mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Jamu Daun Jinten, Katuk atau Pepaya, Semua Ampuh Melancarkan ASI

Jamu Daun Jinten, Katuk atau Pepaya, Semua Ampuh Melancarkan ASI

Jamu pelancar ASI

Pada masa pemulihan atau nifas, rahim yang mengalami pembersihan vagina akan mengeluarkan cairan berupa darah secara terus-menerus. Cairan ini disebut lokia. Biasanya berjumlah banyak, berbau amis, dan berlendir.

Ujar-ujar menyebutkan, ibu yang baru melewati masa persalinan dapat meminum rebusan daun sirih untuk mempercepat pembersihan rahim. Daun sirih mengandung kavikol yang bisa dimanfaatkan untuk perawatan tradisional, di antaranya untuk mematikan kuman, antioksidasi, fungisida, dan anti jamur.

Kavikol memiliki daya antiseptik dalam mempercepat penyembuhan luka. Kebiasaan minum rebusan sirih dipercaya dapat mengembalikan vitalitas organ seksual pasca melahirkan.

Jika dilihat dari kacamata medis, sebenarnya membersihkan rahim secara rutin tidak perlu dilakukan. Secara alami, tubuh memiliki mekanisme membersihkan rahim. Untuk mengeluarkan darah pascapersalinan, rahim akan melakukan kontraksi secara berkala. Memang, pada sebagian ibu, rasa yang ditimbulkan karena kontraksi ini adalah rasa tidak nyaman atau nyeri.

Sementara itu, bagi beberapa ibu, menyusui bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala yang mesti diatasi. Mulai payudara bengkak, puting lecet, hingga cairan air susu ibu (ASI) yang susah keluar. Pada saat yang sama, Moms mesti memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang bersumber dari, tak lain dan tak bukan, ASI.

Para sesepuh mengatakan, jamu merupakan salah satu bahan tradisional yang bisa meningkatkan produksi ASI. Apa saja, ya?

1. Campuran berbagai rempah

Jamu uyup-uyup adalah ramuan tradisional yang diwariskan turun-temurun di Pulau Jawa. Khususnya Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta. Uyup-uyup diyakini dapat memperlancar ASI. Terlebih saat diminum selama masa nifas.

Uyup-uyup berbahan mentah rempah-rempah Nusantara. Paduannya termasuk puyang, temulawak, kunyit, adas, dan jinten. Oleh penjual jamu gendong, uyup-uyup biasanya disajikan dalam bentuk cair. Tak seperti suplemen non-herbal, khasiat uyup-uyup baru terasa sekitar 14 hari selepas hari pertama konsumsi.

2. Daun katuk

Daun katuk bukanlah tanaman herbal yang asing dalam dunia jamu pelancar ASI. Daun ini sudah banyak diolah menjadi bentuk suplemen maupun dikonsumsi secara sederhana dengan direbus, dikukus, atau dimasak sebagai hidangan sayur berkuah. Dari segi nutrisi, daun katuk sangat baik dikonsumsi oleh ibu menyusui. Jika Moms mengonsumsi daun ini, niscaya produksi ASI akan meningkat sebesar 50,7%.

3. Daun jinten

Daun ini sering dijadikan campuran pada jamu pelancar ASI, terutama oleh masyarakat Sumatra Utara. Sama seperti daun katuk, daun jinten atau disebut pula bangun-bangun juga terbukti dapat meningkatkan total volume ASI serta menambah berat badan bayi. Semua berkat komposisi zat besi, seng, dan kalium dalam selembar daunnya.

Baca juga: Kekurangan Zat Besi saat Hamil, Bahayakah bagi Janin?

4. Daun pepaya

Beberapa orang enggan mengonsumsi daun pepaya lantaran rasanya yang pahit. Namun, dalam dunia jamu, daun yang meruncing pada ujungnya ini justru dicari-cari karena dianggap ampuh meningkatkan produksi ASI. Selain itu, daun pepaya termasuk kaya akan nutrisi yang baik untuk ibu menyusui. Kandungan pada selembar daun pepaya termasuk protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, maupun zat besi.

5. Fenugreek

Tanaman herbal ini kerap dijadikan campuran pada teh untuk menaikkan produksi ASI. Meski efektif, konsumsi herbal dari tanaman fenugreek memiliki efek samping berupa urine dan keringat yang berbau mirip sirup mapel, sehingga sering disalahartikan sebagai gejala penyakit tertentu.

Bagikan Artikel: