mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jangan Bosan Lakukan Kontak Skin-to-skin supaya Bayi Prematur Tetap Hangat

Jangan Bosan Lakukan Kontak Skin-to-skin supaya Bayi Prematur Tetap Hangat

Berat badan bayi prematur merupakan masalah serius. Pasalnya, semua bayi umumnya akan kehilangan berat badan setelah lahir karena kehilangan banyak cairan. Untuk bayi prematur dengan berat badan yang sudah rendah, penurunan berat setelah kelahiran akan lebih berbahaya. Apalagi, hal ini tidak diimbangi penambahan berat badan yang signifikan. Pada bayi prematur penambahan berat badannya cukup lambat yakni sekitar 5 gram sehari.

Berat badan pada bayi prematur tergantung pada seberapa prematurnya ia dilahirkan. Bayi yang terlahir cukup bulan memiliki berat sekitar 3 kilogram saat lahir. Semakin awal bayi lahir, maka semakin sedikit beratnya. Kebanyakan bayi prematur memiliki berat badan kurang dari 2,3 kilogram saat lahir. Berat badan bayi prematur sangat penting dipantau karena merupakan indikasi dan peluang ia bertahan hidup. Bayi yang terlahir dengan berat badan minimal 800 gram memiliki peluang bertahan hidup 90 persen, sedangkan yang terlahir 500 gram memiliki peluang bertahan hidup 60 persen.

 

Tantangan Memberi Makan Bayi Prematur

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh orang tua yang memiliki bayi prematur, dari bayi lahir, perawatan di ruang NICU, perawatan ekstra di rumah, mencatat tiap pencapaian bayi, hingga memastikan berat badan bayi bertambah.

Adapun tantangan yang dihadapi orang tua untuk memberi makan bayi prematur, antara lain sebagai berikut.

  1. Bayi Prematur Sulit Menyusu

Bayi yang lahir sebelum 32 minggu tidak dapat menyusu dengan baik karena refleks menghisap dan menelan belum berkembang. Mereka tidak dapat mengoordinasikan pernapasan, mengisap, dan menelan dengan urutan yang benar.

  1. Bayi Prematur Kehilangan Cairan Lebih Banyak

Bayi prematur cenderung kehilangan lebih banyak air melalui kulit atau saluran pernapasan. Ginjal bayi kurang berkembang, sehingga mereka merasa lebih sulit untuk menjaga keseimbangan cairan dibandingkan dengan bayi yang terlahir cukup bulan. Akibatnya, mereka bisa mengalami dehidrasi berlebihan.

  1. Bayi Prematur Mengalami Gangguan Pernapasan

Beberapa bayi prematur mengalami gangguan pernapasan dan masalah sirkulasi darah, yang juga menghalangi pola makan bayi.

  1. Bayi Prematur Sulit Mencerna Protein

Beberapa bayi prematur mungkin tidak dapat mencerna protein yang terkandung dalam air susu ibu (ASI).

 

Cara Merawat Bayi Prematur

Karena alasan di atas, bayi prematur sulit menyusu dari payudara ibu atau dari botol seperti normalnya bayi yang lahir cukup bulan. Di rumah sakit, bayi prematur ditempatkan di ruang NICU dan diobservasi setiap saat dengan cermat untuk memastikan bayi semakin kuat. Untuk mencegah penurunan berat badan, bayi prematur ditempatkan di inkubator yang menjaga bayi tetap hangat. Dengan berada di inkubator, bayi tidak perlu mengeluarkan energi untuk tetap hangat. Selain itu, udara di inkubator cenderung lembap yang mencegah bayi kehilangan cairan.

Setelah bayi lebih kuat dan dapat menolerir ASI, ia dapat diberi ASI atau susu formula dan didorong untuk menyusu. Sebagian besar rumah sakit mengeluarkan bayi dari inkubator setelah beratnya minimal 2 kg. Ketika bayi keluar dari inkubator dan berat badannya terus meningkat, dia siap untuk pulang. Selanjutnya tugas perawatan bayi prematur ada di tangan orang tuanya.

Untuk merawat bayi prematur agar berat badannya terjaga dengan baik, perhatikan beberapa cara berikut ini, Moms.

  1. Berikan ASI

Air susu ibu mengandung banyak kalori dan nutrisi serta antibodi yang menjaga bayi aman dari indeksi. Bayi prematur yang diberi ASI akan meminimalkan risiko mengalami SIDS atau sindrom kematian mendadak pada bayi. Selain itu, mengisap payudara secara aktif dapat merangsang kelenjar susu agar memproduksi ASI lebih banyak. Kendala yang kerap muncul, karena bayi lahir prematur maka tubuh ibu belum siap memproduksi ASI. Dalam situasi seperti ini, Moms membutuhkan donasi ASI yang telah melewati penyaringan informasi. Setelah ASI siap, Moms dapat memompanya dan diminumkan melalui selang. Walaupun ada bayi yang intoleran terhadap ASI, Moms tetap didorong memompa untuk merangsang kelenjar susu memproduksi ASI, agar ASI tersedia saat bayi sudah siap.

  1. Beri Vitamin dan Mineral Tambahan

Karena bayi prematur lahir lebih dini, bayi kerap kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, dokter sering merekomendasikan formula tambahan yang telah dirancang khusus untuk bayi prematur, dengan vitamin dan mineral penting yang akan membantu mereka mencapai tingkat gizi yang sama dan juga memastikan kenaikan berat badan yang stabil. 

  1. Susui Bayi Lebih Sering

Moms disarankan untuk menyusui lebih sering setiap dua atau tiga jam sekali. Bahkan, Moms diminta membangunkan bayi saat jam minum susunya tiba.

  1. Berlatih Mengisap

Menyusui bayi mungkin sulit. Pada bayi prematur, kegiatan menyusui lebih sulit lagi. Hal ini dikarenakan adanya masalah pernafasan sehingga menyulitkan bayi mengisap payudara. Karena itu, Moms dapat melatih bayi untuk belajar gerakan mengisap dengan cara mengisap payudara kosong.

  1. Terus Lakukan skin to skin

Kegiatan kontak kulit ke kulit merupakan cara efektif yang membantu bayi prematur menjadi lebih kuat. Kegiatan ini membuat bayi tetap hangat sehingga tidak membutuhkan banyak energi untuk mengatur suhu tubuh. Perawatan skin to skin  yang kerap dipraktikkan antara lain perawatan kanguru. Selain itu, tidur bersama dengan orang tua sangat dianjurkan untuk meningkatkan keberhasilan menyusui, menstabilkan detak jantung bayi, dan meningkatkan kualitas tidur.

  1. Waspada Infeksi

Bayi prematur memiliki sistem kekebalan yang belum berkembang baik, sehingga rentan mengalami infeksi. Infeksi dapat menyebabkan penurunan berat badan bayi. Untuk itu, sterilkan peralatan menyusui lebih dulu sebelum digunakan. Jika Moms memiliki hewan peliharaan sebaiknya dititipkan di tempat terpisah. Kemudian, untuk sementara hindari tamu dan orang banyak datang menjenguk bayi. Cucilah tangan dan ganti pakaian jika baru dari luar rumah.

Bagikan Artikel: