mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bayi Gumoh lewat Hidung, Apa Sebabnya?

Bayi Gumoh lewat Hidung, Apa Sebabnya?

Gumoh atau muntah pada bayi memang seringkali membuat orang tua menjadi khawatir. Bayi yang baru berumur beberapa minggu sampai satu tahun, akan sering mengalami gumoh. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal. Contohnya muntah yang normal  atau gumoh, yang merupakan kembalinya (regurgitasi) makanan/cairan keluar. Biasanya cairan yang keluar tidak terlalu banyak, seperti mengalir dan tidak menyembur. Selain itu, biasanya terjadi dalam waktu tidak terlalu lama setelah menyusu.

Kondisi gumoh yang normal biasanya terjadi setelah menyusu, berlangsung kurang dari 3 menit, dan tidak disertai oleh gejala lain. Volume susu yang dikeluarkan setiap bayi saat gumoh berbeda-beda, tapi rata-rata kurang dari 10 ml atau sekitar 1-2 sendok makan. Setelah gumoh, bayi akan terlihat lebih nyaman. Bayi yang mengalami gumoh juga terlihat aktif, dapat mengalami peningkatan beratbadan yang baik dan tidak mengalami gangguan pernapasan.

Gumoh merupakan hal yang wajar terjadi pada bayi baru lahir. Sebabnya, fungsi katup atau cincin otot antara kerongkongan dan lambung belum sempurna. Selain itu, ukuran lambung bayi yang masih kecil atau banyaknya gas atau udara yang ikut tertelan pada saat bayi menyusu, menangis atau batuk. Di sisi lain, muntah yang tidak normal biasanya terjadi berhubungan dengan kondisi kesehatan Si Kecil. Muntah yang tidak normal biasanya ditandai dengan keluarnya cairan yang banyak, terkadang menyembur, terlihat sangat kesakitan serta  membuat bayi menangis dan rewel.

Pada beberapa kasus dapat terjadi keluarnya cairan atau muntah bahkan dari hidung bayi. Saat sebelum muntah, bayi dapat terlihat kesakitan dan tampak memerah karena adanya peningkatan tekanan dari dalam akibat cairan yang akan dimuntahkan keluar.

Penyebab Muntah Tidak Normal

Selain muntah yang wajar, beberapa hal bisa menyebabkan muntah yang tidak wajar pada Si Kecil, seperti:

· Alergi misalnya terhadap susu

· Refluks akibat peningkatan asam lambung

· Keracunan makanan

· Infeksi virus, bakteri atau parasit

· Stenosis pilorus yaitu kelainan bawaan pada bayi dimana terdapat penebalan cincin otot antara lambung dan usus yang menyebabkan makanan tidak bisa lewat

· Kekenyangan

· Distraksi saat menyusu hingga tersedak

· Cegukan, batuk, dan bersin

· Katup yang baru berkembang sebagian

Kebanyakan bayi gumoh karena posisi makan yang tidak tepat. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Si Kecil harus segera ke dokter bila menemui salah satu tanda atau gejala:

· Rasa tidak nyaman karena keseringan gumoh

· Kesulitan bernapas

· Kesulitan mengisap atau menelan yang mungkin merupakan masalah pada langit-langit mulutnya

· Terus mengeluarkan ludah dalam jumlah banyak setelah tiap kali menyusui.

· Mengalami muntah hebat

· Memuntahkan darah atau berwarna hijau

· Terus-menerus gumoh melalui hidung

· Terlihat lesu

Penanganan

Untuk mengetahui dan memastikan apakah penyebab muntah pada bayi, sebaiknya ibu segera membawanya untuk diperiksa dan berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis anak. Dokter akan melakukan pencatatan lebih seksama mengenai gambaran lengkap riwayat keluhan bayi, mendata kemungkinan faktor penyebabnya, melakukan pemeriksaan fisik pada bayi, serta jika dirasakan perlu dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, misalnya dengan melakukan pemeriksaan USG pada daerah perut sang bayi.

Baca juga: Bayi Muntah ASI? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sementara itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan selama di rumah untuk membantu mengurangi terjadinya muntah atau gumoh, seperti membantu Si Kecil sendawa usai menyusu dengan menepuk-nepuk pungungnya secara perlahan. Biasanya, orang tua baru akan diajarkan cara menepuk yang tepat saat konsultasi laktasi tidak lama usai melahirkan.

Sendawa usai menyusu dapat membantu udara yang masuk bersama cairan untuk keluar. Sendawa juga membantu bayi terhindar dari keluhan perut kembung. Baca selengkapnya di sini, ya.

Selain itu, Moms bisa mencoba membiasakan bayi menyusu dalam porsi sedikit namun sering, agar cairan yang masuk tidak melebihi kapasitas/kemampuan lambung menerimanya. Tidak cuma itu, jangan memakaikan bayi celana atau popok yang terlalu ketat karena dapat menekan lambung dan merangsang terjadinya muntah.

Gumoh Disertai Grok-Grok

Beberapa bayi selain gumoh lewat hidung juga ada yang mengeluarkan suara grok-grok yang kerap membuat orang tua khawatir. Meski begitu, grok-grok biasanya disebabkan oleh dua hal, yaitu masalah pada saluran napas, sehingga timbul suara napas grok-grok (ronki) akibat adanya penumpukan sekret di jalan napas. Penyebab yang kedua adalah, masalah pada saluran cerna, biasanya terkait dengan gumoh tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya dievaluasi dan diperiksakan secara langsung ke dokter anak agar tidak salah penanganan dan hanya menebak-nebak.

Bagikan Artikel: