mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

4 Cara Menghilangkan Benjol di Kepala Bayi, Ampuh Moms!

4 Cara Menghilangkan Benjol di Kepala Bayi, Ampuh Moms!

Jatuh, terbentur, dan benjol adalah bagian tak terhindarkan dari perkembangan kemampuan motorik dan kemandirian anak. Si Kecil mungkin juga mengalami benjol di kepala bayi.

Meski Moms sudah berusaha mengawasi dan menjaga anak sekuat tenaga, tetap saja anak bisa jatuh dari kursi, tempat tidur, ayunan, tangga, sepeda, atau karena berlari-lari, terutama yang berusia di bawah empat tahun.

Kepala benjol juga kerap ditemukan pada bayi yang sedang belajar merangkak dan berjalan. Benjol di kepala bayi biasanya disebabkan oleh karena mereka terlalu bersemangat untuk merangkak atau berjalan, sehingga terbentur benda padat di sekitarnya.

Sebuah studi oleh Motts Children Hospital menjelaskan bahwa kaki anak-anak kecil agak lebih pendek dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Ini membuat pusat gravitasi anak lebih dekat ke kepala daripada pusat gravitasi orang dewasa. Anak-anak kecil lebih mungkin mengalami kecelakaan atau jatuh saat mereka mempelajari keterampilan baru seperti berjalan, berlari, dan melompat.

Maka banyak anak kecil mengalami benturan di kepala saat proses ini terjadi. Ini menyebabkan kulit kepala mengalami cedera dan benjolan mulai timbul.

Lalu, apakah benjol di kepala bayi berbahaya? Bagaimana cara menghilangkan benjol di kepala bayi? Simak lebih lanjut penjelasannya berikut ini, Moms.


Baca Juga: 

Timbul Benjolan, Waspada Lipoma Pada Bayi


 

Berbahayakah Benjol di Kepala Bayi?

Benturan di kulit kepala, dapat menyebabkan pendarahan cukup banyak. Ini karena pembuluh darah di kepala relatif lebih banyak dibandingkan bagian tubuh lainnya.

Menurut Indonesian Pediatric Society, benjolan di kepala dianggap berisiko tinggi apabila didapatkan penurunan kesadaran, anak gelisah, dan gejala kelainan saraf pada kepala.

Ditemukan garis retak, ubun-ubun menonjol, muntah-muntah dan kehilangan kesadaran lebih dari satu menit. Perlu tindakan medis segera untuk mendapatkan pertolongan pertama, ya Moms!

Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC), jatuh adalah penyebab cedera kepala nomor satu pada anak berusia di bawah 9 tahun. Hal ini bisa mengakibatkan benjol.

Meski terlihat mengerikan, benjol di kepala bayi tidak selalu berarti anak terluka serius. Kebanyakan bengkak di kepala menonjol karena tengkorak anak berada tepat di bawah kulitnya. Namun kebanyakan benjolan di kepala bayi terjadi karena ulah ketidaksengajaan seperti jatuh dari sepeda, berlari-lari, bermain dan ketika merangkak.

"Benjolan kepala akibat jatuh paling sering terjadi pada anak-anak usia prasekolah. Ini karena mereka memiliki kepala besar yang tidak proporsional, mengembangkan koordinasi otot dan memiliki rasa yang tidak memadai tentang aktivitas yang berpotensi berbahaya," ujar Dawn. D. Johnson, Medical Director of Children's Health.

Jadi Moms tidak perlu khawatir yang berlebihan ketika Si Kecil tidak merasakan reaksi setelah mengalami benturan.

Cara Menghilangkan Benjol di Kepala Bayi

Benjol di kepala adalah hal biasa, terutama pada bayi yang baru belajar berjalan. Meskipun benjolan di kepala terlihat menakutkan, itu tidak berarti bahwa bayi terluka parah. Ada banyak cara menghilangkan benjol di kepala bayi salah satunya dengan mengompres dengan air dingin atau es batu.

Ketika pembengkakan terjadi di kepala, sebagian besar menonjol ke luar karena tengkorak bayi hanya di bawah kulit. Berikut adalah cara menghilangkan benjol di kepala bayi:

  1. Untuk membantu benjolan mengempes, bungkus es dengan handuk tipis dan kompres benjolan itu selama dua hingga lima menit.
  2. Susui bayi atau bacakan buku kesayangannya selama proses pengompresan ini untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa tidak nyaman.
  3. Jika Moms merasa bayi terganggu oleh benjolan itu, konsultasikan dengan dokter apakah Moms bisa memberikan acetaminophen atau ibuprofen dengan dosis yang sesuai. Obat itu bisa meredakan rasa sakit si Kecil.
  4. Ketika bayi terjatuh, cobalah untuk tidak bereaksi berlebihan. Langsung bergegas ke sisinya setiap kali ia tersandung akan membuat bayi tidak percaya diri. Jika bayi kesal, buat bayi tenang dan dorong dia untuk bangkit kembali.

Benjolan kecil dan memar adalah bagian tak terhindarkan dari pengembangan keterampilan motorik dan kemandirian. Selama bayi berada di bawah pengawasan orang dewasa dan area bermainnya bebas dari tangga, tepi yang tajam, dan bahaya lainnya, kebanyakan jatuh tidak akan menyebabkan cedera serius.

Namun, jatuh adalah penyebab nomor satu dari cedera yang tidak disengaja pada anak-anak, dan 1 dari 3 kecelakaan ini dapat dicegah.

Jika Moms mampu menghentikan pendarahan dengan tekanan lembut, tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila Si Kecil mengalami benjol di kepala bayi.

Baca Juga: Timbul Benjolan, Waspada Lipoma Pada Bayi Kotak Masuk

Apa Dampak Benjol di Kepala Bayi?

Menurut Harvard Medical School melansir Verywellfamily, 90% cedera kepala masa kanak-kanak dianggap ringan, dan biasanya hanya perawatan di rumah yang dibutuhkan.

Benjol di kepala bayi kerap terjadi di saat masa pertumbuhan mereka.

"Tanda-tanda kondisi serius terjadi adalah ketika dalam 24 jam pertama setelah cedera, tetapi gejala yang jarang dapat muncul sekitar 72 jam setelah trauma kepala," jelas Dr. Johnson.

Jadi, penting untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan yang mungkin mengindikasikan cedera serius.

Berikut beberapa hal yang mungkin terjadi setelah benjolan kecil:

1. Menangis

Bayi adalah manusia paling sensitif dalam merasakan luka di tubuhnya.

Saat bayi terbentur kepalanya, hal pertama yang biasanya terjadi adalah bayi akan menangis. Ini adalah reaksi normal ketika sesuatu yang mengejutkan, tidak nyaman, dan mungkin menyakitkan terjadi pada mereka.

Setelah menangis, mereka mungkin menghabiskan waktu 15-30 menit untuk terlihat lebih tenang atau menyendiri. Ini juga merupakan reaksi normal terhadap cedera ringan, termasuk benjol di kepala bayi.

2. Benjolan Berwarna Merah

Benjolan pada bayi biasanya berubah kemerahan. Namun tak sedikit ada juga yang mengeluarkan darah.

Bahkan luka kecil pun bisa menghasilkan jumlah darah yang mengejutkan pada bayi. Hal ini dikarenakan terdapat banyak pembuluh darah di dekat permukaan kulit di kulit kepala.

Jika Moms mampu menghentikan pendarahan dengan tekanan lembut, tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila Si Kecil mengalami benjol di kepala bayi.

3. Benjolan Menyerupai Telur

Dalam beberapa menit atau jam, mungkin benjol di kepala bayi akan terlihat seperti "telur angsa". Ini mulai terbentuk di tempat benjolan itu terjadi.

Ini bisa menjadi agak besar, tetapi biasanya tidak perlu dikhawatirkan, selama bayi masih dalam kondisi baik-baik saja.

4. Benjolan Tidak Biasa

Jika benjol di kepala bayi menyebabkan bagian tubuh lain merasakan nyeri atau sakit, ini petanda hal yang serius. Terutama pada bagian leher atau tulang belakang terasa nyeri pasca benturan, kemungkinan bayi mengalami cedera serius.

Segera kunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan optimal, ya.

5. Perubahan Perilaku

Apabila pasca benturan dan menyebabkan benjol di kepala bayi, ia akan menangis dan merasa kesakitan. Namun, apabila bayi terus-terusan rewel dan nangis dari biasanya, kemungkinan sesuatu terjadi.

Apalagi ketika Si Kecil menolak makan, muntah-muntah, rewel, maka ini kondisi yang perlu dikhawatirkan. Takutnya terjadi kondisi kesehatan lain yang berawal dari benjolan di kepala.

Demi memberikan rasa nyaman selama masa penyembuhan benjol pada bayi, berikan bantal yang empuk dan halus ya Moms seperti MOOIMOM Baby Pillow. Terbuat dari serat bamboo yang halus sehingga mampu menyerap keringat bayi dengan sempurna.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya!

Bagikan Artikel: