mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Catat, Makanan Ini Harus Dihindari oleh Ibu Menyusui

Catat, Makanan Ini Harus Dihindari oleh Ibu Menyusui

Ibu menyusui memang tidak boleh sembarangan mengonsumsi makanan. Apa dampaknya jika itu dilanggar?

 

Banyak ibu baru yang bertanya-tanya mengenai apa saja pantangan makanan untuk menyusui, terlebih ketika si kecil jadi gampang kembung dan mudah buang angin.

 

Meskipun beberapa ahli mengatakan kalau tidak ada makanan tertentu bagi ibu menyusui yang terbukti menyebabkan adanya gas berlebih pada perut bayi, Anda tetap harus cermat dan berhati-hati dalam memilih makanan dan minuman selama masa menyusui, guna menghindari munculnya masalah pencernaan pada buah hati.

 

5 pantangan makanan untuk menyusui agar bayi tak kembung

 

1. Makanan yang memicu alergi

Masih banyak ibu yang belum mengetahui kalau makanan yang menyebabkan perut bayi kembung, nyatanya juga dapat memicu alergi pada bayi di masa depan. Biasanya bayi yang memiliki gejala seperti pilek, diare, kembung, mudah kentut dan bahkan sembelit kemungkinan juga memiliki sensitivitas atau alergi pada makanan tertentu.

Makanan pemicu alergi paling umum adalah susu sapi, susu kedelai, makanan berbahan gandum, telur dan kacang-kacangan. Gejala alergi akan muncul pada bayi sekitar kurun waktu 5-24 jam setelah proses ibu menyusui.

Jika terlihat gejala-gejala perut kembung, seorang ibu mungkin perlu menghindari pantangan makanan untuk menyusui dalam waktu 2 sampai 3 minggu, guna melihat perbedaan dan reaksi perut bayi. Konsultasikan juga ke dokter mengenai sumber kalsium dan protein mana yang bisa menggantikan makanan mengandung gas dan penyebab alergi tersebut.

 

2. Sayuran yang mengandung serat tinggi

Berbagai jenis sayuran seperti brokoli, kembang kol, kubis, dan kacang-kacangan diketahui mengandung raffinose. Raffinose ini adalah zat gula yang harus difermentasi oleh bakteri di usus karena seratnya sulit dicerna. Tidak jarang, sayuran jenis ini sering menimbulkan gas pada pencernaan orang dewasa sekalipun.

Beberapa ahli laktasi juga menyimpulkan, bahwa jejak karbohidrat dan gula penyebab gas dari makanan berserat ini bisa masuk ke dalam air susu ibu. Jika Anda mencurigai bahwa makanan berserat tersebut menimbulkan gas dan kembung pada perut bayi, baiknya hentikan asupan sayur mayur tersebut dalam beberapa saat. Alternatif lainnya, Anda bisa merebus atau mengkukus sayuran tersebut guna melunakan serat sayuran sebelum dimakan.

 

3. Makanan dan minuman berkafein

Makanan dan minuman yang mengandung kafein, belum tentu akan menimbulkan gas pada perut. Tapi kandungan kafein dapat menyebabkan adanya iritasi pada perut bayi. Terlebih jika bayi mudah kembung dan ditambah ibu mengonsumsi kafein dalam jumlah banyak, hal tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bayi sehabis menyusui.

Beberapa contoh makanan dan minuman yang mengandung kafein antara lain adalah kopi, teh, minuman bersoda atau minuman ringan lainnya, serta cokelat. Untuk menghindari adanya gas berlebih dalam perut bayi, batasi 8 ons perhari untuk makan makanan atau minuman yang mengandung kafein.

 

4. Makanan pedas

Bawang putih, cabai, jinten, bumbu kari, dan paprika merah merupakan beberapa jenis rempah makanan penyebab perut bayi kembung yang diperoleh dari konsumsi ASI. Organisasi kesehatan Sutter California Pacific Medical System menyatakan, sebetulnya masih belum diketahui kalau rempah tersebut terbukti menyebabkan gas di perut semua bayi. Tapi, ada beberapa pencernaan bayi yang masih lemah dan belum bisa menerima kandungan rempah sehingga akhirnya bisa menyebabkan kembung dan diare.

 

5. Buah atau makanan yang mengandung asam

Buah dan makanan yang kandungan asamnya tinggi juga bisa menyebabkan rasa begah, kembung, dan bahkan diare pada pencernaan bayi. Makanan dan buah-buahan seperti jeruk, tomat, strawberry, dan anggur dipercaya menghasilkan rasa asam yang bisa membuat perut kembung. Para ibu menyusui bisa menemukan alternatif buah-buahan lain tanpa rasa asam selama menyusui guna menghindari timbulnya gas berlebih pada perut bayi. 

Bagikan Artikel: