mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

5 Penyebab Mastitis dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Mastitis dan Cara Mengatasinya

Bukan hanya menyiapkan beragam keperluan bayi, seharusnya Moms juga menyiapkan diri Moms, terutama payudara yang sehat untuk menyusui Si Kecil. Hal ini bisa berupa makan-makanan sehat, pijat payudara, hingga memilih bra yang tepat, apalagi saat ini banyak jenis bra payudara.

Menyusui yang lancar adalah impian banyak ibu, apalagi ibu baru. Pasalnya, beberapa orang kerap mengalami drama pada awal menyusui dan menjadi ibu. Mulai dari peletakan hingga mastitis.

Mastitis kerap menyerang ibu menyusui saat Si Kecil berusia satu hingga tiga bulan. Beberapa hal menyebabkan mastitis, yaitu suatu kondisi saat jaringan payudara wanita menjadi bengkak dan meradang. Untuk Moms, apalagi ibu baru yang tengah menghadapi anak pertama, yuk simak beberapa penyebab mastitis agar bisa dicegah dan tidak terjadi pada Moms. Ini daftarnya!

1. Infeksi Saluran Payudara

Infeksi pada saluran payudara yang menyebabkan peradangan yang terjadi pada payudara bisa menyebabkan rasa nyeri, bengkak, rasa panas, dan kemerahan. Bahkan, beberapa perempuan juga melaporkan adanya demam dan mengigil akibat mastitis.

Kadang kala, kondisi ini juga memaksa ibu menyapih bayi sebelum waktunya. Infeksi ini sering terjadi pada satu hingga tiga bulan setelah melahirkan. Meski begitu, kondisi peradangan payudara juga bisa terjadi pada wanita yang belum pernah melahirkan dan wanita setelah menopause. Meski begitu pada wanita sehat, mastitis jarang terjadi. Akan tetapi, pada wanita dengan penyakit kronis, diabetes, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh bisa lebih rentan.

2. Pengosongan Payudara yang Tidak Sempurna

Data WHO melaporkan satu dari 10 ibu menyusui di seluruh dunia terserang mastitis. Peradangan pada payudara ini biasanya menyerang pada awal-awal masa menyusui dan menyapih. Pada saat awal menyusui, beberapa perempuan lebih beruntung memiliki banyak air susu ibu (ASI) yang lebih banyak dari yang lain. Sayangnya kala itu, Si Kecil belum terlalu banyak membutuhkan ASI sehingga payudara kerap tidak cukup kosong dan akhirnya menyebabkan mastitis. Sedangkan pada waktu menyapih, ASI yang biasanya dikeluarkan justru tidak keluar sehingga biasanya juga ibu menjadi demam hingga mastitis.

3. Infeksi Bakteri

Penyebab utama mastitis adalah infeksi bakteri yang masuk melalui celah puting. Tingkat infeksi pada tiap ibu berbeda-beda, ada yang ringan hanya berupa nyeri singkat hingga gejala parah yang mengganggu kestabilan daya tahan tubuh. Bakteri yang masuk ke dalam jaringan payudara melalui celah puting memicu inflamasi atau peradangan. Dampak lebih lanjutnya adalah infeksi di bagian dalam jaringan hingga pembengkakan payudara. Adapun bakteri berasal dari Air liur bayi, biasanya air liur mengandung bakteri baik dan jahat seperti halnya liur orang dewasa. Noda ASI yang tersisa dari kegiatan menyusui sebelumnya juga bisa memicu pertumbuhan bakteri di sekitar puting.

Baca juga: Ada Pembengkakan di Payudara saat Menyusui? Bisa Jadi Ini Penyebabnya, Moms

Cara tiap bayi menyusu berbeda-beda, ada yang menghisap puting dengan lembut dan ada pula yang lebih suka menyedot kuat-kuat yang menyebabkan luka. Celah luka inilah yang bisa menjadi sarang dan jalur masuk bakteri. Jika menemukan luka di area puting, rajin-rajinlah membersihkan dengan air serta mengompresnya dengan air hangat.

4. Riwayat Mastitis

Moms yang sudah pernah mengalami mastitis sebelumnya biasanya akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami mastitis kembali pada saat kembali menyusui. Apalagi kalau tingkat kekebalan tubuh ibu rendah sehingga rentan terhadap serangan infeksi yang menyebabkan penyakit mastitis. Oleh sebab itulah, ibu menyusui juga dianjurkan untuk makan-makanan yang sehat dan juga istirahat yang cukup agar memiliki imun yang baik dan tentu juga memiliki kandungan ASI yang terbaik bagi Si Kecil.

5. Penyakit Penyerta

Selain pada ibu menyusui, mastitis juga mungkin terjadi pada perempuan yang tidak menyusui meski tdiak cukup banyak. Pada wanita sehat, mastitis jarang terjadi. Namun, wanita dengan diabetes, penyakit kronis, AIDS, atau gangguan sistem kekebalan tubuh lebih rentan mengalaminya. Mastitis kronis umumnya terjadi pada wanita yang tidak menyusui. Pada wanita pascamenopause, infeksi payudara berhubungan dengan peradangan kronis pada saluran di bawah puting. Perubahan hormon dalam tubuh juga menyebabkan saluran susu tersumbat oleh sel-sel kulit mati. Saluran tersumbat ini membuat payudara lebih mudah sebabkan terjadi infeksi bakteri.

Bagikan Artikel: