mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Apakah Berbahaya Sering Buang Air Kecil Saat Hamil?

Apakah Berbahaya Sering Buang Air Kecil Saat Hamil?

Sering buang air kecil saat hamil merupakan gejala umum yang sering dialami ibu hamil. Selain meningkatnya hormon, kadar cairan tubuh Moms mulai meningkat selama kehamilan.

Kebanyakan wanita merasa mereka harus buang air kecil dengan frekuensi yang lebih sering di akhir kehamilan, mulai sekitar minggu ke 35. Selalu mencari kamar mandi pada malam hari cenderung meningkat sepanjang trimester ketiga juga.

Ini berarti ginjal Moms harus bekerja lebih keras untuk mengeluarkan cairan ekstra. Jumlah urin yang dilepaskan juga akan meningkat.

Apa penyebab sesungguhnya dari sering buang air kecil saat hamil? Yuk kita cari tahu, Moms.

Baca Juga: Tips Mengatasi Keinginan Sering Buang Air Kecil pada Ibu hamil

Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Hamil Muda

Sering buang air kecil saat hamil ini berkaitan dengan hormon kehamilan hCG, yang meningkatkan aliran darah ke area panggul kita.

Meskipun aliran darah itu baik untuk meningkatkan kenikmatan seksual selama kehamilan, hal ini tidak baik untuk perjalanan lama dengan mobil, karena hCG juga meningkatkan aliran darah ke ginjal kita, yang menjadi lebih efisien selama kehamilan.

Ketika ginjal menjadi lebih baik dalam pekerjaannya, tubuh kita akan membuang limbah lebih cepat. Dampaknya, Moms jadi sering buang air kecil saat hamil.

Rahim Moms yang sedang tumbuh juga memikul beberapa tanggung jawab atas seringnya kita ke kamar mandi, karena hal itu memberi tekanan pada kandung kemih kita, sehingga mengurangi ruang untuk menyimpan urin.

Menjelang akhir trimester ketiga, ketika bayi sudah berada diposisi yang bersiap untuk dilahirkan, kepalanya akan "jatuh" ke panggul dan menekan kandung kemih Moms secara tepat, yang mengakibatkan Moms akan memiliki dorongan untuk ingin buang air kecil lebih sering dari sebelumnya.

Untuk buang air kecil di malam hari, kaki dan pergelangan kaki yang bengkak juga bisa berperan. Saat tubuh Moms menyerap cairan di kaki saat Moms tidur, cairan tersebut digunakan untuk membuat urin.

Untuk mengurangi frekuensi sering buang air kecil saat hamil, Moms bisa coba untuk mengosongkan kandung kemih kita sepenuhnya dengan mencondongkan tubuh ke depan saat buang air kecil, sehingga Moms bisa tidak terlalu sering menghabiskan waktu untuk ke toilet.

Selain itu, jangan mengurangi asupan cairan, karena berpikir bahwa cara ini akan membuat kita tidak terlalu sering buang air kecil.

Perlu diketahui bahwa tubuh Moms dan bayi di dalam kandungan membutuhkan pasokan cairan yang stabil selama kehamilan. Ditambah lagi, dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.

Jadi Moms harus bisa menjaga jumlah air di dalam tubuh selama hamil, jangan sampai dehidrasi karena akibatnya bisa fatal.

Ingatlah bahwa ketidaknyamanan saluran kencing ini hanyalah masalah kecil yang pasti akan pudar ketika bayi lahir.

Tetaplah terhidrasi selama hamil, karena jika sudah dehidrasi, malah berbahaya untuk kesehatan.

Bagikan Artikel: