapat mengoleskan minyak secara topikal dengan mengencerkannya dengan minyak pembawa, seperti minyak zaitun atau almond.

Namun, penggunaan minyak ini juga tak boleh sembarangan, terutama saat menyusui. Tea tree oil bisa menjadi racun jika tertelan, jadi pastikan untuk membilas area payudara yang mungkin bersentuhan langsung dengan mulut bayi selama menyusui.

Pijatan

Pijatan bisa membantu mengurangi sumbatan. Pijatan bisa dilakukan saat menyusui. Mulailah dengan ibu jari di atas area yang meradang dan berikan tekanan kuat saat menuju puting. Jika tidak tahu persis di mana harus memijat, cari saja area yang keras atau tidak rata.

Bawang putih

Bawang putih memiliki sifat antimikroba alami yang merangsang sistem kekebalan tubuh. Bawang putih bisa dimakan langsung dalam keadaan mentah, dicampurkan pada makanan, atau diminum dalam bentuk suplemen.


Baca Juga: 

5 Penyebab Mastitis dan Cara Mengatasinya


Vitamin C

Vitamin C membantu penyembuhan luka dan membantu mengisi kembali antioksidan di dalam tubuh. Vitamin C bisa didapat dari suplemen atau makanan kaya vitamin C. Makanan ini meliputi jeruk, paprika, kiwi, brokoli, kentang, tomat, dan banyak lainnya.

Minum cukup air

Kebutuhan hidrasi meningkat secara signifikan saat menyusui. Minum banyak air akan membantu menjaga suplai ASI. semakin banyak ASI yang dikeluarkan, lebih banyak kesempatan untuk membersihkan sumbatan dan ketidaknyamanan. Para ahli merekomendasikan minum 13 cangkir cairan setiap hari selama menyusui.

Kompres

Kompres bisa membantu meringankan peradangan di payudara. Hangatkan payudara dengan kompres hangat sebelum menyusui. Ini bisa memudahkan bayi mengeluarkan ASI. Lalu, kompres dingin setelah menyusui untuk meredakan ketidaknyamanan. Moms juga bisa gunakan bra menyusui yang nyaman yah, MOOIMOM New Seamless Maternity & Nursing Bra.

Bagikan Artikel: