mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

4 Ciri-Ciri Produksi ASI Berkurang, Pertandanya Tampak dari Keseharian Si Kecil

4 Ciri-Ciri Produksi ASI Berkurang, Pertandanya Tampak dari Keseharian Si Kecil

Hal apa yang turut disarankan dokter, tak lama sesudah Moms menyelesaikan proses persalinan?

Pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif.

Proses awal pemberian ASI eksklusif dinamai Inisiasi Menyusui Dini atau IMD. Waktu terbaik IMD adalah 60 menit pertama atau satu jam sesudah bayi lahir. Dalam proses IMD, bayi akan, secara mandiri, mencari untuk kemudian menemukan puting payudara ibu. Maka ia mulai membuka mulut, mengulum puting ibu dan menyusu.

Bungah rasanya melihat Si Kecil mulai menyusu. Namun, adakalanya pula, kegembiraan itu berubah menjadi kekhawatiran. Itulah saat produksi ASI berkurang. Kenali ciri-cirinya di bawah ini, ya, Moms. Dengan begitu, Moms memahami bagaimana harus mengatasinya.

Ciri-Ciri Produksi ASI Berkurang

1. Berat badan bayi nyaris tak bertambah

Ciri termudah untuk memastikan produksi ASI berkurang adalah dengan memeriksa perkembangan Si Kecil. Apabila berat badan bayi nyaris tak bertambah selama beberapa waktu dan, sebaliknya, semakin menyusut, kemungkinan ia kekurangan asupan ASI. Lekas berkonsultasi ke dokter ketika pertanda ini muncul.

2. Si Kecil jarang buang air kecil

Lumrahnya, bayi yang baru berusia beberapa hari akan kerap buang air kecil. Volume cairan yang dikeluarkan pun banyak. Ketika seharian Si Kecil tak kunjung buang air kecil, bisa jadi cairan ASI Moms sedang berkurang. Ia kekurangan asupan nutrisi.

Ternyata pertandanya tak hanya tentang sama sekali tak buang air kecil. Moms juga dapat mengecek warna urine nya. Warna urine yang normal pada Si Kecil cenderung bening atau kekuning-kuningan. Jika warna urine nya tak jernih dan agak gelap, mungkin sekali ia kekurangan asupan ASI.

3. Bayi jarang buang air besar

Sudahkah Si Kecil buang air besar hari ini? Jika belum juga, ada kemungkinan pasokan cairan ASI Moms tengah menyusut. Secara umum, tinja bayi berbentuk encer. Warnanya cenderung oranye. Tak kunjung buang air besar, ditambah warna tinja yang cenderung gelap, bisa menjadi pertanda ia tengah kekurangan ASI.

4.  Si Kecil lebih rewel dibanding kemarin

Sesekali saat menyusui bayi, tengoklah ia. Apakah ia tampak masih kelaparan? Apakah ia sebentar-sebentar menangis di sela-sela menyusu? Jika ya, kemungkinan cairan ASI Moms sedang menyusut. Sesudah waktu menyusu dan menyusui selesai, cek kembali Si Kecil, ya. Jika ia masih saja rewel, sebaiknya Moms segera berkonsultasi ke dokter. Oh, ya, Moms. Bayi rewel tak melulu tentang kekurangan asupan ASI. Ada beberapa penyebab lainnya. Cari tahu di sini, ya.

5. Bayi mudah sakit

Kekurangan asupan ASI secara perlahan berpengaruh terhadap sistem kekebalan tubuh bayi. Ia menjadi anak yang mudah sakit. Yang paling sering terjadi adalah, mudah sekali tertular flu. Selain itu, sistem pencernaannya gampang bermasalah, yang membuatnya rentan terkena diare.


Baca Juga:
7 Cemilan Pelancar ASI untuk Ibu Menyusui


 

Sementara, pada sisi Moms, pertanda ASI menyusut sebetulnya dapat diperhatikan pula dari bentuk tubuh masing-masing. Coba periksa bentuk payudara Moms sebelum menyusui. Adakah perubahan, misalnya menjadi lebih kencang dan berisi? Jika tidak, kemungkinan cairan ASI Moms hanya sedikit.

Pasokan cairan ASI yang kuantitasnya cukup akan membuat payudara Moms terasa lebih kencang dan padat. Selama menyusui, pelan-pelan bentuk payudara pun akan sedikit lebih kendur dan lembek. Jika sesudah menyusui ternyata masih kencang dan berisi juga, barangkali cairan ASI Moms menyusut, atau seret. Jangan ragu berkonsultasi ke dokter, ya.

$[banner_single]$

Bagikan Artikel: