mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bolehkah Bayi Tidur Miring? Begini Penjelasannya

Bolehkah Bayi Tidur Miring? Begini Penjelasannya

Seperti yang Moms ketahui bahwa bayi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Bayi yang berusia 4-7 bulan umumnya membutuhkan waktu tidur sebanyak 12-14 jam dalam sehari. Waktu tidur yang cukup lama tersebut seringkali membuat posisi tidur bayi berubah-ubah, mulai dari posisi telentang, tengkurap, hingga miring. Akan tetapi, apakah Moms tahu bahwa posisi tidur miring ini ternyata kurang baik untuk bayi?

Posisi tidur bayi tidak jarang menjadi kekhawatiran para orang tua. Jika bayi tidur telentang, banyak kecemasan kalau kepala bayi bisa menjadi peyang (datar di satu sisi saja). Namun, jika bayi tidur tengkurap biasanya terlihat lebih nyenyak, hanya saja tetap ada kecemasan menidurkan bayi dalam posisi ini. 

Sama halnya dengan ibu hamil yang perlu mengatur posisi tidur yang aman agar bayi tidak sungsang. Untuk tips selengkapnya mengenai posisi tidur saat hamil, baca disini ya. Begitu juga dengan bayi yang perlu dibiasakan posisi tidur yang baik dan aman baginya. Yuk, cari tahu lebih lanjut mengenai posisi tidur bayi.

Amankah Bayi Tidur Miring?

Terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa ada hubungan antara posisi tidur bayi dengan risiko kematian bayi di tempat tidur, meskipun kasus ini jarang ditemukan. Untuk posisi tidur bayi yang miring atau tengkurap sebenarnya merupakan posisi tidur yang tidak disarankan.

Posisi tidur bayi yang awalnya miring biasanya akan berakhir dengan posisi tengkurap. Hal ini bisa menyebabkan bayi sulit bernapas. Tidur miring atau tengkurap membuat saluran pernapasan dapat menyempit atau terhalang, sehingga bayi bisa mengalami kekurangan oksigen karena kesulitan bernapas.

Saluran pernapasan yang terhambat juga bisa menjadi faktor meningkatnya risiko sindrom bayi mati mendadak (SIDS). Klik disini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai SIDS. Oleh sebab itu, bayi sebaiknya ditidurkan pada posisi yang benar dan sebisa mungkin diawasi oleh orang tua untuk mengurangi risiko masalah kesehatan yang fatal.


Baca Juga:
Ketahui 5 Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Pencegahannya


$[banner_single]$

Posisi Tidur Yang Baik Untuk Bayi

Posisi bayi tidur telentang lebih aman dibandingkan dengan tidur miring atau tengkurap. Tidur tengkurap akan meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Hal ini kerap terjadi karena bayi mudah berpindah-pindah posisi tidur. 

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), posisi tidur yang baik dan aman adalah telentang. Bayi disarankan untuk dibiasakan tidur telentang setidaknya sampai usia satu tahun. Hal ini tentu bertujuan untuk menurunkan risiko terjadinya SIDS. Pada banyak negara, jumlah kematian bayi yang disebabkan oleh SIDS berhasil menurun karena menerapkan posisi tidur yang benar pada bayi.
Penelitian juga menunjukkan bahwa bayi yang tidur dengan posisi telentang memiliki risiko lebih rendah untuk tersedak. Hal ini dikarenakan saluran udara bayi saat tidur telentang tidak terhambat. Bayi cenderung memiliki refleks batuk, menelan ludah, atau bahkan sendawa saat sedang tidur. Untuk itu, bayi tidak akan tersedak jika ditidurkan pada posisi telentang.

Namun, tidak sedikit orang tua yang cemas jika bayi selalu tidur pada posisi telentang, maka bentuk kepalanya bisa menjadi peyang pada satu sisi. Moms tidak perlu khawatir, untuk mencegah hal ini, bayi dibiasakan untuk dipindahkan posisi kepalanya sedikit menoleh ke kanan atau ke kiri setiap 1-2 jam sekali. Intinya, hindari menidurkan bayi pada posisi kepala yang sama terus menerus dalam durasi yang lama.


Baca Juga:
Bayi Belajar Merangkak, Ini 5 Cara Menjaganya Moms!


Posisi tengkurap sebenarnya boleh saja dilakukan sesekali, asalkan orang tua tetap mengawasi bayi dalam posisi ini. Untuk posisi tengkurap sendiri lebih baik dilakukan ketika bayi sudah mampu membolak-balikkan badannya sendiri. Selama bayi sedang tidur, Moms sebisa mungkin mengawasi gerakan dadanya agar tetap teratur saat bernapas. 

Pastikan juga agar benda-benda di sekitarnya, seperti bantal atau selimut tidak menutupi hidungnya saat tidur. Sedangkan untuk posisi tidur miring pada umumnya aman setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, tentunya tetap dalam pengawasan orang tua. Untuk keamanan bersama, posisi tidur yang paling baik bagi bayi adalah tidur telentang.

Usahakan selalu menidurkan bayi pada posisi telentang hingga usia satu tahun, dan selalu mengawasi bayi saat sedang tidur. Selamat mengasuh si Kecil, Moms!

Bagikan Artikel: