mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Berapa Lama ASI Bisa Bertahan? Yuk, Simak Penjelasannya!

Berapa Lama ASI Bisa Bertahan? Yuk, Simak Penjelasannya!

Moms, berapa lama ASI bisa bertahan? Apakah Moms termasuk ibu menyusui yang cukup aktif berkegiatan di luar rumah? Jika ya, maka Moms tentunya mempunyai kegiatan tambahan ketika sedang berada di luar rumah yaitu memerah ASI. Menabung ASI menjadi salah satu kewajiban dengan tujuan agar asupan gizi anak tetap dapat terpenuhi, meskipun Moms memiliki banyak kegiatan di luar rumah.

Menjadi sangat penting untuk mengetahui cara menyimpan ASI perah yang benar agar kualitas ASI tetap terjaga. Banyak sekali pilihan tempat untuk menyimpan ASIP atau ASI Perah yang ada di pasaran, seperti botol kaca, botol plastik, dan yang paling modern kemasan plastik khusus untuk menyimpan ASI atau biasa disebut dengan kantong ASI. 

Hindari menyimpan ASI perah dalam kemasan botol atau plastik untuk kebutuhan umum dan bukan diperuntukkan khusus untuk menyimpan ASI, dikarenakan tempat penyimpanan ASI sangat mempengaruhi kualitas ASI. Jika kualitas ASI menurun tentu akan berdampak pada kesehatan bayi yang mengonsumsinya. Moms harus selalu memastikan ASI perah yang diberikan segar dan layak untuk dikonsumsi oleh si Kecil.

Saat Moms sudah memerah ASI, tidak jarang Moms lupa untuk langsung menyimpan ASI perah ke dalam kulkas. Suhu ruangan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas ASI. Sangat penting untuk diketahui bahwa ASI perah hanya bisa bertahan pada suhu ruangan selama 6-8 jam.

Untuk itu, sebaiknya ASI hasil perahan segera disimpan di lemari es. Jika Moms tidak sempat untuk memindahkan ASI perah ke lemari es, Moms perlu memperhatikan perubahan warna dan aroma pada ASI sebelum diberikan kepada si Kecil. Selengkapnya mengenai waktu penyimpanan ASI dan tips mencairkan ASI perah yang beku, simak penjelasannya dibawah ini.

Berapa Lama ASI Bisa Bertahan? Ini Waktu Penyimpanan yang Baik untuk ASI

Penyimpanan ASI perah idealnya disesuaikan dengan penggunaannya. Jika ASI akan digunakan segera, maka lebih baik dimasukkan ke bagian lemari pendingin yang suhunya tidak terlalu rendah atau tidak akan membuat beku, karena Moms akan membutuhkan waktu lama untuk mencairkannya dan tidak bisa langsung memberikan kepada si Kecil.

ASI perah sebenarnya dapat disimpan bervariasi mulai dari berapa jam hingga jangka bulan, tergantung suhu dan tempat penyimpanannya. Berikut ini patokan penyimpanan ASI yang perlu diketahui oleh ibu menyusui:

- ASI perah yang berada pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius bertahan hingga 6 jam
- ASI perah yang disimpan dalam kotak pendingin dan ditambah ice pack bertahan hingga 24 jam
- ASI perah yang disimpan pada kulkas bagian lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celcius bertahan hingga 5 hari
- ASI perah yang disimpan pada freezer dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah dapat bertahan hingga 6 bulan

Perlu diingat bahwa proses pembekuan ASI perah mungkin dapat menghilangkan beberapa zat penting yang dapat melindungi bayi dari infeksi. Semakin lama menyimpan ASI perah, akan berpotensi menghilangkan kandungan vitamin C yang terdapat di dalam ASI. Untuk itu, sebaiknya ASI perah disimpan tidak terlalu lama dan disesuaikan dengan kebutuhan. Meskipun demikian, ASI perah yang sudah dibekukan pun mengandung nilai gizi yang lebih baik dibandingkan susu formula.


Baca Juga:
Ibu Menyusui Minum Es. Bolehkah?


$[banner_single]$

Cara Mencairkan ASI Perah

ASI perah yang sudah beku dan dicairkan kemungkinan akan mengalami perubahan pada warna, aroma, dan konsistensinya jika dibandingkan dengan ASI segar yang belum dibekukan. Maka dari itu, wajar bila Moms menemui ASI mengendap setelah disimpan dalam lemari pendingin. Untuk mengatasinya, Moms hanya perlu mengocok botol atau kantong penyimpanan untuk mencampurnya kembali.

Sebagian bayi mungkin ada yang menolak ASI perah beku. Maka, Moms bisa mencoba mempersingkat masa penyimpanan ASI atau menghangatkan kembali sebelum diberikan pada bayi. Berikut ini tips mencairkan ASI perah yang dibekukan:

  • Dapat menggunakan penghangat ASI elektrik yang umumnya digunakan di rumah atau di mobil. Apabila tidak tersedia, Moms bisa menempatkan tempat penyimpanan ASI perah ke dalam panci atau wadah yang berisi air hangat. Kemudian diamkan beberapa saat, namun perlu diingat untuk tidak menaruh panci atau wadah tersebut diatas kompor yang menyala.
  • ASI perah yang dibekukan sebaiknya tidak langsung dikeluarkan pada suhu ruangan. Terdapat penelitian yang menunjukkan perubahan suhu yang cepat dapat memengaruhi kandungan antibodi dalam ASI. Maka, ASI perah beku dari freezer dapat diletakkan dahulu pada ruang pendingin kulkas, kemudian dihangatkan sesuai tips diatas.
  • Apabila Moms membutuhkan ASI perah dengan segera, maka Moms bisa menaruhnya di bawa air yang mengalir pada suhu normal. Setelah itu mengaliri ASI perah dengan air hangat. Apabila belum cukup hangat, letakkan tempat penyimpanan ASI di dalam wadah yang berisi air hangat.
  • Hindari menghangatkan atau mencairkan ASI perah menggunakan microwave, ya. Alat ini dapat menciptakan bintik-bintik pada wadah penyimpanan ASI perah yang mungkin dapat berbahaya untuk bayi.

Baca Juga:
Agar Tidur Bayi Berkualitas, Ini 6 Cara Memilih Bantal Bayi yang Nyaman


Selalu ingat untuk memeriksa suhu ASI sebelum diberikan pada si Kecil. Moms bisa meneteskan pada pergelangan tangan Moms terlebih dahulu, jika suhu sudah sesuai maka ASI bisa langsung diberikan. Rekomendasi wadah penyimpanan ASI perah dengan kualitas terbaik dan anti bocor, Moms bisa pakai MOOIMOM Breastmilk Storage Bag.

Setelah itu, Moms bisa menyimpannya ke dalam Cooler Bag dari MOOIMOM saat bepergian. Ukurannya compact namun muat banyak perlengkapan menyusui lho Moms! Penasaran? Yuk, lihat video berikut!

$[video(QMuR5b3CdkE)]$

Bagikan Artikel: