mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Polusi Udara Bisa Mengganggu Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Polusi Udara Bisa Mengganggu Kesehatan Ibu Hamil dan Janin

Polusi udara mengandung banyak zat berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan, termasuk kesehatan ibu hamil dan janin. Lantas risiko gangguan kesehatan apa saja yang bisa terjadi akibat polusi udara pada ibu hamil?

Kualitas udara yang Bumil hirup sehari-hari berpengaruh pada kesehatan tubuh serta kondisi Si Kecil dalam kandungan. Polusi udara membuat kualitas udara menjadi buruk. Selain mengganggu pernapasan ibu hamil, polusi udara juga memiliki dampak yang buruk terhadap janin dalam kandungan.

Dampak Polusi Udara untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Polusi udara dapat berasal dari gas buangan kendaraan bermotor, asap rokok, debu, hingga aroma atau gas dan uap bahan kimia, termasuk dari cat rumah. Jika terus menerus terpapar polusi udara, Bumil dapat mengalami berbagai gangguan kesehatan. Hal ini terjadi karena polutan yang mengotori udara dapat terhirup Bumil, masuk ke dalam paru-paru, membuat saluran pernapasan meradang, bahkan masuk ke dalam peredaran darah.

Secara khusus pada ibu hamil, polusi udara bisa berbahaya bagi plasenta yang menyediakan oksigen, darah, dan nutrisi bagi janin dalam kandungan. Lebih lanjut, polusi udara bisa mengakibatkan gangguan kehamilan dan janin seperti:

Peradangan dalam rahim

Semakin besar paparan polusi udara terhadap Bumil, semakin tinggi juga risiko Bumil mengalami peradangan dalam rahim (intrauterine inflammation). Kondisi ini paling berbahaya jika terjadi di trimester pertama dan merupakan salah satu penyebab utama bayi mengalami kelahiran prematur, asma, dan autisme.

Berat badan lahir rendah

Polusi udara dianggap sebagai salah satu penyebab bayi lahir dengan berat badan kurang dari normal. Kondisi ini lebih banyak terjadi di kota-kota besar yang padat penduduk, dengan kualitas udara yang buruk.

Kelahiran prematur

Kelahiran prematur dapat terjadi karena banyak faktor. Salah satunya adalah paparan polusi udara. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa 18% kasus kelahiran prematur berhubungan dengan polusi udara. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena bayi yang lahir prematur lebih berisiko mengalami gangguan saraf dan kecacatan.

Baca juga : Pendarahan Masa Kehamilan Apakah Normal ? 

Autisme

Ada peneliti yang menemukan bahwa paparan bahan tertentu dalam polusi udara, dengan kadar yang tinggi, akan menyebabkan anak lebih berisiko mengalami autisme. Salah satu kondisi yang dapat menyebabkan tingginya paparan polusi udara pada ibu hamil adalah tinggal di tepi jalan raya.

Selain itu, polusi udara dapat memperburuk kondisi asma pada ibu hamil yang memang sudah memiliki penyakit ini. Jika tidak ditangani, asma dapat menyebabkan janin kurang oksigen, lambat berkembang, serta lahir prematur atau lahir dengan berat badan rendah. Selain itu, bahan pencemar udara yang masuk ke dalam plasenta juga dapat meningkatkan risiko janin mengalami asma di kemudian hari.

Bagikan Artikel: