mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ketahui 5 Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Pencegahannya

Ketahui 5 Penyebab Diare pada Bayi dan Cara Pencegahannya

Diare pada bayi tentu membuat kita panik ya, Moms. Rasanya khawatir apabila si Kecil mengalami sakit yang berkelanjutan. Meski diare berasal dari gangguan sistem pencernaan, namun hal ini juga bisa berdampak pada dehidrasi dan komplikasi penyakit lainnya pada bayi.

Jadi, jika bayi mengalami gejala diare, Moms bisa segera menanganinya, ya! Agar Moms tidak salah, simak panduan penanganan serta pencegahan diare pada bayi dari Mamapedia berikut ini.

Gejala diare pada bayi

Moms, tetap bedakan antara diare dengan feses bayi yang lebih lunak daripada biasanya. Umumnya, diare pada bayi ditandai dengan gejala berikut:

- Frekuensi buang air besar lebih sering
- Tekstur feses sangat cair
- Bayi lebih mudah rewel dan tidak nyaman
- Bayi tampak lemas, cenderung tidak mau menyusu atau makan
- Jarang buang air kecil
- Urin lebih bau daripada biasanya
- Mata cekung dan terlihat lelah

Jika bayi mengalami gejala di atas, segera periksakan ke dokter anak ya, Moms.

5 penyebab diare pada bayi

Untuk pencegahan diare pada bayi, Moms wajib mengetahui berbagai penyebabnya terlebih dahulu. Beberapa diantaranya adalah:

1. Alergi 

Diare bisa disebabkan karena bayi tidak cocok terhadap suatu unsur makanan atau zat kimia tertentu. Bisa jadi, si Kecil alergi terhadap suatu makanan yang baru saja dimakannya ataupun alergi obat.

Bagi bayi yang masih mengonsumsi ASI secara penuh, Moms wajib memeriksa makanan apa saja yang Moms konsumsi sebelumnya. Jika tidak ada menu baru yang diadaptasikan pada bayi, maka dipastikan diare disebabkan oleh faktor lainnya.

2. Intoleransi laktosa

Laktosa merupakan sumber karbohidrat di dalam susu, baik dalam ASI ataupun susu formula. Namun, tidak semua bayi bisa mencerna laktosa dengan baik. Hal ini disebabkan karena enzim laktase di dalam tubuh bayi belum diproduksi dengan baik.

Tentu Moms wajib memperhatikan bagaimana kemampuan tubuh bayi mencerna laktosa. Jika bayi selalu menunjukkan reaksi tidak wajar setelah mengonsumsi susu, Moms bisa segera mengkonsultasikannya ke dokter anak.

3. Salah takaran mengonsumsi susu

Apabila bayi sudah mengonsumsi susu formula, pastikan Moms sudah meraciknya sesuai dengan takaran yang dianjurkan pada kemasan, ya! Tentukan hal tersebut sesuai dengan usia si Kecil.

Ternyata, kelebihan takaran susu untuk bayi bisa menyebabkan bayi mengalami muntah-muntah, perut kembung, konstipasi bahkan diare.

Diare juga bisa disebabkan karena si Kecil tidak cocok pada susu formula yang Moms pilih. Segera konsultasikan ini ke dokter agar Moms bisa mendapatkan rekomendasi susu formula yang lebih ringan dan lebih cocok untuk bayi Moms.

4. Pengenalan makanan baru

Jika si Kecil sudah mulai mengenal MPASI, bisa saja sistem pencernaannya kaget dan belum terbiasa. Akibatnya, feses yang dihasilkan pun cenderung lebih encer.

Hal ini wajar terjadi saat awal mula si Kecil mulai makan, Moms. Terus eksplor menu yang tepat untuk si Kecil sambil tetap memastikan ia tetap sehat dan tidak dehidrasi, ya.

5. Infeksi virus, bakteri dan kuman

Penyebab yang terakhir ini sungguh sangat dekat dengan si Kecil setiap hari! Virus, bakteri, dan kuman bisa masuk ke dalam tubuh si Kecil melalui medium apa saja mulai dari udara, makanan, minuma, ataupun permukaan benda-benda yang bersentuhan langsung dengan kulit ataupun mulut bayi.

Untuk itu, kebersihan adalah prioritas utama ya, Moms.

Segera tingkatkan higienitas pada diri Moms, bayi, serta keluarga dengan cara-cara berikut:

- Rajin mencuci tangan setiap sebelum dan setelah beraktivitas
- Memastikan kondisi Moms dan anggota keluarga lainnya sudah bersih saat akan berinteraksi atau bermain dengan bayi
- Bersihkan lantai rumah setiap hari, khususnya alas tempat si Kecil bermain
- Pastikan makanan, minuman, dan peralatan makan yang diberikan untuk bayi sudah steril dan higienis
- Pastikan benda-benda yang sering bersentuhan langsung dengan bayi juga selalu steril, misalnya teether dan mainan bayi

Untuk memaksimalkan hal tersebut, 59S UVC LED Portable Sterilizer hadir untuk membantu Moms mensterilkan benda apapun dengan mudah. Hanya dalam 180 detik saja, Moms bisa membunuh kuman yang menempel pada permukaan benda hingga 99,9%!

59S UVC LED Portable Sterilizer dirancang praktis dengan teknologi sinar UV. Temukan beragam tipe favorit 59S mulai dari yang berbentuk kotak hingga tas. Sangat praktis untuk dibawa bepergian dan bisa digunakan dengan mudah di rumah.

Dapatkan 59S UVC LED Portable Sterilizer di sini dan selamat menjaga kebersihan demi kesehatan si Kecil, Moms :)

Bagikan Artikel: