mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Sebagian Besar Akibat Kontraksi Otot

Penyebab Perut Kedutan Saat Hamil, Sebagian Besar Akibat Kontraksi Otot

Kehamilan penuh dengan berbagai gejala aneh. Ada yang familier, seperti kelelahan, mual. Kemudian muncul gejala yang membuat Moms berpikir, "Oke, ini aneh atau normal?"

Gejala super aneh lainnya datang sebagai kejutan total. Seperti, bisakah Moms merasakan perut berdenyut atau kedutan saat hamil? Rasanya agak gila sekaligus mengagumkan. Bayangkan saja, perut, kok, kedutan?

Perut berkedut saat hamil bisa dipicu beragam penyebab yang mendahuluinya. Namun, sebagian besar akibat kontraksi pada otot perut. Kontraksi timbul sebagai bagian dari perubahan hormon semasa kehamilan. Ada beberapa penyebab lain kontraksi pada perut selama kehamilan.

Moms sedang mengalami kontraksi Braxton-Hicks

Mengimbuh nama dokter yang pertama kali menjabarkan detail kontraksinya, tanda-tanda “persalinan palsu” ini mulai muncul pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Ya, anggap saja sebagai latihan menjelang persalinan.

Biasanya kontraksi Braxton-Hicks muncul pada sore atau malam hari, saat Moms telah menyelesaikan rutinitas harian. Kontraksi ini normal terjadi dan bukanlah penanda akan persalinan dini.

Saat kontraksi Braxton-Hicks terjadi, Moms akan merasakan bagian perut menegang. Kontraksinya cenderung datang dan pergi, tak konstan. Tak pula semakin kuat atau terjadi dalam waktu yang berdekatan.

 


Baca Juga:
Bukan Cuma Hormon, Ini 6 Penyebab Mulut Pahit Saat Hamil


$[banner_single]$

Penumpukan gas

Keluhan perut berkedut bisa terjadi pada kehamilan usia berapa saja. Namun, sebagian ibu hamil merasa intensitas kedutan meningkat ketika usia kehamilan memasuki usia 29 minggu.

Pada awal kehamilan, hormon progesteron membantu meningkatkan aliran darah ke rahim ibu, menstimulasi kelenjar di rahim, membantu plasenta berkembang, juga memberi nutrisi pada janin yang tengah bertumbuh. Progesteron juga membantu otot panggul Moms menguat serta mencegah rahim berkontraksi sebelum saatnya melahirkan.

Sementara progesteron melakukan banyak hal baik bagi Moms dan janin, rupanya hormon ini memiliki beberapa efek samping yang kurang nyaman dirasakan ibu hamil. Keluhan yang muncul seperti nyeri pada payudara, kelelahan, serta perut berkedut.

Pergerakan janin

Seiring bertambahnya usia kandungan, gerakan bayi kerap menjadi tanda Si Kecil sehat dalam kandungan Moms. Gerakan janin menunjukkan bahwa ia hidup; bertumbuh dengan baik dalam rahim. Biasanya gerakan janin atau disebut quickening terjadi pada usia kehamilan 4-5 bulan. Sebagian besar ibu merasakannya pada usia kandungan memasuki lima bulan. Betapa bahagianya!

Gerakan janin tak selalu sama. Namun, rata-rata Moms menyebut Si Kecil “menendang” untuk menyederhanakan sebutan bagi pola gerakannya. Pola gerakan Si Kecil dalam rahim bergantung pada tahap pertumbuhannya. Gerakannya bisa terasa seperti suatu kepakan. Iya, bayangkan saja kepakan seekor kupu-kupu. Nah, seperti itulah gerakan Si Kecil. Kepakan si kupu-kupu kecil ini terkadang menimbulkan denyut-denyut pada perut Moms.


Baca Juga:
5 Ciri-ciri Gerakan Janin Sudah Masuk Panggul


Agar Moms merasa sedikit lebih nyaman ketika perut berkedut, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Dua di antaranya adalah minum lebih banyak air putih dan memperbaiki posisi tidur. Minum air putih dapat melegakan pernapasan. Cara ini cukup penting mengurangi kecemasan kala perut mulai berkedut.

Pada malam hari, usahakan tidur dengan posisi miring ketimbang telentang, ya. Berat ekstra pada perut seiring pertumbuhan janin dapat menekan aorta ketika Moms berbaring telentang. Tekanan dapat membuat otot-otot justru semakin meregang. Yang lebih parah, peregangan dapat menimbulkan nyeri akut hingga pendarahan.

Usahakan tetap relaks ketika perut mulai berkedut, ya. Jaga selalu nutrisi selama kehamilan. Moms dapat mengasup suplemen untuk melengkapi kebutuhan gizi semasa hamil. Salah satunya lewat Prenavita Milk Vanilla. Suplemen berupa serbuk ini tersedia di situs Mooimom, platform penyedia kebutuhan ibu dan anak.

$[banner_single]$

Bagikan Artikel: