mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Moms, Begini Posisi Bayi Dalam Perut Ketika Moms Sedang Beraktfitas

Moms, Begini Posisi Bayi Dalam Perut Ketika Moms Sedang Beraktfitas

Moms, posisi bayi dalam perut pun juga bisa berubah. Menjelang persalinan, posisi janin ini menjadi sangat penting, karena menentukan metode persalinan yang akan ibu jalani. Karena itu, yuk kenali berbagai macam posisi bayi dalam perut berikut.

Macam-macam posisi bayi dalam perut

posisi bayi dalam perut

1. Posisi Kepala Di Bawah

Ini adalah posisi bayi dalam perut yang paling umum terjadi pada kehamilan normal. Bila janin sudah berada dalam posisi ini, maka ibu dapat melahirkan secara normal, karena posisi kepala janin sudah menghadap pada jalan lahir. Usahakan agar janin sudah mulai bergerak menuju posisi ini saat memasuki usia kehamilan sembilan bulan. Sebab, bila kepala bayi sudah berada di bawah di bulan kedelapan, bayi akan merasa kesempitan di dalam rahim.  


Baca Juga: 
Janin Bertambah Besar, Ini Posisi Bayi 8 Bulan yang Normal Dalam Kandungan


2. Posisi Posterior

Walaupun posisi kepala bayi sudah berada di bawah, tapi ibu perlu tahu juga arah menghadap bayi. Normalnya, bayi menghadap ke arah tulang punggung agar ibu dapat melahirkan lebih lancar. Namun, ada kalanya bayi menghadap ke perut ibu. Posisi ini disebut juga sebagai posisi posterior.

Posisi bayi posterior biasanya bisa dilihat dari bentuk perut ibu yang tidak rata dan bergelombang di depan. Selain bisa menyebabkan nyeri punggung, posisi bayi dalam perut yang seperti ini juga akan menyulitkan ibu ketika melahirkan karena diameter kepala bayi lebih besar dan tidak bisa keluar dengan mudah.

3. Posisi Melintang

Posisi selanjutnya yang bisa terjadi pada janin adalah posisi melintang. Seperti namanya, janin membentuk posisi yang melintang dengan kepala dan kaki terdapat pada sisi kanan dan kiri perut ibu. Bila posisi bayi dalam perut ini terjadi jauh sebelum hari persalinan, maka tidak menjadi masalah karena masih ada kemungkinan bayi dapat bergerak menuju posisi normal. Namun, bila janin masih dalam posisi melintang menjelang persalinan, kemungkinan besar diperlukan operasi caesar untuk persalinan.

Melahirkan bayi dengan posisi melintang dengan cara normal akan menyebabkan robeknya jalan lahir dan membahayakan, baik nyawa ibu maupun janin. Namun, bila masih memungkinkan, dokter kandungan dapat mengupayakan solusi terbaik mengenai metode persalinan untuk bayi ibu.

4. Posisi Sungsang

Terakhir, bayi juga bisa berada dalam posisi sungsang, yaitu kepala bayi terdapat di atas dan kaki di bawah. Posisi janin seperti ini sangat menyulitkan ibu untuk melahirkan secara normal. Karena itu, kebanyakan kasus bayi dengan posisi sungsang selalu dilahirkan melalui operasi caesar.

Cara menjaga kehamilan 8 bulan agar sehat

1. Tingkatkan berat badan

Di trimester ketiga kehamilan, dokter biasanya menganjurkan Bumil untuk meningkatkan berat badan, yaitu sekitar 0,5 kilogram tiap minggunya. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan Bumil dan janin.

Untuk menunjang peningkatan berat badan saat hamil, Bumil perlu mendapatkan setidaknya 300 ekstra kalori setiap hari. Telur, susu, gandum utuh, dan buah-buahan dapat menjadi pilihan makanan untuk memenuhi kebutuhan kalori tersebut.


Baca Juga:
Posisi Janin Melintang, Apakah Ibu Bisa  Melahirkan Normal?


2. Minum cukup air

Selama masa kehamilan ini, Bumil harus minum air putih sekiranya 8 gelas per hari, ditambah 1 gelas tiap kali habis melakukan aktivitas ringan. Kurang minum air dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan, baik pada Bumil maupun Si Kecil.

Untuk mengetahui apakah Bumil sudah cukup minum air atau belum, coba perhatikan warna urine saat Bumil buang air kecil. Jika warna urine kekuningan atau bahkan gelap, itu bisa jadi pertanda bahwa Bumil kurang minum air.

3. Konsumsi makanan bergizi seimbang

Ibu hamil perlu mengonsumsi makanan yang baik saat hamil guna mendapatkan asupan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Beberapa nutrisi yang penting untuk dipenuhi saat hamil adalah protein, zat besi, asam folat, kalsium, dan vitamin.

Asupan nutrisi tersebut bisa diperoleh dari beberapa jenis makanan, seperti buah-buahan, sayur, ikan, yogurt, dan keju. Jika perlu, Bumil bisa mengonsumsi suplemen kehamilan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tersebut.

4. Berolahraga secara rutin

Selama tidak berisiko tinggi melahirkan secara prematur, Bumil tetap bisa berolahraga di trimester ketiga kehamilan. Rutin berolahraga akan memberikan banyak manfaat bagi ibu hamil, di antaranya mengatasi nyeri punggung, nyeri vagina, meredakan sembelit dan perut kembung, meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot, serta membuat tidur menjadi lebih berkualitas.

Bumil dapat memilih jalan santai, berenang, atau yoga sebagai olahraga di masa kehamilan, dalam bulan kedelapan ini. Namun, hindari melakukannya secara berlebihan dan selalu ikuti anjuran dokter.

5. Istirahat yang cukup

Dengan sering munculnya keinginan untuk buang air kecil dan sulitnya menemukan posisi yang nyaman saat berbaring, tidur bisa menjadi tantangan tersendiri bagi wanita hamil di usia kehamilan trimester ketiga. Belum lagi jika Bumil mengalami gangguan saat tidur karena stres, kram kaki, atau sakit punggung.

Bagikan Artikel: