mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Keputihan saat Hamil, Waspada Infeksi Vagina

Keputihan saat Hamil, Waspada Infeksi Vagina

Saat hamil, Moms pasti banyak yang mengeluhkan keputihan. Sebenarnya normal saja ya Moms, namun Moms juga harus waspada jika keputihan disertai dengan beberapa tanda tertentu. Keputihan saat hamil bisa terjadi karena peningkatan kadar hormon estrogen dan aliran darah ke vagina. Cairan tambahan yang keluar dari leher rahim atau serviks ini sebenarnya adalah sisa buangan dari rahim dan vagina, bakteri normal dari vagina, dan sel-sel mati dari dinding vagina

Penyebab Keputihan Saat Hamil yang Perlu Diwaspadai

Keputihan saat hamil tentunya akan semakin membuat bumil merasa tidak nyaman. Sebab, bukan rahasia lagi kalau kehamilan bisa menimbulkan beragam keluhan pada wanita. Mulai dari mual, kram perut, hingga lelah. Jadi, dengan ditambah dengan keputihan, ibu hamil akan semakin tidak nyaman bahkan menyebabkan mereka stres karenanya. 

Baca Juga: Tanda - Tanda Hamil Kosong, Benarkah Salah Satunya Keputihan?

Ingat, keputihan selama hamil tetaplah normal. Meski begitu, tetap waspadai tiap gejala yang terjadi karena ada beberapa ciri-ciri keputihan abnormal berikut: 

  • Cairannya kental dan berbau busuk.
  • Muncul rasa panas pada vagina.
  • Timbul rasa gatal di sekitar vagina.
  • Keluar cairan berlebihan seperti menstruasi.
  • Warnanya kuning, atau bisa hijau, cokelat, dan disertai darah.
  • Keluar cairannya berlebihan seperti menstruasi.
  • Disertai nyeri panggul atau perdarahan.

Selain itu, ada pula gejala lainnya yang mesti diwaspadai. Menurut U.S. Department of Health & Human Services, bila keputihan disertai rasa terbakar atau gatal di sekitar vagina, kemungkinan bisa menandai vaginitis (peradangan pada vagina). Gejalanya beragam, seperti:

  • Bau pada vagina yang menyengat.
  • Keputihan berwarna hijau, kuning, atau abu-abu.
  • Rasa gatal vagina.
  • Timbulnya rasa nyeri vagina.
  • Kemerahan di sekitar vagina

Keputihan Akibat Infeksi Vagina Bagaimana Penyebabnya?

Baca Juga: Perbedaan Keputihan Haid dan Tanda Hamil, Moms Wajib Tahu!

Infeksi jamur di vagina merupakan masalah yang umum terjadi saat hamil, khususnya pada trimester kedua kehamilan. Infeksi ini tidak membahayakan kehamilan. Meski begitu, gejala yang ditimbulkan bisa membuatmu tidak nyaman.

Selain itu, meski tidak membahayakan kehamilan dan perkembangan janin, kondisi ini bisa menyebabkan sariawan pada bayi yang baru lahir. Hal ini terjadi karena bayi bersentuhan dengan jamur di vagina saat ia dilahirkan.

Oleh karena itu, penting untuk mengobati infeksi jamur vagina saat hamil. Namun selama hamil, kamu tidak boleh sembarang mengobati infeksi jamur dengan obat-obatan yang dijual bebas tanpa resep dokter. Berkonsultasilah dulu ke dokter agar kamu bisa mendapatkan obat-obatan yang aman untuk ibu hamil.

Moms juga harus rajin mengganti celana dalam, gunakan MOOIMOM High Waist Maternity Brief, Selama masa kehamilan Moms pasti membutuhkan celana dalam yang nyaman untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Perubahan bentuk dan ukuran perut membuat ibu hamil membutuhkan celana dalam yang nyaman. Celana dalam dari MOOIMOM memenuhi kebutuhan celana dalam yang nyaman bagi Moms terutama di usia kehamilan 6 – 9 bulan.

Bagikan Artikel: