mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab, Cara Mengatasi, dan Dampak Bayi Susah Tidur

Penyebab, Cara Mengatasi, dan Dampak Bayi Susah Tidur

Masalah umum yang dialami Moms setelah melahirkan adalah bayi yang susah tidur, terutama di malam hari. Sebenarnya, ada beberapa penyebab yang bisa membuat si Kecil sulit tidur di malam hari.

Jangan terlalu cemas dulu ya, dilansir dari raisingchildren.net.au, berikut beberapa penyebab bayi susah tidur di malam hari beserta cara mencegah dan mengatasinya. Simak baik-baik, Moms!

Penyebab Bayi Susah Tidur

Sejak bayi dilahirkan hingga tumbuh dewasa, tentu dibutuhkan waktu istrahat bagi tubuhnya untuk mengoptimalkan kerja tubuh serta mendapatkan pemulihan.

Namun, tentu terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan tidurnya terganggu hingga membuat si Kecil kurang tidur.

Berikut beberapa penyebabnya:

-  Ritme sikardian bayi belum stabil

Kebanyakan bayi belum memiliki ritme sikardian atau jam biologis tubuh yang benar, karena fungsi tubuhnya masih berkembang.

Kebanyakan bayi sudah mendapatkan jam biologis tubuh yang benar ketika ia berusia 12 minggu, tapi beberapa bayi mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama dari itu.

Meski hal ini terkait perkembangan fungsi tubuhnya, Moms tetap bisa membantu si Kecil beradaptasi dan membiasakan dirinya dengan waktu tidur yang baik.

Bantu bayi untuk bangun dan tidurkan ia di waktu yang sama setiap harinya. Hal ini akan membantu anak Moms untuk beradaptasi dan menemukan jam biologisnya sendiri.

Hindari juga memasang lampu yang sangat terang di kamar ketika waktu tidur malam datang. Pasalnya, cahaya yang terlalu terang dapat menghalangi tubuh menghasilkan hormon melatonin, yaitu hormon yang merangsang rasa kantuk.

-  Bayi lapar

Bayi lapar adalah alasan paling umum bayi susah tidur atau terbangun di malam hari. Bayi baru lahir membutuhkan makanan lebih sering.

Umumnya bayi hingga usia 18 bulan, diberi makan setiap empat jam atau sesuai permintaan si Kecil dan tidak menutup kemungkinan merasakan kelaparan pada malam hari atau tepat sebelum ia tidur.

Apalagi jika pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya cukup pesat terjadi, ia akan merasa lebih sering lapar dibandingkan biasanya.

Oleh karena itu, sebaiknya siapkanlah ASI untuk anak Moms agar kebutuhannya terpenuhi. Mama juga mungkin perlu menyusui setiap 2-3 jam sekali.

-  Mengajak bayi main sesaat sebelum waktu tidurnya

Tanpa disadari, Moms juga bisa menjadi penyebab bayi susah tidur di malam hari. Dengan mengajaknya main, maka Moms bisa saja membuat si Kecil larut dalam kegembiraan sehingga sulit untuk tidur.

Bayi adalah pemerhati yang baik dan sangat muda teralihkan dengan suara atau gerakan yang menarik perhatiannya. Jadi jika Moms ingin si Kecil tidur di waktu yang tepat atau kembali tidur setelah sempat terbangun, hindari mengajaknya bermain sesaat sebelum ia tidur.

Selain diri Moms sendiri yang menjadi penyebab bayi sulit tidur, telepon genggam juga bisa menstimulasi bayi untuk terus terbangun.

Survey dari 715 orangtua di negara barat disimpulkan bahwa bayi yang diberi permainan di telepon genggam akan lebih sulit tidur di malam hari.

Hal ini diduga karena telepon genggam memancarkan cahaya warna biru yang bisa mengganggu produksi hormon melatonin. Jika bayi terbangun di malam hari, sebaiknya jangan terlalu cepat menenangkannya. Hal ini justru akan membuat si Kecil semakin susah tidur, karena Moms seperti mengganggu bayi yang mengantuk akan tertidur.

Untuk menghindarinya, jangan langsung bergerak atau mengambil tindakan pada tanda-tanda pertama gerakan dan suara dari bayi mama saat sedang tidur.

-  Bayi terlalu lelah atau sebaliknya

Saat bayi kelelahan, bayi akan mengalami susah tidur atau membuatnya kurang tidur. Selain itu, bayi juga akan lebih sering bangun dan jadi rewel.

Lingkungan sekitar bayi yang terlalu berisik juga bisa membuat bayi susah tidur atau tenang. Inilah mengapa sebaiknya bayi menghindari kebisingan sebelum waktu tidur. Untuk menciptakan lingkungan yang tenang agar bayi mudah tidur.

Cara Mengatasi Bayi Sulit Tidur

bayi susah tidur

Mengatasi bayi yang sulit tidur memang susah-susah gampang.

Maka dari itu, untuk mempermudah Moms, berikut beberapa penanganan yang dapat dilakukan:

1.  Berikan sesuatu untuk diisap

Mengisap dapat menenangkan detak jantung bayi, melemaskan perutnya, dan menenangkan tangan-kaki yang berontak menggapai-gapai.

Tawarkan dot atau ibu jarinya untuk diisap dan biarkan ia ngempeng sampai kembali tenang. Jika ia menangis saat Moms sedang menyusui, biarkan ia ‘menggigiti’ puting Moms.

Jika ia menggunakan susu botolan, berikan ia mainan lembut. Untuk menghindari kerusakan gigi, jangan celupkan dot atau mainan toothing ke dalam sesuatu yang manis.

2.  Bedong si Kecil

Bayi membutuhkan banyak kenyamanan dan kehangatan seperti yang mereka rasakan saat di dalam kandungan. Oleh karena itu, bungkuslah bayi Moms dalam selimut hangat atau kain bedong, sehingga ia merasa aman.

Dengan tenang, dekap si Kecil dekat dada Moms. Beberapa bayi merasa bedongan atau gendongan terlalu konstriktif dan merespon lebih baik untuk bentuk lain, seperti mengisap dot atau gerakan berirama.

Goyangkan tubuh ke kanan-kiri dengan perlahan, coba ajak ia ngobrol atau nyanyikan lagu pengantar tidur. Saat menggendong, coba belai punggungnya dengan tegas dan berirama.

Tepukan lembut juga bekerja sama baiknya untuk tenangkan bayi yang terus menangis. Selain itu, Moms juga bisa tempatkan ia di kereta dorong bayi, dan goyang-goyangkan dengan lembut.

3.  Baringkan menyamping

Saat menggendong atau menempatkan ia di kereta dorong bayi, posisikan tubuhnya dalam keadaan berbaring miring atau tengkurap untuk menciptakan kembali suasana seperti di dalam kandungan.

Ingat, selalu kembalikan posisinya jadi telentang saat ia akhirnya benar-benar terlelap. Ajak ia bicara dengan nada menenangkan dan jaga agar suhu kamar cukup hangat.

4.  Ciptakan “white noise”

Dalam kandungan, bayi dapat mendengar detak jantung Moms. Hal ini mungkin sebabnya mengapa bayi suka digendong, karena detak jantung Moms yang familiar dengannya.

Ciptakan “white noise” yang dapat menenggelamkan suara-suara lainnya. Moms bisa gunakan suara statis radio, mainan, atau menyalakan vacuum cleaner, kipas angin, atau pengering rambut.

Dengungan dari mesin-mesin elektronik ini mungkin terdengar kurang nyaman bagi orang dewasa, namun, banyak bayi menangis yang akhirnya bisa kembali tenang setelah mendengarkan “white noise”.

Suara tersebut sama seperti deru konstan dalam tubuh yang ia dengarkan setiap saat selama dalam kandungan. Moms juga dapat mengunduh file “white noise” dari internet atau mengunduh aplikasi “white noise” yang bisa membantu tidur pulas, atau beli CD “white noise” yang khusus diciptakan untuk bayi.

5.  Udara segar

Kadang, hanya dengan membuka pintu atau jendela sedikit lebih lebar, atau bawa ia jalan-jalan sebentar ke luar rumah dapat menghentikan tangisan dengan cepat. Jika berhasil, nikmatilah momen berharga ini!

6.  Pijat

Kebanyakan bayi senang disentuh, sehingga mungkin pijatan adalah jalan keluar terbaik untuk mengatasi tangisannya. Lakukan pijat dengan teratur dapat mengurangi frekuensi tangisan dan rewelan si Kecil.

Namun, waktu terbaik untuk memijat bayi adalah saat ia sedang terjaga. Jangan terlalu khawatir tentang tidak mengetahui gerakan pijat yang sempurna.

Asalkan gerakannya lembut dan lambat, pijatan dapat memberikan kenyamanan. Tanggalkan pakaian bayi dan pijat dengan lembut dan tegas. Moms bisa menggunakan minyak atau krim pijat, asalkan setidaknya ia berusia satu bulan.

Sambil memijat, ajak si Kecil berbicara seperti biasa dan jaga agar suhu kamar tetap hangat. Jika ia menangis selama dipijat, hentikanlah segera.

Menangis saat dipijat menandakan overstimulasi, yakni rasa yang membuatnya sudah cukup nyaman dan tidak ingin lagi dipijat.

Baca Juga: Fakta vs Mitos Tentang Tidur Bayi. Jangan Salah Kaprah Ya, Moms!

Dampak Bayi yang Kurang Tidur

Jika hal tersebut seringkali terjadi pada si Kecil, maka akibatnya ia akan kekurangan waktu tidurnya. Lalu, apa saja dampak kurang tidur pada bayi?

Dilansir dari babygaga.com, berikut diantaranya:

-  Mengganggu emosi dan kognitif

Salah satu dampak akibat bayi mengalami kekurangan kualitas tidur adalah bayi mengalami gangguan pada perkembangan emosi dan kognitifnya.

Pada saat tidur terdapat aktivitas yang memacu kerja otak tertentu sehingga meningkatkan perkembangan fungsi otak. Hal ini tentu sangat penting dalam menjaga perkembangan fungsi otak bayi.

-  Menghambat pertumbuhan

Akibat bayi mengalami kurang waktu tidur, menyebabkan tubuhnya mengalami hambatan dalam pertumbuhan. Hal ini berhubungan dengan hormon pertumbuhan pada bayi yang sangat penting bagi tubuhnya.

Pada beberapa tahapan fase tidur, terjadi pelepasan hormon pertumbuhan yang juga sangat dibutuhkan selama masa pertumbuhan.

-  Bayi tampak lemas dan tak bersemangat

Biasanya dampak akibat bayi tidak tidur nyenyak semalaman (terlebih lagi beberapa malam berturut-turut), bisa mengakibatkan bayi menjadi tampak lemas dan kurang bersemangat.

Hal ini diakibatkan kurangnya jam istrahat bayi akibat kesulitan tidur. Sehingga tubuh bayi kurang mengalami recovery.

-  Bayi rewel

Bila bayi terus-menerus sulit tidur dalam semalam, biasanya pada siang hari bayi akan menjadi penyebab bayi rewel. Hal ini dikarenakan bayi merasa kurang begitu fit dan merasa tubuhnya kurang nyaman.

Selain itu, pada saat siang juga biasanya kondisi lingkungan membuat bayi sulit beristrahat sehingga bayi dapat menjadi tidak tenang dan pada akhirnya menjadi rewel. 

- Pola makan terganggu

Akibat tidak tidur dalam waktu yang lama, biasanya hari berikutnya atau esok harinya bayi akan lebih sering tertidur untuk mengistrahatkan tubuhnya setelah sebelumnya mengalami sulit tidur.

Tentu hal ini juga akan membuat durasi tidur bayi menjadi lebih panjang. Akibatnya bayi akan lebih sering tidur, sehingga Moms akan kesulitan memberikan bayi makanan atau susunya walau jadwal makan atau menyusu telah tiba waktunya.

-  Penyakit sulit sembuh

Tubuh yang mengalami kurang istrahat, tentu membuat sistem pemulihan atau recovery tubuh juga melambat. Hal ini memberikan dampak tubuh akan mengalami keterlambatan penyembuhan akibat terlambatnya pemulihan.

Terlebih lagi, jika bayi memang dalam keadaan sakit, sehingga bayi mengalami kurang istrahat.  Hal ini justru bisa berdampak semakin menurunnya daya tahan tubuh bayi.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Susah Tidur

Tips Mencegah Bayi Susah Tidur

Sebelum terjadi, ingat-ingatlah 3 prinsip waktu tidur berikut ini agar bayi mama terhindar dari kelelahan yang mengakibatkan si Kecil sulit tidur.

Berikut 3 poin pentingnya:

  • Bayi usia 0-6 bulan harus tidur setidaknya selama 45 menit tiap 1 jam sekali. Jika dalam 1 jam tidurnya terlalu sebentar dan terjaga hingga berjam-jam, maka ia akan jadi kelelahan.
  • Bayi usia 6 bulan bisa terjaga sepenuhnya hingga 2 jam lamanya.
  • Balita bisa bertahan tanpa tidur selama 4-5 jam. Lebih dari itu, ia akan lelah, tantrum, dan rewel.

Maka dari itu, orangtua perlu menjadwalkan dengan cermat waktu tidur dan makan anak. Mendisiplinkan waktu tidur dan makan juga bermanfaat agar fisiknya jadi lebih kuat dan metabolisme lancar.

Dapatkan perlengkapan si Kecil hanya di mooimom.id.

Bagikan Artikel: