mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Seorang Bayi dapat Menunjukkan Reaksi Alergi yang Berbeda terhadap Susu Sapi

Seorang Bayi dapat Menunjukkan Reaksi Alergi yang Berbeda terhadap Susu Sapi

Belakangan ini kian banyak bayi yang didera gejala alergi terhadap makanan atau minuman tertentu. Salah satu alergen—sumber alergi—makanan yang paling banyak ditemui pada anak usia dini, termasuk bayi, adalah protein susu sapi.

Hingga hari ini tak ada data mengenai data bayi yang alergi terhadap susu sapi di Indonesia. Tetapi di Amerika Serikat (AS), walaupun tak bisa dipakai sebagai perbandingan, tercatat 100.000 bayi yang menderita alergi terhadap protein susu sapi setiap tahunnya. Jumlahnya nyaris 2,5% dari keseluruhan bayi yang tinggal di AS.

Bayi yang alergi terhadap susu sapi memperlihatkan beberapa tanda dan gejala. Alergi terhadap susu sapi dapat berdampak terhadap sistem pencernaan, kulit serta organ pernapasan. Terkadang gejalanya sangat umum, sehingga sulit terdeteksi apakah ia memang alergi terhadap susu sapi atau mungkin pemicu lainnya.

Susu sapi terdapat dalam sebagian besar kemasan susu formula. Lumrahnya bayi yang alergi terhadap susu sapi akan memperlihatkan gejala dalam beberapa pekan selepas menyesap susu formula pertamanya. Sebagai catatan saja, kerentanan bayi yang diberi air susu ibu (ASI) eksklusif terhadap alergi susu sapi cenderung lebih rendah ketimbang mereka yang mengasup susu formula.

Pertama-tama Moms harus mengidentifikasi tanda dan gejala khususnya, sehingga dapat mengelola cara pengobatannya dengan lebih efektif.

 

Apa Tanda dan Gejala Bayi Alergi Susu Sapi?

Pada anak-anak yang menunjukkan gejala sesaat setelah minum susu sapi, reaksi alergi dapat menyebabkan:

mengi

kesulitan bernapas

batuk

suara serak

sesak tenggorokan

sakit perut

muntah

diare

mata gatal, berair, atau bengkak

gatal-gatal

pembengkakan

penurunan tekanan darah yang menyebabkan pusing atau kehilangan kesadaran

 

Tingkat keparahan reaksi alergi terhadap susu sapi bisa bermacam-macam. Anak yang sama dapat bereaksi berbeda dengan setiap eksposur. Artinya, meskipun satu reaksi ringan, reaksi berikutnya bisa lebih parah. Pada kasus terburuk, alergi terhadap susu sapi dapat mengancam jiwa bayi.

Anak-anak juga dapat didera:

  • Intoleransi terhadap susu dengan gejala seperti tinja encer, darah di tinja, penolakan makan, mudah tersinggung atau kolik - muncul beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. Selanjutnya tentang kolik, dapat dibaca dalam artikel ini.
  • Intoleransi laktosa, yaitu ketika tubuh sulit mencerna susu.

Baca Juga: Selain Dedaunan, Susu Kedelai juga dapat Memperlancar ASI

Jika Moms tak yakin apakah Si Kecil memiliki intoleransi versus alergi, bicarakan dengan dokter anak. Jangan terburu-buru mengganti produk susu formula sebelum dokter memastikan penyebabnya.

Jika Si Kecil sudah membaik, Moms dapat memilihkan dot atau botol minum yang aman baginya. Begitu juga dengan perlengkapan Makanan Pendamping ASI atau MPASI, jika anak sudah memasuki usia 6 bulan, tersedia di Mooimom. Bahan setiap perlengkapan makan dan minum bagi anak terjamin keamanannya, Moms.

Selamat memilihkan produk terbaik bagi anak, ya. Dapatkan MUGU Feeding Set ini di www.mooimom.id atau klik gambar di atas.

Bagikan Artikel: