mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Tukar Karbohidrat dengan Kacang-kacangan selama Program Hamil

Tukar Karbohidrat dengan Kacang-kacangan selama Program Hamil

Bagi sebagian pasangan suami-istri, jalan memperoleh keturunan tak selamanya mulus. Adakalanya perjuangan harus melalui jalan buntu maupun yang berkelok-kelok. Usaha yang tak selalu mulus itu bisa bertahan hingga bertahun-tahun lamanya, hingga pada suatu hari, dokter akan berkata: "Selamat!"

Beberapa kendala yang dialami pasangan suami-istri itu, seperti dilansir dari healthline, termasuk masalah kesuburan. Kendala yang satu ini berpengaruh sekitar 15% terhadap kehamilan seorang perempuan.

Moms, percayalah. Moms tak akan pernah sendirian. Di luar sana juga banyak pasangan suami-istri yang tengah berjuang seperti Moms. Jangan sampai putus asa, ya.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan. Beberapa di antaranya termasuk cara-cara alami. Kita pelajari bersama-sama, ya.

  1. Perbanyak Konsumsi Makanan Kaya Antioksidan

Kandungan antioksidan seperti asam folat dan seng dapat meningkatkan kesuburan pria dan wanita. Seperti diketahui manfaat antioksidan ialah menangkal paparan radikal bebas dalam tubuh, yang kemungkinan merusak sperma dan sel telur. Sebuah studi pada tahun 2012 mengungkapkan, pria usia produktif yang mengonsumsi 75 gram kenari per hari akan meningkatkan kualitas sperma.

Penelitian lainnya terhadap 232 wanita usia produktif menunjukkan bahwa asupan folat yang tinggi memengaruhi tingkat implantasi, kehamilan, dan tingkat kelahiran yang lebih tinggi. Makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang kaya antioksidan, vitamin C dan E, folat, beta karoten, lutein sangat disarankan untuk menunjang kesuburan. 

  1. Hindari Lemak Trans

Lemak trans adalah salah satu jenis lemak jenuh yang sering disebut lemak jahat karena dapat memicu tubuh lebih banyak menghasilkan kolesterol jahat. Bagi orang dewasa, konsumsi lemak jenuh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti stroke dan jantung.

Terkait kesuburan, konsumsi lemak trans berlebihan dapat meningkatkan risiko infertilitas ovulasi. Sebuah studi menemukan, diet tinggi lemak trans dikaitkan dengan kemandulan pada pria maupun wanita. Lemak trans biasanya ditemukan dalam minyak nabati terhidrogenasi, seperti pada margarin, makanan yang digoreng, produk olahan, dan makanan yang dipanggang. Untuk itu, makanlah makanan yang mengandung lemak sehat seperti menggunakan minyak zaitun. 

  1. Kurangi Karbohidrat Jika Menderita PCOS

Wanita dengan PCOS (polycystic ovarian syndrome) atau sindrom polikistik ovarium yang ingin hamil, disarankan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat. Diet rendah karbohidrat dapat membantu wanita mempertahankan berat badan yang sehat, mengurangi kadar insulin, mendorong penurunan lemak, sekaligus membantu keteraturan siklus menstruasi. 

  1. Kurangi Makanan dari Olahan Karbohidrat

Olahan dari karbohidrat memengaruhi permasalahan kesuburan pria dan wanita. Olahan tersebut contohnya pasta dan roti. Pangan dari olahan karbohidrat terserap dengan cepat dalam tubuh sehingga menyebabkan lonjakan gula darah dan kadar insulin. Olahan pangan seperti ini memiliki indeks glikemik (GI) yang tinggi.

Makanan padat karbohidrat akan meningkatkan gula darah secara signifikan. Secara kimiawi, insulin mirip dengan hormon yang membantu sel telur matang. Peningkatan insulin dapat menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit hormon reproduksi karena dianggap tidak dibutuhkan. Hal ini dapat berkontribusi pada kurangnya pematangan sel telur dan ovulasi. 

  1. Perbanyak Makanan Kaya Serat

Serat membantu tubuh membuang kelebihan hormon dan menjaga keseimbangan gula darah. Jenis serat tertentu dapat membantu menghilangkan kelebihan estrogen dengan mengikatnya di usus. Estrogen yang berlebihan kemudian dikeluarkan dari tubuh. Beberapa contoh makanan berserat tinggi ialah, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Asupan serat yang direkomendasikan setiap hari untuk wanita adalah 25 gram per hari, dan untuk pria 31 gram per hari. 

  1. Tukar Sumber Protein

Untuk menurunkan risiko kemandulan, gantilah beberapa protein hewani seperti daging, ikan, dan telur dengan sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Sebuah penelitian memaparkan, ketika 5 persen total kalori berasal dari protein nabati bukan protein hewani, maka risiko infertilitas ovulasi menurun sebesar 50 persen lebih. Studi tahun 2018 menyimpulkan, makan ikan lebih banyak berkorelasi dengan kemungkinan melahirkan bayi sehat setelah perawatan kesuburan. Kini, pertimbangkan untuk mengganti beberapa protein hewani menjadi sayuran, kacang-kacangan, lentil, dan ikan rendah merkuri.

  1. Pilih Susu Tinggi Lemak

Mengganti produk susu rendah lemak dengan susu berlemak tinggi dapat membantu meningkatkan kesuburan dan meningkatkan peluang untuk hamil. Hal ini didukung sebuah penelitian tahun 2007 yang mengamati efek produk susu berlemak tinggi yang dikonsumsi sekali sehari atau beberapa kali dalam seminggu. Penelitian menemukan, wanita yang mengonsumsi susu tinggi lemak per hari, 27 persen lebih kecil kemungkinan tidak subur. Susu berlemak tinggi dapat ditemukan pada segelas susu murni atau yogurt. 

Baca juga: Apakah Yogurt Aman Dikonsumsi Ibu Hamil?

Selain memperhatikan asupan dan pola makan yang sehat, perempuan yang sedang mempersiapkan kehamilan juga perlu menjaga kesehatan dengan berolahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, mengelola tingkat stres dengan baik, serta menjaga indeks berat badan yang ideal alias tidak terlalu gemuk maupun terlalu kurus. 

Ketika tiba masa Moms hamil, selamat ya. Jangan lupa untuk mengasup suplemen pendukung kehamilan. Dari situlah Moms memperoleh nutrisi tambahan yang juga dibutuhkan janin. Sehingga, Moms dan janin sama-sama sehat.

Bagikan Artikel: