mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bagaimana Cara Mengetahui Ciri-ciri Bayi Kuning?

Bagaimana Cara Mengetahui Ciri-ciri Bayi Kuning?

Kondisi bayi kuning dikenal juga dengan istilah newborn jaundice. Kondisi ini adalah di mana kulit dan mata bayi menguning karena kadar bilirubin yang tinggi. Bilirubin merupakan zat kuning yang diproduksi saat sel darah merah dipecah. Bilirubin ini nantinya bergerak dalam aliran darah menuju hati untuk diolah dan dikeluarkan melalui tinja.

Pada bayi yang baru lahir, proses pengolahan sel darah merah ke bilirubin jadi lebih tinggi karena organ hati pada bayi baru lahir belum sepenuhnya berfungsi seperti orang dewasa. Hal inilah yang memicu bilirubin tinggi dan menyebabkan bayi jadi kuning. Namun, perlu diketahui bahwa kondisi bayi kuning ini umum terjadi pada bayi baru lahir. Meskipun umum, bila tidak ditangani dengan cepat bisa mengakibatkan kerusakan otak.

Dalam kebanyakan kasus, bayi kuning akan kembali normal dalam waktu 2-3 minggu. Tetapi, apabila bayi kuning lebih dari 3 minggu, bisa jadi bayi sudah terkena penyakit serius.

Untuk itu, Science Direct merekomendasikan semua bayi yang baru lahir harus diperiksa kadar bilirubinnya dulu sebelum keluar dari rumah sakit dan diperiksa ulang ketika bayi berusia 3-5 hari.

Baca Juga: Penyebab Bayi Kuning yang Wajib Moms Ketahui

Penyebab Bayi Kuning

Bayi yang berisiko tinggi mengalami penyakit kuning saat bayi baru lahir adalah bayi prematur (bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu). dan bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI atau susu formula, baik karena mereka kesulitan menyusu atau karena ASI mereka belum masuk.

Berikut adalah beberapa penyebab penyakit kuning pada bayi yang baru lahir. Di simak yuk, Moms.

1. Kelebihan Bilirubin

Kelebihan bilirubin (hiperbilirubinemia) adalah penyebab utama penyakit kuning. Bilirubin, yang bertanggung jawab atas warna kuning penyakit kuning, adalah bagian normal pigmen yang dilepaskan dari pemecahan sel darah merah "bekas".

Bayi baru lahir menghasilkan lebih banyak bilirubin daripada orang dewasa karena produksi yang lebih besar dan pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dalam beberapa hari pertama kehidupan. Biasanya, hati menyaring bilirubin dari aliran darah dan melepaskannya ke saluran usus.

Hati bayi baru lahir yang belum matang seringkali tidak dapat mengeluarkan bilirubin dengan cukup cepat, menyebabkan kelebihan bilirubin.

Penyakit kuning karena kondisi bayi baru lahir yang normal ini disebut ikterus fisiologis, dan biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga kehidupan Si Kecil.

2. Golongan Darah Berbeda dengan Ibu

Jika Si Kecil memiliki golongan darah yang tidak sesuai dengan golongan darah ibunya, ia bisa mengalami penyakit kuning.

Bayi yang golongan darahnya tidak sesuai dengan golongan darah ibunya dapat mengembangkan penumpukan antibodi yang dapat menghancurkan sel darah merahnya dan menyebabkan peningkatan kadar bilirubin secara tiba-tiba.

Baca Juga: Tips Mengatasi Penyakit Kuning pada Bayi

Ciri-ciri Bayi Kuning

Ciri-ciri bayi kuning pertama adalah menguningnya kulit dan mata bayi. Menguning mungkin mulai dalam 2 sampai 4 hari setelah lahir dan mungkin mulai di wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh.

Kadar bilirubin biasanya memuncak antara 3-7 hari setelah lahir. Warna kuning awalnya akan muncul pada area sekitar wajah sebelum menyebar ke seluruh tubuh. Apabila Moms menekan jari bayi dan area kulit yang ditekan jadi kuning, kemungkinan besar itu adalah ciri-ciri bayi kuning.

Sebagian besar kasus bayi kuning bisa sembuh dengan sendirinya karena bertambahnya usia sehingga fungsi hati bisa berfungsi normal dan juga karena menyusu. Tetapi, terkadang ada juga indikasi bayi kuning yang mengarah pada penyakit lebih serius. Beberapa kondisi bayi kuning yang parah juga bisa meningkatkan risiko bilirubin masuk ke otak yang bisa menyebabkan kerusakan otak permanen. Seperti di bawah ini:

  • Warna kuning menyebar ke bagian tubuh lain seperti lengan atau kaki dan jadi lebih intens.
  • Bayi mengalami demam lebih dari 38 derajat Celcius.
  • Warna kulit bayi semakin kuning.
  • Bayi tidak bertambah berat badannya.
  • Bayi tidak mau menyusu.
  • Bayi tampak lesu, lemah, dan menangis dengan nada tinggi.
  • Bayi lebih banyak tidur dari biasanya.

Apabila Moms melihat ciri-ciri bayi kuning seperti hal di atas, segera hubungi dokter ya!

Cara Menangani Bayi Kuning

Berikut beberapa pengobatan dan perawatan untuk mengatasi bayi kuning, seperti:

1. Menyusui Secara Rutin

Sebetulnya, hampir sebagian besar kasus ini tidak memerlukan pengobatan apa pun.

Moms dianjurkan untuk terus menyusui si Kecil agar bilirubin yang tinggi bisa dikeluarkan lewat feses. Pastikan Moms menyusui bayi setidaknya 8-12 kali dalam sehari.

Maka, jangan lupa untuk selalu memenuhi asupan nutrisi saat menyusui dengan mengonsumsi suplemen PRENAVITA Honey Lychee. Karena untuk menyusui secara rutin, Moms membutuhkan pasokan ASI yang lancar. Dengan rajin mengonsumsi suplemen menyusui, Moms tidak perlu khawatir lagi ASI seret saat mencoba untuk menangani bayi kuning.

2. Melakukan Fototerapi

Jika tubuh bayi terus menguning, dokter biasanya akan menyarankan fototerapi (filtered sunlight) untuk membantu menyingkirkan kelebihan bilirubin dalam tubuh si Kecil.

Fototerapi ini dilakukan dengan cara menyinari tubuh bayi dengan lampu bili-light atau dengan bili-blanket.

Selama proses terapi, bayi akan dibiarkan telanjang supaya seluruh tubuhnya terkena sinar dari fototerapi tersebut. Kedua matanya pun juga akan ditutupi supaya matanya terlindungi.

Sinar ultraviolet ini akan diserap oleh kulit bayi yang akan membantu mengubah bilirubin ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibuang oleh tubuh bayi melalui urine.

3. Transfusi Darah

Fototerapi sebenarnya merupakan perawatan cukup efektif dalam mengobati bayi yang mengalami ikterus neonatorum.

Namun, jika bayi terus mengalami peningkatan kadar bilirubin walaupun sudah melakukan fototerapi, perawatan intensif mungkin perlu dilakukan.

Bayi mungkin memerlukan transfusi darah dari darah pendonor yang mengandung kadar bilirubin normal.

Menurut sebuah penelitian yang dimuat pada The New England Journal of Medicine, prosedur ini jauh lebih efektif dan minim efek samping untuk mengobati penyakit kuning pada bayi. Hal ini jika dibandingkan hanya dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung.

Bagikan Artikel: