mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Waspada, Kandidiasis Adalah Infeksi yang Tidak Boleh Dianggap Remeh!

Waspada, Kandidiasis Adalah Infeksi yang Tidak Boleh Dianggap Remeh!

Untuk memahami penyakit kandidiasis, dapat dimulai dengan mengenali candida terlebih dahulu. Candida sebenarnya adalah kelompok jamur normal yang tinggal di dalam tubuh manusia. Ragi tersebut biasanya hidup dalam jumlah kecil di bagian tubuh seperti mulut, perut dan kulit tanpa memberikan masalah. Namun, ketika ada kondisi yang berubah atau tak biasa, ragi ini dapat berkembang biak dan tumbuh tak terkendali sehingga menyebabkan infeksi yang disebut kandidiasis.

Apa Itu Kandidiasis?

Kandidiasis adalah suatu kondisi saat kulit mengalami infeksi yang disebabkan oleh jamur jenis Candida. Keberadaan jamur ini pada beberapa bagian tubuh manusia sebetulnya wajar. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Jamur Candida biasanya hidup pada bagian usus manusia, membran mukosa (selaput lendir) dan kulit tanpa menimbulkan infeksi. Namun, pertumbuhan jamur yang tidak normal akan menyebabkan infeksi pada bagian tubuh yang terpapar. Kandidiasis dibagi berdasarkan tempat tumbuhnya, di antaranya adalah:

  • Thrush (oropharyngeal candidiasis), infeksi candidiasis yang muncul pada bagian mulut serta tenggorokan dan disebabkan oleh jamur Candida albicans.
  • Kandidiasis vagina, infeksi kandidiasis yang muncul pada bagian alat vital wanita.
  • Kandidiasis kulit, Candida yang menyebabkan kulit infeksi seperti alergi popok, dan infeksi di area-area yang tertutup dan sangat lembab.
  • Esofagitis, infeksi Candida dari mulut yang menyebar ke tenggorokan, menyebabkan esofagitis. Infeksi ini biasa ditemui pada orang-orang penderita AIDS atau yang sedang menjalani kemoterapi untuk kanker.
  • Kandidiasis invasif, infeksi yang muncul saat Candida menembus sel darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Keputihan Gatal Saat Hamil, Yuk Moms Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Kandidiasis

Pada keadaan normal, jamur candida memang hidup di kulit dan beberapa bagian tubuh, seperti mulut, tenggorokan, saluran cerna, dan vagina, tanpa menyebabkan gangguan kesehatan.

Namun, jika jamur candida berkembang biak tanpa terkontrol atau masuk aliran darah, ginjal, jantung, dan otak, hal ini dapat berbahaya bagi tubuh.

Pertumbuhan dan perkembangan jamur candida yang tidak terkendali paling sering disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang lemah. Beberapa kondisi yang bisa melemahkan daya tahan tubuh adalah:

  • Menderita diabetes, HIV/AIDS, kanker, atau menjalani kemoterapi
  • Menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka yang lama
  • Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
  • Menderita obesitas atau malnutrisi

Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko terjadinya candidiasis pada kulit dan area kelamin:

  • Cuaca yang hangat dan lembap
  • Kebiasaan jarang mengganti pakaian dalam
  • Kebiasaan menggunakan pakaian yang tidak menyerap keringat
  • Kebersihan pribadi yang buruk

Baca Juga: Kerap Gatal pada Vagina Saat Hamil? Begini Cara Aman Mengatasinya

Cara Menyembuhkan Kandidiasis

Pengobatan untuk kandidiasis bervariasi, tergantung kepada jenisnya. Beberapa metode pengobatan yang dilakukan oleh dokter adalah:

  • Thrush: Untuk kandidiasis, biasanya dokter akan memberikan obat anti jamur seperti nistatin dan klotrimazol. Untuk kandidiasis yang lebih ringan, dokter biasanya memberikan nistatin cair atau pil klotrimazol.
  • Esofagitis: dapat diobati dengan obat anti jamur seperti flukonazol.
  • Kandidiasis kulit: Biasanya dokter akan memberikan krim atau bedak anti jamur.
  • Kandidiasis vagina: dapat diobati dengan obat anti jamur yang diaplikasikan langsung ke bagian yang terinfeksi di vagina, seperti butokonazol, klotrimazol, mikonazol, nistatin atau tiokonazol.
  • Kandidiasis invasif: dapat diobati dengan obat anti jamur intravena (melalui infus) seperti vorikonazol atau flukonazol.  

Pencegahan Kandidiasis

Candidiasis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pribadi dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

  • Jaga kebersihan mulut dan gigi dengan rutin menggosok gigi dan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali
  • Hentikan kebiasaan merokok.
  • Ganti pembalut secara rutin saat menstruasi.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang dan probiotik.
  • Bersihkan area vagina dengan air mengalir, serta hindari penggunaan panty liner dan sabun pembersih kewanitaan tanpa anjuran dokter.
  • Lakukan kontrol rutin ke dokter, jika Anda menderita penyakit yang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti diabetes, kanker, atau HIV/AIDS.
  • Kontrol rutin juga perlu dilakukan bila Anda menjalani kemoterapi atau menggunakan obat kortikosteroid untuk waktu yang lama.
  • Jangan menggunakan obat kortikosteroid dan antibiotik di luar anjuran dokter.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.
  • Ganti pakaian, pakaian dalam, dan kaos kaku, secara teratur.

Bagikan Artikel: