mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Sulit Menahan Pipis Pasca Melahirkan? Ini Alasannya!

Sulit Menahan Pipis Pasca Melahirkan? Ini Alasannya!

Biasanya 1 dari 3 orang perempuan mengalami inkontinensia urin atau sulit menahan buang air kecil. Terlebih lagi perempuan yang telah melahirkan secara normal. Dilansir dari suatu sumber, Dr Budi Iman Santoso, SpOG memaparkan bahwa sulit menahan buang air kecil membuat Moms tidak bisa menahan keluarnya air kemih disaat beraktivitas, terutama ketika sedang bersin, batuk, dan juga tertawa.

Dalam Bahasa medisnya, sulit menahan buang air kecil disebut sebagai Stress Urinary Incontinence (SUI). Kondisi ini terjadi karena memanjangnya, melemahnya atau adanya kerusakan pada otot dasar panggul. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti obesitas, riwayat operasi panggul, cedera pada saraf, kehamilan, atau jumlah persalinan, batuk dalam waktu yang lama, dan merokok.

Baca juga: Ini Penyebab Si Kecil Cegukan Dalam Kandungan

Sulit buang air kecil cenderungg dialami oleh perempuan yang melahirkan secara normal, dan berisiko meningkat pada usia manula. Dr Budi juga menjelaskan, meskipun laki-laki bisa mengalami namun perempuan lebih berisiko mengalami sulit menahan buang air kecil karena otot dasar panggul perempuan mudah melemah.

Pada usia kehamilan yang memasuki trimester kedua, kondisi panggul Moms akan merenggang, apalagi ketika Moms melahirkan secara normal karena pada umumnya akan mengalami kerusakan otot dasar panggul lantaran saat kepala bayi keluar ada peningkatan tekanan di kantong kemih juga uretra. Hal inilah yang akhirnya berisiko merusak struktur otot dasa panggul.

Baca juga: Waspadai Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil

Berdasarkan penelitian dr Budi, berat janin lebih dari 3.200 gram dan saat Moms menjalani proses melahirkan lebih dari 60 menit, akan kemungkinan 72% otot urinary terlepas. Sebanyak 50% perempuan pasca melahirkan mengalami SUI dan 80-90% dapat pulih sendiri pada rentang waktu 3-9 bulan.

Pada umumnya, keluhan ini akan hilang dengan sendirinya. Namun, apabila sudah lebih dari 9 bulan setelah melahirkan masih mengalami keluhan, sebaiknya diperiksakan ke dokter. Kondisi berkemih yang tidak bisa ditahan tenntu saja bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan tidak sedikit akan mengganggu aktivitas seksual. Untuk itu, dr Budi mengingatkan untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mencegah terjadinya keluhan akibat adanya gangguan pada organ panggul. Karena itu, perlu dilakukan screening dengan prinsip cepat, sedergana, dan bukan diagnostik.

Bagikan Artikel: