mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Lebih Baik Memposisikan Bayi Tidur Telentang Ketimbang Miring, Kenapa?

Lebih Baik Memposisikan Bayi Tidur Telentang Ketimbang Miring, Kenapa?

Umumnya dan sebaiknya, bayi tidur dengan posisi telentang. Namun tidak dihindari beberapa bayi bisa berguling sendiri saat tidur. Dari semula telentang menjadi tidur miring, bahkan tengkurap. Bagaimanapun, Moms, tidur tengkurap pada bayi tak selamanya baik. Ada beberapa risiko yang mungkin sekali mengikuti.

Bayi Tidur Tengkurap Meningkatkan Risiko Kematian

Sebaiknya hindari bayi tidur tengkurap sampai ia bisa berguling dan tengkurap sendiri. Apalagi, posisi tidur ini berkaitan dengan sudden infant death syndrome (SIDS). SIDS merupakan kematian bayi mendadak yang tidak diketahui penyebabnya setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan tempat kejadian, autopsi, dan riwayat penyakit.

Selain SIDS, penyebab kematian bayi yang berkaitan dengan tidur misalnya kejadian terbekap, terperangkap, infeksi, penyakit metabolik, gangguan irama jantung, dan trauma. Apabila dijaga, bolehkan bayi tidur tengkurap? Tidak. Sebaiknya orang tua menempatkan bayi pada posisi telentang saat atau menjelang tidur, meskipun sempat menjaganya! Ingat, kehilangan oksigen beberapa detik saja bisa sangat fatal untuk bayi! Hindari juga meletakkan bayi tengkurap di dada atau di perut saat Moms berbaring.

Latih bayi untuk tidur telentang. Beberapa bayi mungkin suka dengan posisi tengkurap. Jika melihatnya tidur dalam posisi itu, segera ubah posisinya. Di awal, mungkin bayi merasa tidak nyaman dan rewel tetapi lama kelamaan akan menjadi terbiasa.

Selain karena SIDS, beberapa risiko yang dihadapi saat Si Kecil tidur tengkurap meliputi:

· Asupan oksigen terbatas

Ketika bayi tidur tengkurap, posisi wajahnya dekat dengan kasur sehingga menyebabkan sirkulasi udara menjadi buruk. Oksigen yang dihirupnya terbatas, yang dihirup hanya karbondioksida yang dihembuskannya. Ini bisa mengurangi jumlah oksigen yang mencapai paru-paru bayi, dan sel-sel tubuh.

· Pernapasan terganggu

Tidur tengkurap juga akan membahayakan pernapasan bayi. Hal ini menyebabkan bayi kesulitan bernapas bahkan mati lemas. 

· Panas berlebih

Tubuh bayi baru lahir peka terhadap perubahan suhu. Jika dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dapat menghasilkan dan kehilangan panas tubuh sebanyak empat kali lebih banyak. Bayi tidur tengkurap lebih mungkin mengalami rasa tidak nyaman akibat kepanasan. Akibatnya, tidur kurang nyenyak dan mungkin saja terbangun-bangun, terutama ketika suhu ruangan tidak diatur dengan baik. Bayi yang berada di lingkungan panas juga meningkatkan risiko SIDS. Namun, perlu diperhatikan dampaknya jika orang tua memutuskan untuk menyalakan AC agar Si Kecil tidur nyenyak.

· Posisi tidur tengkurap dapat mengganggu pembuangan panas tubuh sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuhnya. Panas berlebih pada bayi dapat menyebabkan demam atau dehidrasi.

Kapan Boleh Tidur Tengkurap?

Risiko SIDS masih dianggap tinggi, hingga bayi berusia 12 bulan. Untuk itu, disarankan tetap menidurkan bayi dalam posisi tidur telentang hingga usia satu tahun. Pastikan untuk menjaga agar mulut dan hidungnya tidak terhalang oleh benda-benda yang bisa menutupi wajahnya.

Bagaimana jika bayi tidur dalam posisi miring? Hal ini juga tidak disarankan oleh para ahli, sebab tetap ada risiko bayi akan bergerak selama tidur.

Saat bayi tidur telentang, ada kemungkinan pertumbuhan rambut bagian belakang kepala menjadi terhambat, hingga tampak botak. Namun, tak perlu khawatir, kondisi ini dapat diatasi dengan sesekali mengganti posisi tidur bayi di bawah pengawasan, atau dengan tummy time, yaitu bermain dalam posisi tengkurap. Posisi ini juga bisa mencegah perubahan bentuk kepala bayi menjadi tidak rata.

Moms boleh membiarkan bayi tidur tengkurap ketika Si Kecil sudah bisa tengkurap dan berguling sendiri. Jika bayi sudah mampu melakukan itu sendiri, biasanya kemampuan motorik kasarnya sudah lebih kompleks. Mereka sudah bisa menahan atau mengatur posisi perutnya jika merasa tidak nyaman. Biasanya ini terjadi saat bayi berumur enam bulan. Namun jika bayi belum bisa tengkurap dan berguling sendiri, jangan dibiarkan tidur tengkurap.

Selain itu, bila ingin menidurkan bayi berusia 12 bulan dalam posisi tengkurap, perhatikan juga lingkungannya. Hindari menaruh boneka, bantal, atau selimut di sekitar tempat tidur bayi. Selain itu, jangan gunakan sprei yang longgar. Sprei yang berlipat juga dapat menyebabkan hidung bayi tertutup ketika tidur tengkurap.

Pastikan juga suhu ruangan terasa nyaman bagi bayi. Bila suhu terasa panas, hindari penggunaan pakaian yang terlalu tebal. Segera ganti baju bayi ketika bayi berkeringat dan gelisah, serta sesuaikan kembali suhu ruangan. Sekali lagi, ingatlah bahwa suhu panas juga berkaitan dengan SIDS.

Bagikan Artikel: