mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bagaimana Cara Menggendong Bayi Baru Lahir?

Bagaimana Cara Menggendong Bayi Baru Lahir?

Memiliki bayi merupakan hal yang sangat menyenangkan. Namun, sebagai orangtua baru, mungkin ada beberapa hal yang seringkali membuat bingung ataupun takut untuk melakukannya. Misalnya, Bagaimana Cara Menggendong Bayi Baru Lahir? Menggendong bayi baru lahir harus dilakukan dengan hati-hati. Hal ini karena tubuh bayi masih rapuh. Berbagai variasi cara menggendong bayi baru lahir memberikan kesempatan  Moms dan Dads untuk melakukan kontak kulit (skin to skin contact) dengan bayi. 

Baca juga : Moms Perlu Tahu, 6 Cara Menggendong Bayi yang Baru Lahir

Menggendong bayi bisa menjadi salah satu cara untuk mempererat ikatan antara orang tua dan bayi. Saat menggendong bayi baru lahir, penting untuk selalu menopang kepala dan lehernya. Hal ini karena leher bayi baru cukup kuat pada usia 1-2 bulan, di mana dia sudah mulai bisa mengangkat kepala saat dalam posisi tengkurap.Yuk Pelajari berbagai cara menggendong bayi baru lahir agar bayi merasa nyaman : 

Baca juga : Simak 5 Cara Menggendong Bayi dan Manfaatnya

1. Menimang
Menimang adalah posisi menggendong yang disukai banyak ibu. Berikan dukungan pada kepala dan leher bayi dengan satu tangan dan gunakan lengan bawah tangan yang sama untuk menopang punggung lainnya. Telungkupkan bayi ke arah tubuh Moms dan biarkan kakinya menjulur ke belakang. Angkat bayi dan sesuaikan posisi bayi hingga ia merasa nyaman. Kepala dan leher seharusnya berada di lengan bagian dalam atau lipatan lengan saat digendong. Lakukan gerakan mengayun perlahan. Ini merupakan posisi yang paling tepat untuk saling menatap dengan bayi.

2. Menggendong sambil memeluk.
Umumnya ini dilakukan setelah bayi selesai menyusu. Gunakan salah satu tangan untuk mengangkat kepala dan leher bayi, kemudian tangan yang lain digunakan untuk menyangga bokongnya. Posisi bayi vertikal sejajar dengan arah tubuh Anda. Pada posisi ini, Anda juga dapat menempatkan bayi di dada atau bahu. Bayi bisa merasa nyaman mendengarkan detak jantung orang tuanya. Ingat untuk tetap memperhatikan kepala dan leher, serta pastikan hidung Si Kecil tidak tertutup.

Baca juga : Moms, Begini 5 Cara Menggendong Bayi yang Benar!
3. Menggendong dengan posisi bayi tengkurap
Cara menggendong bayi jenis ini sangat tepat dilakukan ketika bayi rewel. Posisi bayi tengkurap, sementara bagian kepala dan leher berada di salah satu lengan bagian dalam dan ujung telapak tangan Anda menopang kedua kaki bayi. Pastikan wajah bayi tidak tertutup.
Pada posisi ini, Anda bisa bebas mengusap atau menepuk punggung bayi dengan tangan yang lain. Posisi ini juga bagus untuk mengeluarkan angin dari perut bayi (sendawa) sehingga bayi merasa nyaman.

Baca juga : 4 Tips Memilih Gendongan Bayi
4. Menggendong untuk menyusu
Caranya sama seperti gerakan menimang bayi. Usahakan satu tangan ibu menahan bagian bokong bayi. Kemudian dekatkan bayi ke arah payudara untuk menyusu. Anda bisa menggunakan bantuan bantal atau penyangga lain untuk menopang tubuh Si Kecil.

5. Menggendong bayi sambil memeluknya (shoulder hold)
Salah satu posisi menggendong bayi yang paling umum ini memungkinkan bayi mendengarkan detak jantung mama.

Angkat bayi setinggi bahu dengan posisi tubuh bayi sejajar dengan Mama dan biarkan bayi menyandarkan kepalanya di bahu. Sangga kepala dan leher bayi dengan satu tangan dan pantat dengan tangan lainnya.

6. Menggendong di pangkuan 
Ini adalah posisi duduk yang nyaman dan dapat digunakan saat menyusui. Dengan kaki kokoh di lantai, letakkan bayi di pangkuan mama sedemikian rupa sehingga kepala bayi berada di dekat lutut dengan wajah menghadap ke atas. Letakkan kedua tangan di bawah kepala bayi untuk menopang dan lengan di bawah bayi.

7. Menggendong dengan posisi bayi menghadap ke luar
Posisi ini cocok untuk memperlihatkan kepada bayi keadaan di sekeliling. Mama dapat melakukannya sambil berdiri atau duduk di kursi

Atur bayi bersandar di dada untuk memberikan penyangga kepala yang tepat. Letakkan satu tangan di dada bayi dan tangan lainnya di bagian bawah tubuh bayi, sambil memberikan dukungan yang memadai.

8. Posisi membuai
Ini merupakan salah satu posisi menggendong bayi yang paling alami. Posisi ini bisa digunakan untuk menidurkan bayi.

Gendong bayi secara horizontal setinggi dada dengan menyelipkan satu lengan di bawah kepala dan leher, sementara lengan lainnya di bawah pantat dan pinggul. Dengan hati-hati geser tangan di bawah leher dan kepala sehingga leher bayi bertumpu pada lekukan siku dan letakkan di bagian bawah sebagai penyangga.

Baca juga : Bentuk Gendongan Bayi Ini Cocok untuk Moms yang Aktif

9. Hindari Mengguncang Bayi
Saat menggendong bayi, hindari mengguncang-guncangkan tubuhnya. Mengguncang bayi berlebihan dapat menyebabkan perdarahan otak, bahkan berujung pada kematian. Hal ini dikenal dengan sebutan shaken baby syndrome (SBS). Selain mengguncang, tindakan lain seperti melempar dan menjatuhkan tubuh bayi juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Sindrom bayi terguncang ini dapat terjadi hingga anak berusia 5 tahun, namun bayi baru lahir usia 6-8 minggu yang paling berisiko. Beberapa kondisi tertentu juga meningkatkan risiko SBS, yaitu pada bayi dengan kebutuhan khusus atau memiliki kondisi tertentu, misalnya kolik.

Ketidaktahuan orang tua atau pengasuh bayi seringkali menyebabkan cedera pada bayi karena terlalu kencang diguncang. Mengayun ataupun mengangkat bayi dalam interaksi normal tidak berbahaya, hanya saja jangan sampai mengguncang bayi dalam kondisi apa pun.

Cara menggendong bayi baru lahir memang harus benar-benar diperhatikan. Tapi, hindari rasa ragu ataupun khawatir berlebihan, karena dapat membuat bayi tidak nyaman. Nikmati saat menggendong bayi, sambil melihat setiap gerak dan tingkahnya. Berikan dukungan pada kepala dan leher bayi dengan satu tangan dan dukung pantat dengan tangan lainnya. Gendong bayi sedikit di bawah dada sehingga bayi menghadap Mama. Jangan khawatir jika MOMS belum berpengalaman, sering menggendong akan membuat menjadi terbiasa.

Dapatkan gendongan yang tepat untuk si Kecil hanya di www.mooimom.id ya! Selamat mencoba!

Bagikan Artikel: