mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab Vagina Berbau Amonia Saat Hamil

Penyebab Vagina Berbau Amonia Saat Hamil


Tubuh memiliki mekanismenya sendiri untuk memberitahu kita jika ada masalah yang terjadi, lewat berbagai cara. Salah satunya lewat bau yang berbeda yang muncul dari organ-organ tubuh kita. Tak terkecuali vagina.

Sebagian wanita merasa vaginanya berbau menyerupai amonia yang menyengat ketika hamil. Bau ini seringkali membuat Moms tidak percaya diri dan merasa tidak nyaman. Moms mungkin juga akan bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi dan menjadi penyebabnya? 

Dilansir dari medicalnewstoday.com berikut ini penyebabnya : 

1. Penciuman yang lebih sensitif

Sebagian ibu hamil menjadi lebih sensitif indra penciumannya, meski sumber bau tersebut sebetulnya tidak terlalu menyengat. Kondisi ini dinamakan hyperosmia.

Secara alamiah, amonia terkandung dalam air seni manusia. Tetapi biasanya baunya tidak terlalu menyengat. Tetapi pada ibu hamil, indra penciumannya menjadi lebih sensitif sehingga bau amonia yang dulunya tidak begitu diperhatikan, terasa begitu kuat tercium. 

Hal ini pulalah yang menjadikan alasan mengapa ibu hamil menjadi lebih mudah mual dan muntah saat mencium bau-bau tertentu. Indra penciuman yang lebih sensitif dapat mencegah ibu hamil mengonsumsi racun dan makanan yang dapat membahayakan janin.

2. Perubahan diet

Selama kehamilan, banyak ibu hamil yang mengalami keinginan mengonsumsi makanan yang tidak biasa dikonsumsinya. Perubahan tiba-tiba ini dapat menyebabkan aroma air seni menjadi berbeda.

Beberapa makanan mengandung nutrisi dan vitamin yang dapat memicu perubahan bau pada vagina dan air seni. Makanan tersebut antara lain asparagus, bawang putih, dan bawang bombay.

3.  Vitamin dan suplemen

Banyak vitamin dan suplemen, terutama yang mengandung vitamin B, berpotensi mengubah warna dan aroma air seni. Ibu hamil harus berhati-hati mengonsumsinya dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi vitamin dan suplemen tertentu. 

Saat hamil sebaiknya menghindari minum vitamin dan suplemen kecuali yang disarankan dokter. Hindari minum vitamin dan suplemen yang tak disarankan untuk menekan risiko efek samping dan overdosis. Perbanyak makan makanan yang kaya nutrisi, seperti kalsium, zat besi, dan asam folat. 

4. Dehidrasi

Ketika tubuh kekurangan cairan, hanya ada sedikit cairan untuk membersihkan racun-racun yang disaring ginjal. Alhasil, air seni pun pekat dan berbau lebih kuat. Banyak ibu hamil yang mengalami dehidrasi, terutama sebelum mereka tahu bahwa mereka hamil. 

Bagikan Artikel: