mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

10 tanda Kolik Pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

10 tanda Kolik Pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Kolik pada bayi merupakan situasi dimana bayi terus-menerus menangis secara berlebihan meski ia dalam keadaan sehat. Kondisi kolik seringkali menyebabkan bayi menangis hingga berjam-jam pada waktu tertentu setiap harinya. Bayi yang mengalami kolik biasanya menangis lebih dari 3 jam sehari selama setidaknya 3 hari sepekan.

Ciri-ciri bayi yang mengalami kolik adalah pada saat menangis

- Kedua tangannya mengepal
- Menarik lutut ke perut 
- Wajahnya memerah
- Serta melengkungkan punggung. 

Kondisi ini dapat berlangsung selama 3 pekan atau lebih. Kondisi ini sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir. Meski demikian, ada beberapa gejala kolik yang perlu diwaspadai. Kondisi pada kolik yang harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter, antara lain:

1. Saat diangkat, tubuhnya terkulai
2. Suara tangisnya bernada tinggi dan terjadi secara terus menerus
3. Memuntahkan cairan hijau
4. Mengeluarkan cairan urine jauh lebih sedikit dari biasanya
5. Terdapat lendir atau darah dalam tinja
6. Diare yang berkepanjangan
7.  Nafsu makan berkurang
8.  Kejang
9. Beberapa bagian kulitnya terlihat pucat atau membiru
10. Ubun-ubun tampak menonjol
11. Mengalami gangguan pernapasan
12. Demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih jika bayi berusia kurang dari 3 bulan, dan 39 derajat Celcius atau lebih untuk bayi berusia 3 bulan ke atas.

10 Cara Menangani Kolik pada Bayi

Hingga saat ini, penyebab kolik masih belum dapat diketahui secara pasti. Diduga karena adanya gangguan pencernaan, termasuk produksi gas dalam saluran cerna, usus yang sensitif terhadap jenis protein tertentu, lapar, atau terlalu kenyang. Kondisi bayi lahir prematur atau sistem saraf yang belum berkembang dengan baik juga mungkin berkaitan dengan kolik pada bayi.


1. Pijat perut bayi dengan lembut.
2. Gendong bayi selama dia menangis.
3. Mandikan bayi dengan air hangat.
4. Gendong bayi dalam gendongan kain atau selimut.
5. Jika memungkinkan, berikan dot untuk menenangkan bayi.
6. Bersenandung atau mengeluarkan suara “sshhhhh…” pada bayi mungkin dapat membuatnya tenang.
7. Jika Anda tahu bahwa bayi sudah cukup mengonsumsi cairan dan cukup tidur, Anda dapat menenangkan dengan - Menempatkannya di ranjang selama beberapa waktu.
8. Bawa bayi ke kamar yang tenang, sejuk dengan pencahayaan redup, mungkin dapat membantu membuatnya lebih tenang.
9. Sebagai alternatif, Anda dapat meletakkan bayi pada bouncer atau kursi goyang khusus bayi. Selain itu, - Membawa bayi jalan-jalan dengan mobil mungkin juga dapat membantu menenangkan.
10. Jangan pernah mengguncang bayi saat dia menangis kencang.

Bagikan Artikel: