mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Sumber Alami Vitamin A untuk Bayi, Mulai Salmon hingga Kubis

Sumber Alami Vitamin A untuk Bayi, Mulai Salmon hingga Kubis

Kita semua tahu vitamin dan mineral memainkan peran penting dalam kesehatan dan perkembangan anak-anak. Vitamin dan mineral merupakan senyawa organik penting yang digunakan tubuh untuk berbagai tujuan metabolisme. Cara terbaik untuk mendapatkannya adalah melalui diet yang sehat dan bervariasi.

Vitamin A adalah salah satu vitamin yang sangat penting, karena berperan dalam perkembangan penglihatan dan pertumbuhan tulang, serta melindungi tubuh dari infeksi. Vitamin A meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan sel dan jaringan dalam tubuh, terutama pada rambut, kuku dan kulit. Juga berperan dalam transkripsi gen, perkembangan dan reproduksi embrio, aktivitas antioksidan serta pembentukan komponen seluler darah.

Dua sumber vitamin A yang paling umum adalah retinol dan beta-karoten.

Retinol kadang-kadang disebut vitamin A "sejati", karena hampir siap digunakan oleh tubuh. Retinol ditemukan dalam makanan hewani seperti hati, telur, dan ikan berlemak, serta makanan yang diperkaya seperti sereal.

Beta-karoten adalah prekursor vitamin A. Tubuh perlu mengubahnya menjadi retinol atau vitamin A untuk digunakan tubuh. Beta-karoten ditemukan secara alami pada sebagian besar tanaman pangan berwarna oranye dan hijau tua, seperti wortel, ubi jalar, mangga, dan kangkung.

Tubuh menyimpan retinol dan beta-karoten di hati, mengambil simpanan ini setiap kali lebih banyak membutuhkan vitamin A.

Vitamin A adalah nama kelompok retinoid yang larut dalam lemak, termasuk retinol, retinal, dan ester retinil. Terlibat dalam fungsi kekebalan, penglihatan, reproduksi, dan komunikasi seluler, dengan fokus khusus pada pembentukan dan pemeliharaan normal jantung, paru-paru, ginjal, dan penglihatan.

Sebagai komponen penting rhodopsin, protein yang menyerap cahaya di reseptor retina, vitamin A sangat penting untuk penglihatan karena mendukung diferensiasi dan fungsi normal membran konjungtiva dan kornea. Tanpa itu, anak-anak dapat mengembangkan xerophthalmia, suatu kondisi medis saat mata gagal menghasilkan air mata.

Ketika kekurangan vitamin A menyebabkan xerophthalmia, dimulai dengan rabun senja dan xerosis konjungtiva (kekeringan selaput mata), berkembang menjadi xerosis kornea (kekeringan kornea), dan pada tahap akhir berkembang menjadi keratomalacia (pelunakan kornea). Perawatan tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan berkisar dari air mata buatan dan salep hingga penyumbatan saluran air mata.

Baca juga: Melatih Penglihatan Si Kecil

Tanpa pengobatan, anak-anak berisiko mengalami kebutaan. Diperkirakan 250 ribu sampai 500 ribu anak-anak kurang gizi di seluruh dunia menjadi buta setiap tahun karena kekurangan vitamin A. Biasanya kasus anak kekurangan vitamin A terjadi di negara berkembang dan tertinggal. Mengingat kita hidup di Indonesia, salah satu negara berkembang, ada baiknya secara sadar memenuhi kecukupan vitamin A bagi Si Kecil. Dengan kata lain, memulai semuanya dari rumah masing-masing.

Vitamin A menerima perhatian yang kuat dari sejumlah peneliti dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya berkat efek vitamin A pada respons imun. Paparan vitamin A di dalam rahim memengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kemampuan seumur hidup Si Kecil untuk melawan infeksi.

Vitamin A memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan akibat oksidasi. Perlindungan ini membantu mencegah penyakit degeneratif, melawan penyakit dan membantu menjaga kulit, jaringan lunak dan selaput lendir. Vitamin A bekerja dengan meningkatkan konsentrasi protein tertentu yang penting untuk produksi sel T, sel darah putih yang melompat ke benda asing dan menghancurkannya.

Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyakit dan infeksi pada masa kanak-kanak seperti campak dan diare. Menggabungkan pemberian suplemen vitamin A dengan layanan imunisasi telah menjadi bagian penting dalam menyelamatkan nyawa di negara berkembang dan pemberantasan poliomielitis, menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO).

Makanan yang kaya retinol meliputi:

    Ikan salmon

    Ikan sarden

    Ikan haring

    Hati

    Minyak hati ikan kod yang difermentasi

    Kuning telur

    Mentega

    Krim kental

    Keju cheddar

    Susu.

Baca juga: Bisakah Bayi Alergi Susu?

Makanan yang kaya akan beta-karoten meliputi:

    Wortel

    Bayam

    Labu butternut

    Kubis

    Kacang hijau

    Rumput laut

    Tomat

    Melon

    Aprikot

    Mangga

    Oatmeal yang diperkaya

    Brokoli

    Pepaya.

Sembari menakar kecukupan vitamin A bagi Si Kecil, jangan lupa lengkapi nutrisi selama menyusui, ya, Moms. Salah satunya lewat Prenavita Honey Lychee. Produk pelancar ASI ini dapat diperoleh melalui situs Mooimom.

Bagikan Artikel: