mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bolehkah Gula dan Garam Ditambahkan pada MPASI Bayi di Bawah 1 Tahun?

Bolehkah Gula dan Garam Ditambahkan pada MPASI Bayi di Bawah 1 Tahun?

Ketika bayi berusia enam bulan, maka si Kecil sudah bisa diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Hal ini menjadi tantangan bagi Moms untuk menyediakan makanan yang sesuai selera si Kecil agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi. 

Bayi umumnya menolak makanan pada hari-hari pertama pemberian MPASI. Oleh karena itu, Moms akan mencari berbagai alternatif cara agar si Kecil mau mengonsumsi makanan yang telah disajikan. Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah menambahkan gula dan garam pada MPASI bayi sebagai penyedap rasa. 

Namun, bolehkah mencampur MPASI dengan gula dan garam, terutama untuk bayi berusia di bawah satu tahun? Simak ulasannya berikut ini yuk!

Baca Juga: 4 Ide Resep Olahan Kentang untuk MPASI Bayi

Bayi Belum Dapat Merasakan Manis dan Asin

Makanan bayi terasa hambar ketika Moms mencicipinya. Namun, hal itu tidak dirasakan bayi karena langit-langit mulut si Kecil belum berkembang secara sempurna.

Sehingga, si Kecil belum dapat membedakan rasa asin maupun manis. Berbeda dengan orang dewasa yang terbiasa mengonsumsi makanan asin dan manis, sehingga makanan bayi akan terasa hambar. Jadi, MPASI yang terasa hambar bagi orang dewasa sebenarnya bisa saja terasa enak bagi si Kecil.

Kadar Gula yang Dibutuhkan Bayi

Bayi berusia enam sampai delapan bulan hanya boleh diberikan tambahan gula sebanyak setengah sampai satu sendok teh. Sedangkan bayi berusia delapan sampai 12 bulan hanya boleh mendapatkan tambahan gula sebanyak setengah sampai satu setengah sendok teh. Berdasarkan data itu, maka Moms hanya boleh menambahkan gula pada MPASI sesuai takaran yang telah direkomendasikan.  

Gula memang dibutuhkan si Kecil untuk diolah menjadi energi. Walaupun gula diperbolehkan dicampur pada MPASI bayi, Moms sebaiknya tetap mengutamakan pemberian makanan alami untuk memenuhi kebutuhan gula si Kecil. 

Makanan yang bisa diberikan kepada bayi adalah apel, pir, dan pepaya. Buah-buah tersebut tidak terlalu manis sehingga tidak membahayakan kesehatan si Kecil.

Kadar Garam yang Dibutuhkan Bayi

Sementara itu, bayi berusia di bawah satu tahun hanya membutuhkan sedikit asupan garam. Mereka hanya membutuhkan 0,4 gram natrium atau 5-10 persen dari total kebutuhan energi harian. Asupan garam itu dapat terpenuhi dari rasa murni makanan-makanan alami seperti kacang-kacangan, sayuran, dan daging. 

Selain itu, kebutuhan garam harian bayi masih bisa dipenuhi dari ASI. Jadi, pada tahun pertama, Moms sebaiknya tidak memberikan tambahan garam pada makanan bayi. Biarkan bayi memenuhi kebutuhan garam dari makanan alami dan ASI saja. 

Efek Menambahkan Gula dan Garam secara Berlebihan

Segala sesuatu yang diberikan secara berlebihan tentu saja membahayakan kesehatan, begitu pula penambahan gula dan garam pada MPASI bayi. Pemberian gula secara berlebihan bisa merusak gigi bayi hingga meningkatkan kadar gula dalam darah si Kecil. Apabila kadar gula meningkat, maka sistem kekebalan tubuh si Kecil bisa menurun dan bayi berpotensi terserang diabetes saat beranjak dewasa. 

Sementara itu, pemberian garam secara berlebihan bisa merusak fungsi organ ginjal dan meningkatkan risiko terserang hipertensi saat bayi beranjak dewasa. Sebab, asupan garam dalam jumlah tinggi bisa membuat ginjal tidak dapat memproses dan membuang garam ke luar dari tubuh si Kecil. 

Oleh karena itu, Moms sebaiknya hanya mengenalkan sumber makanan alami pada bayi berusia di bawah satu tahun. Apabila ingin menambahkan gula dan garam untuk meningkatkan nafsu makan si Kecil, sebaiknya berikan dalam takaran yang disarankan dan konsultasikan ke dokter bila perlu.

Itulah informasi mengenai keamanan memberikan gula dan garam dalam MPASI bayi. Semoga informasi ini bisa menjadi panduan dalam memberikan MPASI pada si Kecil ya.

Bagikan Artikel: