mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Waspada Demam Berdarah, Moms! Kenali Gejala dan Pencegahannya

Waspada Demam Berdarah, Moms! Kenali Gejala dan Pencegahannya

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang marak terjadi di musim pancaroba. Penyakit ini dapat menyerang siapapun mulai dari anak-anak hingga orang tua. Namun tahukah Moms DBD paling sering menjangkiti anak-anak? Oleh karena itu, yuk kenali apa itu DBD, bagaimana gejalanya, dan cara pencegahannya.

Apa Itu DBD?

Demam Berdarah adalah infeksi virus yang melemahkan dan menyakitkan tubuh seseorang, menyebabkan beberapa gejala khas termasuk demam tinggi. Penyakit menular ini ditularkan melalui perantaranya, yaitu nyamuk. Hal ini berarti penyakit ini tidak bisa ditularkan dari manusia ke manusia lain, tetapi memerlukan nyamuk untuk menularkan darah yang telah terinfeksi.

Demam Berdarah ini seringkali didiagnosis dengan mengecek semua gejala yang dialami pasien dan melakukan pemeriksaan darah untuk mengecek adanya virus dan antibodinya. Demam Berdarah ini dapat mengenai semua golongan usia, termasuk anak kecil. Pada beberapa kasus, dapat berakibat fatal. Virus dengue ditularkan melalui nyamuk perempuan, umumnya dari spesies Aedes aegypti, dan paling sedikit dari spesies ae. albopictus. Nyamuk-nyamuk ini merupakan vektor chikungunya, demam kuning (yellow fever), dan virus Zika.

DBD merupakan salah penyakit yang memiliki risiko kematian tertinggi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti ini justru paling sering menyerang anak-anak dan balita.

 

Bagaimana Gejalanya?

Kasus DBD kini kian mewabah terutama ketika datang musim penghujan. Selain itu, lingkungan yang kotor juga menjadi salah satu penyebab terjadinya DBD. DBD pada awalnya sering tidak menimbulkan gejala atau ciri apa pun. Terlebih jika anak Anda sama sekali tidak pernah kena demam berdarah sebelumnya. Kadang, gejala DBD dapat disalahartikan sebagai flu atau infeksi virus lain.

Sebelum terlambat, cermati gejala DBD berikut ini:

Gejala penyakit DBD ringan:

  • Demam tanpa diikuti oleh gejala penyakit lainnya.
  • Anak akan merasa pusing.
  • Nyeri pada tulang, otot dan sendi. Gejala ini umumnya muncul setelah 4 hingga 7 hari pasca digigit nyamuk penyebab demam berdarah.
  • Sementara gejala lain yang mungkin muncul adalah adanya bintik merah atau ruam di sekujur tubuh anak. Hal ini disebabkan virus dengue menyerang sistem pembekuan darah di dalam tubuh.

Gejala penyakit DBD yang parah:

  • Timbul gejala yang sama pada DBD ringan.
  • Mimisan dan muntah darah berwarna hitam akibat kebocoran pembuluh darah serta penurunan jumlah trombosit yang cukup drastis.

Jika Mama menemukan gejala-gejala tersebut pada anak, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Biasanya dokter akan menganjurkan cek darah untuk memastikan jumlah trombosit yang menjadi faktor utama saat menegakkan diagnosa.

 

Cara Pencegahan DBD

Hingga saat ini tim dokter belum menemukan obat khusus untuk menghilangkan virus DBD, serta tidak ada penanganan khusus terhadap penyakit ini. Penting bagi Moms untuk mengetahui bagaimana cara mencegah DBD. Karena pepatah mengatakan, “Lebih baik mencegah daripada mengobati”.

Nyatanya, nyamuk Aedes aegypti tidak suka bersarang di air yang kotor. Justru nyamuk ini lebih senang bersarang di air yang bersih dan dibiarkan tergenang. Oleh karenanya, mengeringkan genangan air, menutup dan menguras penampungan air bersih, serta mengubur barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk merupakan langkah utama pencegahan DBD. Selain itu, DBD juga dapat dicegah dengan cara berikut:

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah

Pengurus perumahan masing-masing biasanya setiap beberapa bulan sekali melakukan fogging sebagai salah satu cara pencegahan DBD. Namun, Moms jangan hanya bergantung pada pengurus perumahan saja. Moms bisa lakukan pencegahan sendiri dengan cara mengeringkan genangan air yang ada di rumah. Usahakan rajin menguras bak mandi serta menutupnya agar nyamuk tidak bersarang di air.

2. Menggunakan Obat Nyamuk

Obat nyamuk yang dipakai bisa yang berupa obat nyamuk semprot maupun obat nyamuk lotion/spray saat berada di dalam dan luar ruangan. Moms bisa membeli spray anti nyamuk BONNELS yang efektif mengusir nyamuk. Telah terbukti berbahan alami yang aman digunakan oleh segala usia, mulai dari usia 0 hingga usia dewasa. Dapat membantu relaksasi untuk memberikan kualitas tidur yang baik serta mengatasi masalah susah tidur.

Cara menggunakannya pun hanya cukup menyemprotkan pada kulit bagian tubuh yang paling sering dihinggapi nyamuk, seperti tangan dan kaki. Moms tidak perlu khawatir kulit bayi iritasi karena bahan alami Bugs Away BONNELS ini aman di kulit bayi.

3. Memasang Kasa Nyamuk

Selanjutnya Moms bisa melakukan pencegahan dengan memasang kasa nyamuk di setiap jendela atau ventilasi udara agar nyamuk tidak masuk ke dalam rumah. Terutama pada malam hari, Moms tidak bisa mengontrol nyamuk yang mungkin akan datang.

Moms juga bisa menambahkan kelambu pada tempat tidur Si Kecil agar Si Kecil terhindar dari nyamuk selama ia tidur. Pastikan Moms menyemprotkan spray anti nyamuk sebelum ia tidur untuk perlindungan lebih.

5. Mengenakan Baju Lengan Panjang atau Celana Panjang

Yang terakhir, yang tak kalah penting adalah selama musim penghujan pastikan Moms dan Si Kecil selalu gunakan baju lengan panjang atau celana panjang.

Tidak hanya saat pergi keluar rumah, di dalam rumah pun Moms dan Si Kecil usahakan untuk pakai baju lengan panjang atau celana panjang. Jika khawatir gerah, cukup gunakan saat tidur. Baju tidur lengan panjang atau celana panjang yang nyaman bisa Moms dapatkan di MOOIMOM.

Bagikan Artikel: