mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Tabel Acuan Berat Badan Janin WHO Berdasarkan Karakteristik Ibu

Tabel Acuan Berat Badan Janin WHO Berdasarkan Karakteristik Ibu

Mortalitas dan morbiditas perinatal terus menjadi tantangan kesehatan utama global. Di pelbagai negara berkembang, isu penurunan pertumbuhan janin memicu Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menempatkan masalah ini sebagai prioritas. Bekerja sama dengan peneliti PLOS Medicine, WHO akhirnya merilis grafik pertumbuhan janin yang bisa menjadi acuan di berbagai negara.

Terdapat 10 negara yang diikutkan dalam penelitian. Masing-masing adalah Argentina, Brazil, Republik Demokratik Kongo, Denmark, Mesir, Prancis, Jerman, India, Norwegia dan Thailand. India dan Thailand mewakili negara berkembang di kawasan Asia.

Studi menemukan pertumbuhan janin sampai batas tertentu turut dipengaruhi karakteristik ibu. Misalnya usia, tinggi badan, berat badan dan paritas. Sedangkan faktor yang memengaruhi dari janin itu sendiri adalah jenis kelamin.

Nutrisi yang turut diamati di setiap negara responden pada akhirnya berpengaruh pula pada pertumbuhan janin. WHO berharap tabel acuan berat badan di 10 negara ini dapat membantu pemerintah untuk memetakan sumber daya apa yang sekiranya kurang, untuk mendukung perkembangan bayi dalam kandungan.

 

Mengapa Studi ini Dilakukan?

Ukuran kecil bayi saat lahir—termasuk berat dan tinggi badan—dikaitkan dengan kematian perinatal, morbiditas anak, dan risiko kesehatan orang dewasa. Semuanya merupakan tantangan kesehatan global utama yang diprioritaskan WHO.

Estimasi ultrasonografi berat janin sebelum lahir saat ini sangat banyak digunakan dalam praktik klinis, dan, meskipun penting untuk identifikasi dan pengelolaan kehamilan berisiko tinggi, rentang referensi saat ini yang digunakan di seluruh dunia sebagian besar didasarkan pada populasi tunggal dari beberapa negara berpenghasilan tinggi. dan karena itu penerapan umum yang tidak pasti.

Oleh karena itu WHO meminta grafik pertumbuhan janin baru berdasarkan beberapa populasi yang akan tersedia untuk penggunaan umum dan pada saat yang sama memberikan dasar bagi inisiatif yang berkembang untuk mencegah penyakit tidak menular dan mempromosikan program hidup sehat yang dimulai sebelum kelahiran.

 

Apa yang Peneliti Lakukan dan Temukan?

Secara keseluruhan, 1.387 wanita sehat dengan kehamilan berisiko rendah dan latar belakang gizi dan sosial yang tidak terbatas dari 10 negara di Afrika, Asia, Eropa, dan Amerika Selatan dimasukkan dalam studi longitudinal pertumbuhan janin.

Selama kehamilan, pengukuran ultrasound berulang digunakan untuk menetapkan grafik pertumbuhan janin internasional untuk lingkar kepala dan perut, panjang tulang paha, dan berat janin, diperkirakan menggunakan kombinasi dari tiga pengukuran.

Baca juga: Kapan Harus Menentukan Waktu USG?

Pertumbuhan janin menunjukkan variasi alami yang cukup besar, berbeda secara signifikan antar negara. Pertumbuhan sebagian kecil dipengaruhi oleh usia ibu, tinggi badan, berat badan, dan paritas, dan oleh jenis kelamin janin.

Demikian pula, berat lahir bervariasi secara signifikan antar negara, bahkan setelah dilakukan penyesuaian akan perbedaan panjang kehamilan. Berikut tabel acuan khusus India dan Thailand, dua negara yang secara geografis mirip dengan Indonesia.

Karakteristik

Thailand 

India

Berat badan janin

Trimester I

2,9 kg

2,6 kg

Trimester II

3,1 kg

2,9 kg

Trimester III

3,4 kg

3,2 kg

Sumber: The World Health Organization Fetal Growth Charts

Pastikan nutrisi Moms selalu terjaga semasa kehamilan, ya. Salah satu produk yang dapat melengkapi kebutuhan nutrisi semasa mengandung adalah Prenavita Milk Vanilla. Suplemen berupa serbuk ini bisa diperoleh melalui situs Mooimom. Di Mooimom, Moms dapat memilih tak hanya kebutuhan sendiri, melainkan juga Si Kecil, kelak.

Bagikan Artikel: