mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Yuk Kenali Hiperlaktasi dan Cara Mengatasinya!

Moms, Yuk Kenali Hiperlaktasi dan Cara Mengatasinya!

ASI memang sumber makanan utama bagi bayi. Khususnya untuk bayi di bawah 6 bulan yang memang membutuhkan ASI eksklusif (hanya menyusu ASI tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya).

Oleh karena itu, tidak jarang banyak Moms yang berusaha untuk meningkatkan jumlah ASI-nya dengan tujuan memenuhi kebutuhan ASI Si Kecil setiap hari.

Namun, bagaimana jika Moms mengalami hiperlaktasi atau memiliki ASI berlebih? Apakah hiperlaktasi merupakan kelainan? Bagaimana cara mengatasi hiperlaktasi?

Apa Itu Hiperlaktasi?

Hiperlaktasi adalah saat dimana tubuh Moms memproduksi ASI lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh si kecil. ASI akan mengalir dengan sangat cepat dan deras sehingga membuat si kecil kewalahan menghisap payudara Moms.

Hiperlaktasi umumnya ditandai dengan keluarnya ASI dengan sangat deras tanpa adanya rangsangan, baik sengaja dipompa maupun dihisap oleh Si Kecil. Hiperlaktasi umumnya terjadi karena Moms memiliki veoli (kelenjar yang memproduksi ASI) di atas 100.000 - 300.000 per payudara.

Baca Juga: Pentingkah Mengikuti Kelas Laktasi?

Bagaimana Cara Mengatasi Hiperlaktasi?

Setelah mengenali hiperlaktasi lebih dekat, Moms juga perlu mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi hiperlaktasi. Adapun beberapa hal yang bisa Moms lakukan saat mengalami hiperlaktasi adalah:

  1. Temui konsultan Laktasi yang selama ini menjadi sahabat menyusui Moms.
  2. Coba untuk menyusui sebelum masuk waktu menyusui atau sebelum Si Kecil lapar. Karena saat si kecil lapar, hisapannya akan menjadi lebih cepat dan kuat sehingga akan menstimulasi produksi ASI yang lebih cepat. Hisapan Si Kecil yang perlahan dan lembut, akan menstimulasi keluarnya ASI lebih pelan dan tidak tumpah dengan percuma.
  3. Sesuai dengan cara kerja ASI, dimana sering diperah akan semakin meningkatkan produksinya, saat mengalami hiperlaktasi yang perlu Moms lakukan adalah mengurangi aliran deras keluarnya ASI. Maka dari itu, setiap sebelum menyusui, pompa terlebih dahulu payudara Moms dengan kecepatan yang rendah dan menempatkan ASI perah tersebut ke dalam botol untuk disimpan. Jika aliran ASI sudah mulai berkurang kecepatannya, Moms bisa mulai menyusui. Hal ini berguna mengurangi kemungkinan si kecil tersedak saat menghisap puting Moms.
  4. Hentikan menyusui jika Si Kecil sudah mulai terlihat terlalu cepat menghisap puting Moms. Biarkan Si Kecil bersendawa terlebih dahulu, kamudian lanjutkan menyusui.
  5. Moms juga bisa mengatasi hiperlaktasi dengan memperhatikan posisi menyusui. Cobalah posisi duduk dan membiarkan bayi menghadap Moms. Moms bisa bersandar agak miring ke belakang sehingga gravitasi bisa memperlambat aliran susu.
  6. Untuk mengurangi hiperlaktasi atau produksi ASI berlebihan, Moms juga bisa melakukan pemompaan dengan MOOIMOM Electric Breast Pump. ASI yang Moms pompa bisa disimpan menggunakan MOOIMOM Breastmilk Storage Bags untuk stok ASI saat kelak dibutuhkan. Setelah proses pemompaan ini, Moms hanya cukup menyusui 2-4 kali dengan satu payudara dan payudara lainnya khusus untuk dipompa, namun tidak sampai habis. Teknik ini sudah terbukti bisa mengurangi tekanan keluarnya ASI secara berlebihan. Biasanya cara ini berhasil mengurangi produksi dalam 24-48.

Jika beberapa tindakan tersebut bisa membantu Moms dalam mengatasi hiperlaktasi, jangan lupa untuk dukung upaya Moms dengan menggunakan peralatan menyusui terlengkap di www.mooimom.id ya, Moms!

Bagikan Artikel: