mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Sampai Salah Penanganan, Ini Dia Jenis-jenis Campak pada Bayi

Jangan Sampai Salah Penanganan, Ini Dia Jenis-jenis Campak pada Bayi

Campak adalah penyakit yang menunjukan gejala ruam pada seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa mengarah pada komplikasi yang lebih serius dan sangat mengganggu. Umumnya, gejala campak muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah tubuh terkena virus campak tersebut. 

Penularan campak umumnya terjadi melalui percikan cairan yang dikeluarkan oleh pengidap campak saat bersin dan batuk. Siapa pun yang menghirup percikan cairan tersebut maka akan tertular campak. Virus campak sendiri bisa bertahan selama beberapa jam dan bisa dengan mudah menempel pada benda-benda. Jika seseorang menyentuh benda yang terlanjur dihinggapi virus campak, maka besar kemungkinan dirinya akan tertular campak.

3 Jenis Campak Pada Bayi, Perhatikan Moms!

Baca Juga: Mesti Dihindari, Ini 6 Pantangan Penyakit Campak pada Anak

1. Campak bayi atau roseola infantum

Penyakit ini terjadi melalui virus yang menular melalui udara. Karena tanda-tandanya yang hampir sama, roseola infantum sering disalahartikan sebagai campak (rubeola) atau campak Jerman (rubella). Roseola infantum biasanya menular pada bayi berusia antara 6-12 bulan. Sedangkan campak dan campak Jerman lebih mungkin terjadi pada balita yang lebih besar. Mama tak perlu khawatir, roseola infantum tidaklah berbahaya selama ditangani dengan benar.

Baca Juga: Campak pada Bayi, Tanda-Tandanya Mirip Ruam akibat Roseola infantum

2. Campak rubeola.

Virus rubeola ditularkan langsung melalui udara atau melalui sentuhan langsung dengan cairan dari tubuh orang yang terinfeksi. Virus rubeola bisa hidup di udara hingga dua jam.

Jadi bisa saja, si Kecil tertular saat berada di ruangan yang sama meskipun penderitanya sudah tidak ada di sana. Gejalanya seperti pilek dan batuk, kemudian suhu tubuh anak akan naik ke 40°C sekitar 10-12 hari setelah terinfeksi virus. Mata anak juga akan sensitif terhadap cahaya terang. Ruam merah akan muncul 15 hari kemudian, dimulai dari belakang telinga, leher, hingga menyebar ke seluruh tubuh.

3. Campak Jerman (rubella)

Sama seperti rubeola, rubella juga ditularkan melalui udara yang terkontaminasi oleh batuk ataupun bersin dari penderita.

Gejala rubella cenderung lebih ringan, hingga susah dikenali. Biasanya virus rubella baru akan berkembang 2-3 minggu setelah terinfeksi. Gejala yang perlu diperhatikan adalah demam, nyeri otot, muncul ruam merah dari wajah kemudian menyebar ke tubuh, dan kelenjar getah bening membengkak. Biasanya, rubella menyerang anak yang sudah lebih besar, ataupun orang dewasa.

Di musim yang banyak virus, Moms bisa gunakan Oh My Orange Antibacterial Laundry Detergent.

Bagikan Artikel: