mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Bolehkah Makan Jengkol Ketika Menyusui?

Bolehkah Makan Jengkol Ketika Menyusui?

Jengkol mengandung banyak nutrisi. Mulai dari antioksidan, protein, vitamin dan mineral, serta senyawa flavonoid. Itulah mengapa ketika dikonsumsi, jengkol bisa mengurangi kadar gula darah agar tetap berada di batas normal.

Sebagai salah satu sumber kalori, jengkol juga bisa meningkatkan produksi sel darah merah. Adanya fosfor dan kalsium dalam jengkol juga membantu proses pembentukan tulang serta gigi bagi ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Secara umum, ASI yang normal memiliki rasa manis dan creamy. Sebab, turut mengandung laktosa dan lemak. Kedua rasa tersebut dapat berubah karena jenis makanan tertentu yang dikonsumsi. 

Jengkol masih relatif aman untuk dikonsumsi ibu menyusui. Dengan catatan, dalam batasan normal. Bagaimanapun, tidak sedikit ibu menyusui yang bertanya-tanya mengenai efek jengkol terhadap kualitas ASI. Berikut ini manfaat jengkol untuk tubuh:

Mencegah Konstipasi

Di antara keluhan ibu hamil, konstipasi atau sembelit termasuk salah satu yang kerap dialami. Mengonsumsi jengkol secukupnya sekitar 1-2 keping bisa melancarkan buang air besar karena kandungan serat di dalamnya. Namun tentu saja, konsumsi jengkol tetap harus dibarengi dengan konsumsi sayuran dan protein lain.

Cegah Anemia

Kandungan zat besi dalam jengkol sekitar 4,7 gram di setiap 100 gram sajiannya. Artinya, jengkol untuk ibu hamil bisa mencegah terjadinya kekurangan zat besi hingga anemia.

Sumber Antioksidan

Jengkol adalah sumber antioksidan bermanfaat bagi ibu hamil dan janin dalam kandungannya. Terlebih bagi ibu hamil yang kerap terpapar zat radikal bebas, jengkol bisa menjadi salah satu sumber antioksidan yang lezat.

 

Bolehkah Makan Jengkol Ketika Menyusui?

Belum ada penelitian medis yang menyatakan rasa dan aroma ASI bisa berubah ketika ibu menyusui turut mengonsumsi jengkol. Yang jelas, jengkol mengandung minyak atsiri. Kandungannya turut menyimpan senyawa allyl sulfur, yang juga terdapat pada bawang putih. Bawang putih, menurut beberapa penelitian, dapat mengubah aroma ASI.

Tidak ada larangan untuk ibu menyusui mengonsumsi jengkol. Apabila Moms dapat mengolah dengan tepat, maka ibu menyusui boleh saja mengonsumsi jengkol. Namun, untuk beberapa orang yang sensitif terhadap makanan, sebaiknya mempertimbangkan konsumsi jengkol karena tubuh dapat mengalami peningkatan produksi asam lambung oleh sel-sel parietal. Ciri-ciri asam lambung naik, dapat disimak dalam artikel ini.

Apabila permasalahan asam lambung selama menyusui tidak ditangani dengan benar, maka akan menimbulkan keluhan-keluhan lain seperti nyeri pada area lambung, sesak dan mual di bagian ulu hati, sehingga dapat memicu produksi hormon stres yang membuat produksi ASI semakin menurun. 

Baca juga: Daun Kelor untuk Ibu Menyusui, Apa Manfaat dan Dampaknya?

Ibu menyusui dianjurkan untuk konsumsi makanan sehat dan bergizi agar produksi ASI lancar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Untuk itu, bila ingin konsumsi jengkol sebaiknya dalam jumlah yang normal dan diolah dengan tepat.

Konsumsi jengkol yang baik harus dimasak hingga matang agar terhindar dari bakteri seperti listeria. Moms perlu memastikan terlebih dahulu kematangannya sebelum dikonsumsi. Apabila sering konsumsi jengkol dalam keadaan mentah atau setengah matang, maka dapat menyebabkan keluhan-keluhan seperti:

- Merusak pembuluh darah pada ginjal
- Terbentuk batu ginjal
- Keracunan
- Pemicu bau badan, urine dan aroma saat sedang bernapas

Sebaiknya ibu menyusui mengonsumsi jengkol sesekali saja dan tidak berlebihan, demi kenyamanan dan kesehatan si Kecil yang sedang diberikan ASI. Tidak lupa juga untuk selalu berkonsultasi kepada dokter mengenai asupan nutrisi yang baik agar produksi ASI lancar. 

Bagikan Artikel: