mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bagaimana Cara Program Hamil Alami yang Benar? Simak di Sini

Bagaimana Cara Program Hamil Alami yang Benar? Simak di Sini

Jika saat ini mungkin Moms adalah salah satu yang sedang berjuang melawan masalah ketidaksuburan jenis apa pun atau sedang berpikir untuk memulai program untuk hamil, Moms harus memeriksanya terlebih dulu. Memastikan kondisi kesehatan dan kesuburan Moms dan Dads adalah hal penting sebelum merencanakan kehamilan. Tidak masalah jika Moms berusia 20-an atau 30-an, tips ini bisa membantu menambah peluang program hamil alami.

Perlu Moms ketahui, cara menjalankan program hamil alami bukan hanya tentang berhubungan intim pada waktu yang tepat, tapi juga tentang menciptakan lingkungan yang sempurna, sehingga pada saat sel sperma dari pria bertemu dengan sel telur dari wanita, embrio yang sehat akan tumbuh menjadi bayi yang sehat. Berikut ini cara program hamil alami dengan benar, dilansir dari situs  healthline.

Baca Juga: Tips Aman dan Waktu yang Tepat Melakukan Seks Pasca Operasi Caesar

Cara Program Hamil Alami

Kesuburan seseorang dapat ditingkatkan dengan melakukan kebiasaan atau pola hidup yang baik. Berikut ini cara alami yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk meningkatkan kesuburan supaya cepat hamil dengan cara alami.

1. Sarapan

Sarapan dipercaya dapat membantu wanita mengatasi masalah kesuburan. Satu studi menemukan bahwa wanita yang sarapan lebih banyak dapat meningkatkan efek hormonal sindrom ovarium polikistik (PCOS) yang menjadi penyebab utama pembentukan kesuburan.

Pada akhir studi, para wanita ini pun tercatat mengalami ovulasi lebih banyak serta menunjukkan peningkatan kesuburan daripada yang makan sarapan lebih sedikit dan makan malam lebih banyak.

Namun penting untuk diperhatikan, meningkatkan porsi sarapan ini harus seimbang dengan porsi makan malam. Karena jika tanpa mengurangi porsi makan malam, maka kemungkinan besar akan menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan.

2. Kurangi Makan Karbohidrat Olahan

Karbohidrat memang penting, namun tidak untuk karbohidrat olahan. Karbohidrat olahan pun memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi. Selain itu, ini juga diserap dengan sangat cepat, sehingga dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin secara signifikan.

Insulin secara kimiawi mirip dengan hormon ovarium. Hormon-hormon ini bekerja membantu sel telur wanita menjadi matang. Peningkatan insulin yang konsisten dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit hormon reproduksi karena dianggap tidak membutuhkannya.

Apabila hal tersebut terjadi, maka ini dapat berkontribusi pada kurangnya pematangan sel telur dan ovulasi. Mengingat bahwa sindrom ovarium polikistik atau PCOS juga dikaitkan dengan tingkat insulin yang tinggi, maka karbohidrat olahan benar-benar dapat memperburuk keadaan.

3. Konsumsi Lebih Banyak Serat

Serat berfungsi membantu tubuh membuang kelebihan hormon, dan menjaga keseimbangan gula darah. Selain itu, jenis serat tertentu pun dapat bantu menghilangkan kelebihan estrogen dengan mengikatnya di usus dan dikeluarkan dari tubuh sebagai produk limbah.

Serat yang dapat larut dari buah seperti alpukat, ubi jalar, gandum, dan buah-buahan diketahui memiliki tingkat estrogen dan progesteron yang lebih rendah. Beberapa contoh makanan berserat tinggi lainnya ialah biji-bijian, sayuran, dan kacang-kacangan.

Bagi wanita dewasa, asupan serat harian yang direkomendasikan adalah 25 gram (gr) per hari. Sedangkan bagi pria dibutuhkan sebanyak 31 gram.

Baca Juga: Wajarkah Muncul Flek Coklat saat Hamil Muda? Begini Penjelasannya

4. Stop KB dan Alat Kontrasepsi Lainnya

Hentikan penggunaan alat kontrasepsi apa pun, seperti kondom, pil KB, suntik KB, spiral, atau implan, beberapa bulan sebelum Moms  dan Dads memulai program hamil.

Pada wanita yang telah mengonsumsi kontrasepsi oral dalam waktu yang lama, tubuh mungkin membutuhkan waktu hingga beberapa kali siklus menstruasi agar bisa mulai berovulasi secara teratur lagi dan siap untuk hamil.

5. Deteksi Masa Subur

Mengetahui masa subur atau waktu terjadinya ovulasi dan berhubungan intim pada hari-hari tersebut dapat meningkatkan kesempatan untuk hamil. Ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum menstruasi dimulai. Sebagai alat bantu untuk mengenali masa subur, Moms bisa menggunakan alat prediksi ovulasi atau metode suhu basal tubuh.

6. Meningkatkan Frekuensi Hubungan Intim

Sperma dapat bertahan hidup dalam rahim dan saluran telur selama 2–3 hari, sedangkan sel telur hanya bisa bertahan hidup selama 12–24 jam. Berhubungan intim 2–3 hari sebelum Moms berovulasi akan memperbesar kesempatan hamil.

Berikut adalah cara yang bisa ditempuh:

  • Lakukan hubungan intim beberapa kali dalam seminggu, segera setelah Moms berhenti menstruasi.
  • Lakukan hubungan intim setiap 2 hari sekali, dimulai sekitar hari ke-10 setelah selesai menstruasi.

7. Tambahkan Suplemen

Jika mengonsumsi multivitamin, maka wanita kemungkinan kecil mengalami infertilitas ovulasi. Bila Moms sedang dalam program hamil, akan lebih tepat lagi bila mengonsumsi suplemen dengan kandungan asam folat seperti  PRENAVITA Milk Vanilla.

Karena pada faktanya, diperkirakan sebanyak 20 persen infertilitas ovulasi dapat dihindari jika wanita mengkonsumsi 3 atau lebih suplemen multivitamin per minggu. Mikronutrien yang ditemukan dalam vitamin diketahui memiliki peran penting dalam meningkatkan kesuburan.

Dapatkan PRENAVITA Milk Vanilla di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

Bagikan Artikel: