mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

6 Makna di Balik Rewel Bayi, Moms Sudah Tahu?

6 Makna di Balik Rewel Bayi, Moms Sudah Tahu?

Merengek sepanjang malam, kadang terdengar seperti merintih, kadang juga menangis keras. Itulah kondisi rewel yang umum ditemui pada fase-fase pertumbuhan bayi.

Pada saat tertentu, gendongan Moms akan sangat ampuh meredakan rintihannya, tapi ada kalanya dekapan nyaman pun tidak menenangkan sang bayi. Oleh karenanya, penting bagi Moms mengenal makna bayi rewel, untuk memberikan respons-respons yang memang dibutuhkannya.

Para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Michele Bolan, dari Universitas Federal Santa Catarina, di Brazil mengkaji, mayoritas bayi rewel karena tumbuh gigi. Jika Moms menemukan kondisi bayi tanpa disertai demam, batuk, atau gejala penyakit lain, cek pertumbuhan giginya.

“(Hasil penelitian), bahwa tumbuh gigi paling menyebabkan bayi lebih sedikit cranky, lebih banyak ngiler, dan menggosok gusi mereka yang kesal. Tubuhnya pun menghangat, meski tidak sampai demam tinggi.”

Demikian seperti dikutip dari jurnal Bolan tentang studi histopatologis resorpsi fisiologis dan patologis pada gigi primer manusia. Ia menyatakan, jika panasnya tidak melewati angka 38 derajat Celcius, maka itu suhu hangat akibat tumbuh gigi, bukan karena sakit.

Artikel terkait: 5 Cara Sederhana Membuat Bayi Bahagia, Sudah Coba Semua?

Makna di Balik Rewel Bayi

Moms, bayi rewel itu ternyata punya banyak sebab lho. Bukan serta merta karena lapar atau haus. Ada beberapa penyebab lain yang membuat bayi rewel. Nah, agar tidak bingung, yuk langsung simak ulasan mengenai makna di balik rewel bayi di bawah ini.

1. Lapar

Kelaparan adalah alasan utama mengapa bayi menangis, terutama bayi yang baru lahir. Pada bayi yang disusui ASI, nutrisinya jauh lebih cepat terserap dari konsumsi susu formula.

Jika sudah memasuki fase makanan pendamping ASI, saat rewel, tawarkanlah makanan atau cemilan untuk disantap. Namun jika masih menolak, tengoklah penyebab rewel lainnya.

2. Kolik

Ketika bayi menangis selama berjam-jam dengan bunyi konstan pada sore hari, ini bisa menunjukkan gejala kolik. Alasan kolik tidak diketahui.

Beberapa penelitian mengaitkannya dengan gas yang terperangkap atau kejang otot di perut. Yang mungkin membantu bayi meredakan koliknya adalah konsumsi probiotik.

Berilah probiotik pada campuran susu, MPASI, atau air putih sesuai dosis bayi untuk mengurangi koliknya.

3. Lelah

Bayi tidak bisa mengkomunikasikan kelelahannya atau stres pada suatu hal, kecuali dengan rewel. Sementara, ia sulit beritirahat pada waktu yang tepat.

Ketika mereka lelah, tubuh memproduksi adrenalin dan kortisol yang membantu mereka tetap terjaga. Sebuah pijatan halus di punggung, kaki, betis, dan lengan, akan sangat membantunya rileks.

4. Terstimulasi

Stimulasi berlebih terjadi ketika seorang anak dibombardir dengan lebih banyak pengalaman, sensasi, kebisingan, dan aktivitas yang tidak dapat mereka atasi.

Ini biasanya menyebabkan banyak menangis karena mereka tidak dapat memproses semua pengalaman baru ini.

Cara terbaik untuk membantu anak-anak yang terstimulasi adalah dengan memberikan mereka waktu tenang, dan bawa ke lingkungan yang membuat mereka merasa aman.

5. Sakit

Jika bayi menangis untuk jangka waktu yang lama tanpa dapat mengidentifikasi penyebabnya, mereka mungkin tidak sehat.

Disebutkan di awal artikel, bayi juga mungkin sakit gigi karena tumbuh. Kita perlu menenangkannya, memberi teether, sampai pemberian obat.

Untuk bayi dan balita, menangis adalah cara berkomunikasi bahwa mereka tidak sehat atau kesakitan karena infeksi telinga atau demam. Harap bawa mereka ke dokter untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah ini ya, Moms.

6. Tidak Nyaman

Bayi bisa saja mengatakan bahwa mereka merasa terlalu panas, terlalu dingin, bahwa mereka basah dan perlu mengganti popok atau bahkan mereka memiliki gigitan serangga, melalui rewelnya.

Pada kondisi ini, bayi menyatakan bahwa mereka membutuhkan kenyamanan, perhatian. Bayi terutama membutuhkan semua pelukan, jaminan dan kontak fisik. Sentuhan memfasilitasi perkembangan otak dan perkembangan kognitif.

Nah, itulah beberapa makna di balik bayi rewel. Di usianya yang sekarang, bayi hanya bisa berkomunikasi lewat tangisan. Jadi, Moms harus yang lebih aktif untuk mencari penyebabnya.

Bagikan Artikel: