mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

3 Cara Mengenali Growth Spurt pada Bayi

3 Cara Mengenali Growth Spurt pada Bayi

Tepat ketika Moms akhirnya terbiasa dengan jadwal makan yang masuk akal, Si Kecil tiba-tiba berubah arah dan mulai makan setiap jam. Malahan, selepas makan, ia sekelebat ibarat seseorang yang rakus. Normal ketika tebersit dalam pikiran Moms, “Apakah anakku cukup memperoleh air susu ibu (ASI)?

Jika situasi ini terdengar familier, harap tenang, ya. Si Kecil tak sedang kelaparan, kok, Moms. Ya, meski ia bertingkah seperti itu. Ia seolah-olah tak ingin berhenti makan lantaran sedang mengalami percepatan pertumbuhan atau growth spurt.

Si Kecil menyadari ia harus tumbuh lebih besar lagi. Barangkali inilah yang terkadang tak terpikirkan oleh Moms. Karena berhasrat ingin tumbuh besar itulah, ia jadi doyan makan. Selama setahun kehidupannya, mungkin sekali Si Kecil akan mengalami sekitar lima kali gejala growth spurt.

Bagi Moms yang pernah melewati growth spurt pada anaknya, pasti ingat bagaimana ia serasa tumbuh begitu cepat. Sekonyong-konyong singkat, nyaris instan serta intens. Seperti mimpi. Padahal kenyataan.

Meskipun percepatan pertumbuhan dapat terjadi kapan saja selama tahun pertama, kemungkinan besar bayi mengalami percepatan awal antara 1 dan 3 minggu, yang berlanjut antara 6 dan 8 minggu. Setelah itu, growth spurt akan terjadi pada usia pada 3 bulan, 6 bulan dan 9 bulan.

Kabar baiknya adalah, percepatan pertumbuhan biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Jangan khawatir. Bayi—oh, dan hidup Moms—bakal kembali normal.

Berikut cara mengenali growth spurt pada bayi:

1. Makan tanpa henti

Si Kecil ingin makan tanpa henti. Jika Moms telah menyusui setiap tiga jam dalam sehari, ia akan merengek lagi minta menyusu. Tidak apa-apa. Semakin sering bayi Anda menyusu, ia kian merangsang produksi ASI untuk mengimbangi nafsu makan yang lebih besar dibanding kemarin.

2. Kerap terbangun pada tengah malam

Selain itu, ia juga akan lebih sering bangun pada malam hari. Bukan tak mungkin ia bakal rewel minta camilan, bahkan pada dini hari sekalipun. Sementara ia mungkin saja bangun lebih pagi dibanding biasanya. Artinya, waktu tidur Si Kecil turut berkurang.

3. Enggan melepaskan diri dari pelekatan ketika menyusu

Saat menyusu, ia akan menjadi sangat rewel. Mulutnya menempel terus pada puting payudara Moms.

 

Bagaimana mengatasi growth spurt?

Moms sudah berjuang untuk mendapatkan istirahat yang cukup atau melakukan apa pun selain memberi makan Si Kecil. Sungguh, satu hari yang sangat melelahkan. Jangan sungkan untuk mengakui perasaan itu, ya.

Jadi, pastikan Moms meminum banyak air agar tetap terhidrasi. Jangan malu juga untuk berkata: “Saya butuh bantuan.”

Jangan lupa menggunakan perlengkapan menyusui yang aman dan praktis, salah satunye dengan memilih pompa ASI terbaik untuk Moms. Pilih MOOIMOM Wireless Electric Breast Pump yang praktis dan cocok untuk si Working-Moms.

 

Bagikan Artikel: