mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab Preeklamsia pada Ibu Hamil, Hati-Hati!

Penyebab Preeklamsia pada Ibu Hamil, Hati-Hati!

Preeklamsia sebenarnya merupakan kondisi yang biasanya terjadi pada kehamilan trimester ketiga, selama persalinan atau 48 jam setelah melahirkan. Hingga kini belum ada kepastian penyebab ibu hamil bisa menderita preeklamsia.

Namun, teretas beberapa faktor risiko yang diduga berpengaruh terhadap terjadinya kejang preeklamsia, antara lain gen, diet atau asupan gizi, gangguan pada pembuluh darah, gangguan pada sistem kekebalan tubuh, sistem saraf dan otak (neurologis), faktor hormonal, gangguan jantung, dan infeksi.

Mau tahu lebih lengkap? Berikut beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya preeklamsia.

Tekanan darah tinggi

Tekanan darah yang tinggi pada preeklamsia akan membuat kerusakan pada dinding pembuluh arteri, terutama di otak. Kerusakan ini dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan pembengkakan pembuluh darah di otak, termasuk termasuk pada janin dalam kandungan yang sedang tumbuh. Apabila pembengkakan telah mengganggu fungsi otak, maka penderita akan mengalami kejang-kejang.

Proteinuria

Preeklamsia umumnya dapat memengaruhi fungsi ginjal. Salah satunya ditandai dengan proteinuria, yaitu suatu kondisi di mana urine mengandung protein dalam jumlah lebih dari normal. Biasanya saat darah melewati ginjal, maka ginjal akan menyaring produk limbah dan berusaha mempertahankan nutrisi dalam darah, seperti protein yang didistribusikan kembali ke tubuh. Namun, jika filter ginjal atau glomeruli rusak, maka protein dapat bocor ke dalam urine.

Baca juga: Waspada Preeklamsia pada Ibu Hamil, Begini Cara Pencegahannya!

Riwayat eklamsia

Ibu yang sudah menderita preeklamsia sangat rentan kembali menderita preeklamsia pada kehamilan selanjutnya. Apalagi kalau jarak antar kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun). Ditambahlagi jika Moms hamil pada usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun akan lebih rentan terhadap preeklamsia.

Memiliki penyakit bawaan

Ibu hamil kondisi atau penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, anemia sel sabit, obesitas, serta penyakit autoimun, seperti lupus dan sindrom antifosfolipid (APS) lebih rentan mengalami preeklamsia. Kondisi tertentu dalam kehamilan, seperti mengandung lebih dari satu janin atau hamil dengan program bayi tabung (IVF).

Bagikan Artikel: