mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Perkembangan Sistem Pencernaan Bikin Bayi Sering Kentut

Perkembangan Sistem Pencernaan Bikin Bayi Sering Kentut

Sistem pencernaan yang masih berkembang dan belum sempurna kerap membuat perut Si Kecil penuh gas dan sering kentut dengan suara yang cukup nyaring. Tanpa kita sadari, mungkin sekali bayi juga sedang stres. Misalnya lantaran perpisahan yang cukup lama dengan Moms atau ayah mereka. Ia jadi enggan minum susu. Stres, jika tak segera ditangani, membuat bayi sering kentut.

 

Penyebab Bayi Sering Kentut

Bayi sering kentut sebenarnya bukan masalah besar, bahkan jika disertai rewel sekalipun. Sering kentut tapi tidak lekas buang air besar (BAB) kerap dialami oleh bayi baru lahir. 

Sistem pencernaan bayi bekerja seperti halnya orang dewasa. Saat ada makanan seperti ASI masuk ke sistem cerna, usus halus akan menyerap zat yang bermanfaat sementara limbahnya akan diolah di usus menjadi feses dan gas. Namun karena belum sempurna, Bayi rentan mengalami kembung akibat proses pembuangan gas-nya masih tidak lancar.

Berikut adalah beberapa penyebab umum bayi kentut terus yang perlu diketahui:

1.       Menelan banyak udara

Ada banyak momen yang menyebabkan bayi bisa menelan udara lebih banyak dari seharusnya. Contohnya saat perlekatan menyusui tidak tepat, saat posisi botol dot kurang pas, atau hanya saat mengoceh atau menangis.

2.       Menangis terlalu lama

Saat sedang menangis, bayi punya kecenderungan menelan udara. Hal ini menyebabkan perut mereka akan terasa penuh gas. Biasanya, kondisi ini terjadi apabila bayi menangis dalam periode waktu terlalu lama.

3.       Masalah pencernaan ringan

Bayi kentut terus juga bisa disebabkan oleh masalah pencernaan ringan seperti konstipasi atau sembelit. Pada kondisi ini, mungkin bayi akan jarang BAB dan sering kentut. Apabila kondisi ini berlangsung terus menerus dan membuat bayi tampak tidak nyaman, konsultasikan pada dokter spesialis anak.

4.       Sistem pencernaan masih berkembang

Tubuh mungil bayi masih beradaptasi cara mencerna makanan. Itulah salah satu sebab bayi sering kentut, karena cenderung menyimpan gas lebih banyak ketimbang orang dewasa.

5.       Mengenal makanan baru

Pada saat anak memasuki fase MPASI, wajar jika bayi kentut terus saat berkenalan dengan jenis makanan baru. Pada beberapa anak, kondisi ini bisa jadi mengindikasikan reaksi sensitif terhadap jenis makanan tertentu.

Untuk mengenali apakah bayi kentut terus perlu mendapat perhatian lebih atau masih terbilang normal, berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:

· Bayi menangis saat kentut atau setelah kentut

· Melengkungkan punggung

· Mengangkat kedua kaki

· Perut tampak seperti membengkak

Jika bayi menunjukkan gejala seperti di atas, maka segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lengkap.

 

Cara Mengatasi Bayi Sering Kentut

Apabila Si Kecil tampak tidak nyaman dengan banyaknya gas dalam perutnya, ada beberapa hal untuk membantunya. Coba beberapa metode ini saat bayi kentut terus:

1. Gerakan mengayuh sepeda

Pertama, baringkan bayi dan angkat kedua kakinya dengan lutut ditekuk. Kemudian, gerakkan kaki seumpama sedang mengayuh sepeda untuk membantu melepaskan gas yang terjebak dalam perutnya. Perhatikan Si Kecil jangan sampai dia merasa tidak nyaman karena Moms mengayuh terlalu cepat dan justru menyakiti Si Kecil.

2. Mengangkat kepala

Angkat kepala bayi lebih tinggi dari posisi perutnya. Selain itu, gendong juga bayi dengan posisi tegak untuk membantu mereka sendawa (burping). Hal ini bisa membantu mengeluarkan gas dalam tubuhnya sehingga kentut bayi bisa berkurang. Moms bisa membantu menepuk perlahan punggungnya saat mengendong secara tegak usai menyusu untuk membantu sendawa.

Baca juga: 7 Penyebab Bayi Rewel yang Seringkali Disepelekan

3. Memijat perut

Cara lain untuk membuat bayi merasa lebih nyaman adalah dengan memijat perut bayi secara perlahan. Moms bisa menekan dengan gerakan searah atau berlawanan dengan jarum jam. Gerakan I L U juga bisa membantu melancarkan konstipasinya. Gerakan ILU biasanya efektif, membuat Si Kecil nyaman tanpa menyakitinya.

4. Tummy time

Sebisa mungkin, biasakan bayi berada dalam posisi tummy time atau tengkurap saat sedang terjaga dan dalam pengawasan orang dewasa. Cara ini dapat memperkuat otot bagian tubuh atasnya dan memberi stimulus untuk mengangkat kepalanya. Posisi ini dapat membebaskan gas yang terjebak di perut sekaligus memperkuat otot bayi.

Untuk membantu Si Kecil tidur lebih pulas, Moms dapat membaringkannya di atas bantal yang dirancang khusus bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal antigumoh ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan terbaik bagi ibu dan anak.

bantal bayi

Bagikan Artikel: