mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Menjelang Musim Kemarau, Jaga Kulit Si Kecil dari Gejala Bruntusan

Menjelang Musim Kemarau, Jaga Kulit Si Kecil dari Gejala Bruntusan

Ruam menandai perubahan warna kulit menjadi kemerah-merahan. Tak hanya itu, ruam pun disertai dengan gatal-gatal. Lantaran kerap digaruk, tak jarang kulit yang terkena ruam menjadi bersisik dan bruntus-bruntus, menurut istilah awam. Ruam kebanyakan timbul pada bagian leher.

Pada Si Kecil, ruam merah pada leher umumnya mendera bayi berusia empat hingga enam bulan. Penyebabnya tak selalu sama. Ada yang dikarenakan infeksi jamur. Ada pula ruam yang disebabkan biang keringat. Bisa juga karena iritasi kulit. Pada masa-masa itu, kulit bayi masih menjalani tahap perkembangan sekaligus penyempurnaan. Sehingga, kadang-kadang, proses penyerapan dan pengeluaran keringat belum semaksimal anak-anak yang usianya lebih tua.

Supaya Moms dapat mengobati kulit bruntusan pada Si Kecil, kita pelajari dulu penyebabnya, ya.

1. Udara panas

Bayi dapat mengalami kulit yang bruntusan karena panas yang menyengat. Biasanya terjadi saat musim kemarau tiba. Ruam seperti ini juga disebut ruam panas atau ruam keringat.

2. Tetesan ASI yang mengalir sampai ke leher

Selama menyusui, kelebihan ASI bisa tumpah ke leher bayi, yang terkumpul di lipatan kulit. Jika tidak dibersihkan dengan benar, kulit mungkin tetap lembap dan akhirnya timbul ruam.

3. Infeksi jamur

Ruam mungkin muncul di leher bayi karena infeksi jamur. Jamur seperti candida cenderung tumbuh subur di tempat yang basah dan hangat. Lipatan kulit leher bayi dapat menjadi tempat berkembang biak yang sempurna untuk jamur semacam itu, jika keringat dan kelembapan terperangkap di dalamnya.

4. Iritasi kulit

Kerutan di kulit leher bayi dapat terus-menerus bergesekan satu sama lain dan juga terhadap pakaian bayi. Gesekan yang terus-menerus ini dapat mengiritasi kulit, sehingga menyebabkan ruam.

Cara Mengatasi Ruam pada Leher Bayi

1. Membersihkan dan mendinginkan kulit

Yuk, Moms, saatnya menggunakan sabun bayi yang lembut dan bebas pewangi untuk membersihkan leher Si Kecil. Bersihkan sembari mengusap lembut lehernya. Diusap, ya. Jangan digosok. Pastikan area leher benar-benar kering dan tidak lembap. Sesudahnya, Moms bisa mengolesi bagian yang terkena ruam dengan pelembap atau salep kulit untuk membuat kulit leher menjadi sejuk.

2. Menggunakan krim anti jamur

Bersihkan bagian leher bayi dan pastikan bagian tersebut benar-benar kering. Ruam leher yang umum biasanya sembuh sendiri tanpa bantuan dokter. Jika bayi mengalami ruam leher karena infeksi jamur, dokter dapat meresepkan krim anti jamur untuk mengobati ruam leher.

3. Menghindari pakaian yang terlalu tebal

Kurangi  pakaian bayi yang terlalu tebal agar kulit bisa bernapas. Gunakan pakaian dengan bahan kapas murni, yang merupakan kain lembut yang dapat menyerap keringat.

Meletakkan bayi di ruang berpendingin udara atau sejuk juga dapat membantu meringankan iritasi dan ketidaknyamanan yang dirasakan bayi.

4. Kompres dingin

Mengompres dengan handuk dingin pada ruam leher dapat mengurangi rasa gatal dan sakit. Ini juga dapat menenangkan kulit dengan mengurangi peradangan. Kompres dingin dapat diterapkan beberapa kali sehari. Selalu ingat untuk mengeringkan area leher setelah Mama mengompres.

5. Minyak kelapa

Minyak kelapa memiliki sifat anti-mikroba, yang menjadikannya sangat baik mengobati ruam leher pada bayi. Mengoleskan minyak kelapa pada ruam leher dapat membantu mengurangi peradangan dan rasa gatal.

Bagikan Artikel: