mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bahan yang Tidak Boleh Ada Dalam Makanan Bayi, Waspada Moms!

Bahan yang Tidak Boleh Ada Dalam Makanan Bayi, Waspada Moms!

Seharusnya, bahan makanan berkualitas terbaik yang harus diberikan untuk bayi.

Namun ternyata, masih ada saja bahan-bahan yang tidak boleh ada dalam makanan bayi yang bisa ditemui, khususnya makanan kemasan dan terutama dalam wadah.

Dan itu juga yang menjadi temuan American Academy of Pediatrics (AAP).

Menurut laporan AAP , ada semakin banyak bukti bahwa bahan kimia yang ditambahkan ke makanan dapat memiliki efek pada kesehatan anak-anak.

Laporan tersebut menjelaskan, lebih dari 10.000 bahan kimia diizinkan secara hukum untuk ditambahkan langsung ke makanan atau bersentuhan dengan makanan kita melalui pengemasan.

Namun sebelumnya, efek jangka panjang dari beberapa bahan kimia tersebut harus diteliti agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.

Padahal sebelumnya ada beberapa bahan yang masuk dalam kategori ‘Generally Recognized as Safe (Diakui Aman Secara Umum)’ (GRAS), oleh FDA.

Zat yang ditambahkan langsung ke makanan, seperti pewarna, perasa dan bahan kimia, dan zat yang bersentuhan dengan makanan, seperti pewarna dan kertas atau kemasan plastik, dapat memiliki efek kesehatan yang negatif, terutama untuk anak-anak yang masih berkembang.

Kepala Berita ABC, Koresponden Medis Dr. Jennifer Ashton mengatakan, efek bahan kimia seperti BPA telah dikenal selama bertahun-tahun tetapi laporan AAP memiliki bukti terbaik.

"Saya pikir kita semua harus makan dari pertanian, bukan pabrik. Kita perlu mencoba dan meminimalkan konsumsi makanan olahan kita. Wadah juga harus diperhatikan. Jangan memanaskan ulang wadah selain gelas dan batasilah makanan olahan," kata Ashton.

Bahan yang Tidak Boleh Ada dalam Makanan Bayi

Jadi, apa saja bahan yang tidak boleh ada dalam makanan bayi menurut AAP?

Baca Juga: Bolehkah Daging Kambing Dijadikan Bahan MPASI?

1. Bisphenol

Bahan ini biasa ditemukan dalam lapisan kaleng logam untuk mencegah korosi, wadah plastik polikarbonat, dan wadah minuman plastik yang mungkin mengatakan bebas BPA tetapi masih bisa mengandung bisphenol S, yang terkait dengan BPA dan mungkin memiliki efek samping yang serupa.

Bahan tersebut tergolong membahayakan karena digolongkan sebagai pengganggu endokrin, yang berarti dapat mengganggu hormon dan menyebabkan gangguan perkembangan.

Selain itu, bispenol juga dikaitkan dengan penurunan kesuburan, perubahan pubertas, obesitas, kanker dan paparan dalam rahim yang dapat merusak perkembangan saraf.

2. Phthalates

Bahan ini bisa ditemukan dalam bungkus makanan plastik bening dan peralatan pabrik makanan.

Phthalates dapat mempengaruhi perkembangan alat kelamin pria di dalam rahim dan mengurangi kadar testosteron.

Juga terkait dengan perubahan kuantitas dan kualitas sperma dan kemungkinan menjadi kontributor obesitas.

3. Bahan Kimia PFC

PFC bisa ditemukan dalam kemasan makanan karton dan permukaan alat memasak antilengket.

PFC berhubungan dengan perubahan metabolisme, penurunan berat badan saat lahir, penekanan kekebalan tubuh dan penurunan kesuburan.

4. Perklorat

Ini adalah agen antistatik dalam kemasan makanan.

Yang berbahaya dalam bahan ini adalah karena akan mengganggu produksi hormon tiroid, yang terutama berbahaya bagi perempuan hamil dan bayi.

5. Nitrat dan Nitrit

Kedua zat ini dapat ditemukan dalam daging yang diawetkan dan diproses, dan juga keju dan ikan.

Daging olahan diklasifikasikan sebagai karsinogenik dan telah dikaitkan dengan kanker kolorektal.

Selain itu, jika terlalu sering dikonsumsi selama kehamilan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko tumor otak untuk bayi selama masa kanak-kanak.

Nitrat dan nitrit juga dapat mengganggu fungsi tiroid. Ada juga sumber alternatif nitrat dan nitrit yang dilabeli ‘alami’ seperti bubuk seledri yang mungkin tidak lebih baik.

6. Pewarna Makanan Buatan

Pewarna makanan buatan biasanya akan ditambahkan dalam makanan dan minuman untuk membuatnya lebih berwarna dan menarik.

Pewarnaan ini termasuk Biru 1, Biru 2, Hijau 3, Kuning 5, Kuning 6, Merah 3, Merah 40, Jeruk Merah 2, dan Orange B.

Terlalu sering mendapatkan pewarna makanan buatan dapat memengaruhi perilaku anak-anak. Menghilangkan pewarna makanan buatan dari makanan dapat membantu anak-anak dengan ADHD.

Moms juga harus menghindari memanaskan makanan dalam wadah plastik, karena bahan kimia yang dilepaskan dapat menjadi bahan berbahaya yang tidak boleh ada dalam makanan bayi.

Jangan sembarangan menggunakan wadah untuk makanan bayi. Gunakan Mangkok MUGU Antispill yang bisa menghindari makanan tumpah karena memiliki alas penghisap yang kuat.

Beli di sini untuk mendapatkan Mangkok MUGU Antispill.

Bagikan Artikel: