mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Tips Memilih Teether yang Aman untuk Bayi, Jangan Asal Pilih Ya Moms!

Tips Memilih Teether yang Aman untuk Bayi, Jangan Asal Pilih Ya Moms!

Selalu ada hal baru tentang si Kecil setiap harinya, termasuk pertumbuhan gigi baru yang terlihat menggemaskan. Beberapa bayi tumbuh gigi pertamanya di usia tiga atau empat bulan, namun ada juga yang baru mendapatkan gigi pertamanya di usia 14-15 bulan.

Di usia inilah, bayi biasanya mulai merasa tidak nyaman karena rasa nyeri pada pertumbuhan giginya dan lebih sering menggigit barang-barang di sekitarnya.

Teether menjadi salah satu pilihan Moms agar gusi si Kecil nyaman selama proses tumbuh gigi. Namun, Moms juga harus cukup jeli memilih teether.

Nah, agar gusi si Kecil tetap nyaman dengan teether yang aman, Moms harus memahami cara memilih teether. Apa saja? Yuk kita simak penjelasan di bawah ini!

1. Bentuk Teether

Dalam memilih teether yang aman, ada baiknya berukuran cukup besar, sehingga teether tidak bisa masuk seluruhnya ke mulut bayi yang dapat menimbulkan risiko tersedak.

Pastikan juga tidak ada bagian-bagian yang mudah terlepas agar tidak tertelan. Kekuatan teether juga perlu dipertimbangkan, Moms. Jika teether terbuat dari kain, Moms perlu memeriksa jahitan teether harus cukup kuat untuk menjaga isinya tidak mudah keluar.

Sedangkan teether berbahan kayu harus halus di segala sisinya tanpa ada ujung yang tajam. Teether berbahan kayu lunak akan lebih direkomendasikan karena tidak mudah pecah.

Baca Juga: Bayi Tumbuh Gigi, Ini Manfaat Teether untuk Mendukung Pertumbuhannya

2. Bahan Teether

Hindari teether bayi yang mengandung bahan-bahan kimia berikut ini:

  • Bisphenol-A (BPA) yang memiliki efek pada neurobehavioral (berkaitan dengan emosi, perilaku, dan perkembangan bayi) serta pengembangan endokrin (sistem tubuh yang mengelola hormon). Untuk itu, pilihlah teether bayi dengan label BPA free.
  • Phthalates yang dapat ditemui pada PVC dan kerap dihubungkan dengan masalah asma serta penyakit alergi. Pilihlah teether bayi yang bebas PVC.
  • Bahan pewarna pada teether bayi juga dapat mengganggu kesehatan si kecil. Pastikan pewarna teether bayi bebas racun (non-toxic) dan bebas timbal (lead free).

3. Beri Perhatian Khusus pada Teether Bayi Berisi Cairan atau Gel

Jenis teether bayi ini biasanya dirancang untuk didinginkan dengan maksud mengurangi rasa nyeri pada gusi dan gigi bayi saat menggigitnya.

Namun perhatikan jika Moms memberikan teether bayi ini, agar cairan dan gelnya tidak tertelan saat mungkin teether bocor. Karena cairan atau gel di dalam teether bisa mengandung bakteri membahayakan bagi Si Kecil.

4. Kebersihan Teether

Pastikan teether yang Moms pilihkan untuk Si Kecil akan mudah dibersihkan dan cek juga rekomendasi pencucian yang tepat pada kemasan teether, mengenai apakah boleh disterilisasi atau hanya dicuci biasa.

5. Area Bermain Teether

Teether dengan banyak area bermain, akan lebih bertahan lama dipegang oleh Si Kecil. Meski banyak permainan pada teether, namun pastikan berat teether tetap ringan untuk digenggam Si Kecil. Karena bayi di usia ini biasanya belum memiliki genggaman yang cukup kuat.

6. Sertifikasi

Saat memilih teether yang aman pastikan teether memiliki sertifikasi keselamatan yang memadai. Untuk di Indonesia, harus sudah lolos uji SNI.

Sedangkan menurut thenewageparents.com, beberapa sertifikasi keselamatan lainnya dari beberapa negara, ada ASTM F963 untuk Amerika Serikat dan EN71 untuk Eropa, jika Moms membeli teether di luar negeri.

Itulah beberapa tips dalam memilih teether yang aman untuk bayi. Selamat berburu teether yang menarik untuk Si Kecil ya, Moms!

Bagikan Artikel: