mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Penyebab Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya!

Penyebab Anemia pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya!

Sekitar 14-62 persen perempuan di negara berkembang mengalami anemia saat hamil. Selain berisiko menyebabkan depresi pada ibu setelah melahirkan, anemia saat kehamilan juga bisa berdampak buruk pada janin, seperti lahir prematur atau bahkan kematian.

Moms tentu tidak mau hal ini terjadi pada Moms dan Si Kecil, bukan? Karena itu kenali penyebab dan cara mengatasi anemia pada ibu hamil.

Mudah Diatasi

Anemia pada ibu hamil dapat dengan mudah diatasi dengan menambahkan suplemen zat besi atau vitamin khusus selama kehamilan. Biasanya, ibu hamil dianjurkan minum suplemen zat besi dengan mempertimbangkan waktu yang tepat.

Selain itu, ibu hamil yang mengidap anemia diminta menghindari susu, keju, yoghurt, telur, kopi, dan teh satu jam sebelum dan dua jam setelah mengonsumsi suplemen zat besi. Beberapa asupan tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi. Perlu diketahui, konsumsi suplemen zat besi terkadang bisa memperburuk mual. Untuk mengantisipasinya, ibu hamil disarankan makan dalam porsi kecil tapi sering. Opsi lainnya, ibu hamil bisa minum suplemen zat besi tepat sebelum tidur.

Penyebab Anemia

Adapun penyebab anemia pada ibu hamil setidaknya ada tiga, yaitu anemia karena kekurangan asam folat, kekurangan zat besi, dan kekurangan vitamin B12.

Gejala

Tidak seperti banyak masalah pada ibu hamil, gejala anemia pada ibu hamil agak sulit dikenali karena tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi anemia ringan mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas.

Jika anemia semakin parah, kemungkinan ibu hamil akan merasakan beberapa gejala seperti, cepat lelah dan merasa lemah, kulit tampak pucat, denyut jantung tidak teratur, sesak nafas, nyeri dada dan sakit kepala. Di luar gejala itu, ada juga beberapa gejala ringan seperti, gatal-gatal, perubahan indera perasa, rambut rontok, telinga berdenging, dan sariawan di pinggir mulut.

Cara Mengatasi Anemia pada Masa Kehamilan

Ibu hamil memerlukan 27 miligram zat besi per hari. Untuk mengatasi anemia pada ibu hamil dapat dengan melakukan beberapa cara berikut ini!

1. Mengonsumsi Suplemen Zat Besi

Suplemen zat besi yang umum diberikan adalah ferrous sulphate, yang dikonsumsi 2-3 kali per hari. Namun, sebagian orang mengalami efek samping dari konsumsi suplemen zat besi ini, seperti sakit perut, diare atau konstipasi, nyeri ulu hati, mual, atau tinja yang berwarna gelap. Konsultasi ke dokter jika Moms merasakan efek samping ini setelah mengonsumsi suplemen zat besi.

Selain itu, tambahlah asupan makanan kaya zat besi melalui pola makan yang sehat dan teratur. Menambah asupan makanan mengandung zat besi merupakan salah satu cara menangani dan mencegah anemia pada ibu hamil. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang, kemudian tambahkan minimal tiga porsi makanan kaya zat besi. Contoh makanan yang banyak mengandung zat besi antara lain, ikan, daging merah, ayam, sayur berwarna hijau gelap, kacang-kacangan dan biji-bijian, sereal yang sudah difortifikasi zat besi, telur, dan tahu.

Baca juga: 5 Makanan Penjaga Gizi Seimbang

2. Memenuhi Kebutuhan Vitamin C

Agar tubuh dapat menyerap zat besi dengan maksimal, diperlukan juga vitamin C, yang dapat ditemukan dalam jeruk, stroberi, kiwi, dan tomat. Kombinasikan makanan yang mengandung tinggi zat besi dan tinggi vitamin C, untuk asupan optimal.

3. Memastikan Anemia

Ketika mengalami anemia pertama kali, Moms akan merasakan gejala-gejala ringan dan biasanya jarang disadari. Lama-kelamaan gejala anemia tersebut akan semakin memburuk jika tak ditangani dengan baik.

Untuk memastikan apakah Moms benar-benar mengalami anemia, dokter akan memeriksa darah Moms. Umumnya, Moms akan diminta untuk memeriksa kadar hemoglobin dan hematokrit darah. Tes darah yang biasanya dilakukan meliputi, tes hemoglobin untuk mengukur jumlah hemoglobin, protein yang kaya zat besi dalam sel darah merah yang membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan di dalam seluruh tubuh. Selain itu, lakukan tes hematokrit untuk mengukur persentase sel darah merah dalam sampel darah.

Jika Moms memiliki kadar hemoglobin atau hematokrit yang lebih rendah dari biasanya, maka kita mungkin mengalami anemia defisiensi zat besi. Dokter Moms mungkin memeriksa tes darah lain untuk menentukan apakah kekurangan zat besi atau penyebab lain anemia.

Bagikan Artikel: